Langsung ke konten utama

Fomalhaut b, Gambar Cahaya Kasat Mata Pertama Eksoplanet

fomalhaut-b-gambar-cahaya-kasat-mata-pertama-eksoplanet-informasi-astronomi
Sistem Fomalhaut.
Kredit gambar: NASA, ESA, P. Kalas, J. Graham, E. Chiang, E. Kite (University of California), M. Clampin (Pusat Penerbangan Antariksa Goddard NASA), M. Fitzgerald (Lawrence Livermore National Laboratory), dan K Stapelfeldt dan J. Krist (Laboratorium Propulsi Jet NASA)

Teleskop Antariksa Hubble NASA telah mengabadikan gambar cahaya kasat mata pertama dari sebuah planet yang mengorbit bintang selain Matahari atau eksoplanet. Diperkirakan tidak melampaui tiga kali massa Jupiter, planet yang diberi nama Fomalhaut b mengorbit bintang selatan terang Fomalhaut yang terletak 25 tahun cahaya dari Bumi di rasi Piscis Australis (Ikan Selatan).

Fomalhaut telah lama menjadi kandidat subjek studi eksoplanet sejak penemuan debu yang menyelimuti Fomalhaut pada awal tahun 1980-an oleh Infrared Astronomy Satellite (IRAS).

Pada tahun 2004, coronagraph High Resolution Camera Hubble menghasilkan gambar cahaya kasat mata pertama dari sabuk debu besar di sekitar Fomalhaut. Gambar resolusi tinggi mampu mengungkap struktur yang sebenarnya adalah cincin puing-puing protoplanet yang membentang sekitar 21,5 miliar mil dengan tepi terdalam yang tajam.

Cakram puing-puing sebesar ini mirip Sabuk Kuiper yang mengitari tata surya dan mengandung berbagai objek beku mulai seukuran butiran debu hingga planet katai seperti Pluto.

Pada tahun 2005, anggota tim Hubble astronom Paul Kalas dari University of California di Berkeley, menggagas cincin puing-puing protoplanet mengalami pasang surut gravitasi oleh sebuah planet yang terletak di antara bintang dan sisi terdalam cincin. Bukti kuat berasal dari konfirmasi Hubble yang mengungkap tepi terdalam cincin yang tajam disebabkan oleh gravitasi sebuah planet. Peneliti independen juga mencapai kesimpulan serupa.

Kini, Hubble telah memotret sumber titik cahaya yang terletak 1,8 miliar mil di dalam tepi terdalam cincin. Hasil studi telah dipublikasikan di majalah Science edisi 13 November.

fomalhaut-b-gambar-cahaya-kasat-mata-pertama-eksoplanet-informasi-astronomi
Ilustrasi eksoplanet yang mengorbit bintang Fomalhaut.
Kredit gambar: ESA, NASA, dan L. Calcada (ESO untuk STScI)

“Observasi Hubble sungguh menantang. Planet Fomalhaut b satu miliar kali lebih redup daripada bintang induk. Kami memulai program ini pada tahun 2001 dan kegigihan kami akhirnya lunas terbayar,” ungkap Kalas.

“Fomalhaut bagaikan hadiah tak ternilai. Mengiringi penemuan tak terduga struktur cincin debu, kami sekarang telah menemukan eksoplanet dari analisis struktur cincin debu. Pelajaran yang bisa dipetik oleh para pemburu eksoplanet lainnya adalah ‘ikuti debu’,” kata salah satu anggota tim Hubble Mark Clampin dari Pusat Penerbangan Antariksa Goddard NASA.

21 bulan observasi independen oleh coronograph Advanced Camera for Survey Hubble mengungkap pergerakan objek di sepanjang jalur di sekitar bintang induk, dan oleh karena itu dipastikan terikat secara gravitasi. Planet terletak 10,7 miliar mil dari bintang induk atau sekitar 10 kali jarak Saturnus-Matahari. Ambang batas atas massa planet dibatasi oleh penampilan cincin Fomalhaut. Jika melebihi ambang batas, justru akan merusak cincin dan efeknya bisa diamati dalam struktur cincin.

“Butuh waktu empat bulan bagi tim sains untuk melakukan analisis dan pemodelan teoretis untuk menentukan agar massa Fomalhaut b tidak melampaui tiga kali massa Jupiter. Lebih dari itu, gaya gravitasinya akan menghancurkan sabuk debu besar yang mengitari bintang,” Kalas menambahkan.

Berbagai simulasi komputer menunjukkan modifikasi pada cakram circumstellar karena pasang surut gaya gravitasi dari satu atau lebih planet yang tak kasat mata. Tepi terdalam cincin Fomalhaut yang tajam mungkin dihasilkan oleh pengaruh gravitasi sebuah planet. Tepi terdalam Sabuk Kuiper di tata surya kita juga dibentuk oleh pengaruh gravitasi Neptunus.

Fomalhaut b sebenarnya lebih terang bagi sebuah planet dengan tiga kali massa Jupiter, diduga karena memiliki cincin besar seperti Saturnus yang memantulkan cahaya bintang induk. Cincin mungkin akan terakumulasi dan membentuk bulan di masa yang akan datang, sedangkan ukurannya diperkirakan sebanding dengan wilayah di sekitar Jupiter yang dipenuhi orbit empat satelit terbesar.

fomalhaut-b-gambar-cahaya-kasat-mata-pertama-eksoplanet-informasi-astronomi
Lokasi sistem Fomalhaut.
Kredit gambar: A. Fujii, NASA, ESA, dan Z. Levay (STScI)

Karena sistem Fomalhaut baru berumur 200 juta tahun, planet seharusnya menjadi objek inframerah terang karena masih mengalami proses pendinginan dari kontraksi gravitasi. Namun observasi teleskopik berbasis darat pada spektrum inframerah belum bisa mendeteksinya. Kegagalan deteksi juga menjadi salah satu faktor untuk menetapkan ambang batas atas massa, karena semakin besar massa yang dikandung, planet akan semakin panas dan semakin terang.

Kalas bersama tim pertama kali menggunakan Hubble untuk memotret sistem Fomalhaut pada tahun 2004 dan menghasilkan penemuan tak terduga dari cakram puing-puing protoplanet yang menghamburkan cahaya bintang Fomalhaut. Pada saat itu, tim mencatat beberapa sumber terang dalam gambar sebagai kandidat planet. Gambar yang dihasilkan observasi tindak lanjut pada tahun 2006 menunjukkan kehadiran salah satu objek yang bergerak bersama Fomalhaut, tetapi posisinya relatif berubah terhadap cincin sejak observasi tahun 2004. Jarak perpindahan lokasi antara dua observasi menghasilkan angka orbit 872 tahun yang dihitung menggunakan hukum pergerakan planet Kepler.

Fomalhaut bergerak mