Langsung ke konten utama

Eksplorasi Pembentukan dan Evolusi Gugus Bintang Awan Magellan Besar

eksplorasi-pembentukan-dan-evolusi-gugus-bintang-awan-magellan-besar-informasi-astronomi
Kredit: ESA/Hubble & NASA

Sebagaimana variasi penampilan dan bentuk seseorang pada usia yang setara, demikian pula dengan sekumpulan atau agregat bintang. Observasi terbaru menggunakan Teleskop Antariksa Hubble kolaborasi NASA dan ESA mengungkap bahwa kronologi usia bintang tidak bisa menceritakan kisah lengkap tentang evolusi gugus bintang.

Penelitian sebelumnya terkait pembentukan dan evolusi gugus bintang telah menemukan sistem bintang jenis ini yang cenderung rapat ketika pertama kali terbentuk, sebelum meluas seiring waktu menjadi gugus berukuran kecil dan besar. Kini, observasi terbaru Hubble telah meningkatkan pemahaman kita tentang perubahan ukuran gugus bintang seiring waktu di Awan Magellan Besar.

Gugus bintang adalah ikatan kosmik yang terdiri dari banyak (hingga satu juta) bintang. Mereka adalah sistem yang sangat aktif, interaksi timbal balik gaya gravitasi antara bintang mengubah struktur mereka dari waktu ke waktu (dikenal oleh para astronom sebagai “evolusi dinamis”). Karena interaksi semacam itu, bintang-bintang masif cenderung semakin tenggelam ke wilayah pusat gugus bintang, sementara bintang bermassa rendah justru dapat melepaskan diri dari sistem. Fenomena ini menyebabkan kontraksi progresif inti gugus pada rentang waktu yang berbeda, dengan kata lain gugus bintang dengan kronologis usia yang sama dapat sangat bervariasi dalam penampilan dan bentuk karena perbedaan “evolusi dinamis” mereka.

Terletak hampir 160.000 tahun cahaya dari Bumi, Awan Magellan Besar adalah galaksi satelit Bima Sakti yang menampung gugus bintang dari berbagai usia, sangat berbeda dengan galaksi Bima Sakti kita yang didominasi oleh gugus bintang yang lebih tua. Distribusi ukuran untuk menentukan usia gugus bintang di Awan Magellan Besar sangat membingungkan karena seluruh gugus bintang berusia muda cenderung rapat, sedangkan gugus bintang tertua malah bisa berukuran kecil dan besar.

Semua gugus bintang, termasuk yang ada di Awan Magellan Besar, diketahui menampung bintang tipe khusus yang disebut blue straggler. Dalam keadaan tertentu, bintang bisa saja memperoleh bahan bakar ekstra yang membuat ukurannya bertambah besar dan secara substansial membuatnya lebih terang. Bintang blue straggler tercipta jika salah satu bintang menghisap materi dari bintang tetangga atau jika mereka saling bertabrakan.

Sebagai hasil dari penuaan dinamis, bintang masif cenderung mengarah ke pusat gugus seiring pertambahan usia gugus dalam proses yang mirip dengan sedimentasi atau “segregasi pusat”. Blue straggler adalah bintang yang terang, masif dan relatif mudah diamati, mengindikasikan mereka dipengaruhi oleh segregasi pusat dan dapat dimanfaatkan untuk memperkirakan usia dinamis gugus bintang.

Bersama tim, Francesco Ferraro dari Universitas Bologna di Italia menggunakan Teleskop Antariksa Hubble untuk mengamati bintang-bintang blue straggler di lima gugus bintang tua Awan Magellan Besar dengan ukuran yang berbeda dan memeringkat mereka berdasarkan usia dinamis.

“Kami mendemonstrasikan perbedaan struktur pada gugus bintang yang disebabkan oleh variasi tingkat penuaan dinamis, yaitu perbedaan mereka dalam bentuk fisik, terlepas dari fakta mereka dilahirkan pada waktu kosmik yang sama. Inilah studi pertama pengukuran efek penuaan dinamis dalam gugus bintang Awan Magellan Besar,” kata Ferraro.

“Penemuan ini menghadirkan bidang menarik untuk penelitian tindak lanjut, karena mereka mengungkap sebuah kisah dan metode berharga untuk membaca pola yang diamati dari gugus-gugus bintang di Awan Magellan Besar dan menyediakan petunjuk baru tentang sejarah pembentukan gugus di galaksi Awan Magellan Besar,” pungkas rekan penulis makalah ilmiah Barbara Lanzoni.

Ditulis oleh: Staf www.spacetelescope.org


#terimakasihgoogle

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Inti Galaksi Aktif

Ilustrasi wilayah pusat galaksi aktif. (Kredit: NASA/Pusat Penerbangan Antariksa Goddard) Galaksi aktif memiliki sebuah inti emisi berukuran kecil yang tertanam di pusat galaksi. Inti galaksi semacam ini biasanya lebih terang daripada kecerahan galaksi. Untuk galaksi normal, seperti galaksi Bima Sakti, kita menganggap total energi yang mereka pancarkan sebagai jumlah emisi dari setiap bintang yang ada di dalamnya, tetapi tidak dengan galaksi aktif. Galaksi aktif menghasilkan lebih banyak emisi energi daripada yang seharusnya. Emisi galaksi aktif dideteksi dalam spektrum inframerah, radio, ultraviolet, dan sinar-X. Emisi energi yang dipancarkan oleh inti galaksi aktif atau active galaxy nuclei (AGN) sama sekali tidak normal. Lantas bagaimana AGN menghasilkan output yang sangat energik? Sebagian besar galaksi normal memiliki sebuah lubang hitam supermasif di wilayah pusat. Lubang hitam di pusat galaksi aktif cenderung mengakresi material dari wilayah pusat galaksi yang b...

Apa Itu Kosmologi? Definisi dan Sejarah

Potret dari sebuah simulasi komputer tentang pembentukan struktur berskala masif di alam semesta, memperlihatkan wilayah seluas 100 juta tahun cahaya beserta gerakan koheren yang dihasilkan dari galaksi yang mengarah ke konsentrasi massa tertinggi di bagian pusat. Kredit: ESO Kosmologi adalah salah satu cabang astronomi yang mempelajari asal mula dan evolusi alam semesta, dari sejak Big Bang hingga saat ini dan masa depan. Menurut NASA, definisi kosmologi adalah “studi ilmiah tentang sifat alam semesta secara keseluruhan dalam skala besar.” Para kosmolog menyatukan konsep-konsep eksotis seperti teori string, materi gelap, energi gelap dan apakah alam semesta itu tunggal ( universe ) atau multisemesta ( multiverse ). Sementara aspek astronomi lainnya berurusan secara individu dengan objek dan fenomena kosmik, kosmologi menjangkau seluruh alam semesta dari lahir sampai mati, dengan banyak misteri di setiap tahapannya. Sejarah Kosmologi dan Astronomi Pemahaman manusia ...

Messier 78, Nebula Refleksi yang Mengelabui Para Pemburu Komet

Kredit: NASA, ESA, J. Muzerolle (Space Telescope Science Institute) dan S. Megeath (Universitas Toledo) Gambar penuh warna ini menampilkan sebagian kecil dari struktur objek Messier 78, sebuah nebula refleksi yang terletak di rasi Orion. Nebula refleksi diciptakan oleh awan debu kosmik yang menghamburkan atau memantulkan cahaya bintang yang berada di dekatnya. Messier 78 terletak sekitar 1.600 tahun cahaya dari Bumi dengan magnitudo semu 8. Ditemukan pada tahun 1780 oleh Pierre Méchain, salah satu kolega Charles Messier, Messier 78 dan paling ideal diamati pada bulan Januari menggunakan teropong dan teleskop kecil. Dibutuhkan setidaknya teleskop berdiameter 8 inci untuk mengungkap nebula refleksi secara mendetail. Messier 78 memiliki fitur khas mirip komet, yaitu salah satu sisi nebula yang memanjang layaknya ekor komet. Fitur ini telah mengelabui banyak pemburu komet saat itu, yang mendorong mereka untuk meyakini telah membuat penemuan baru. Observasi dalam spektrum inf...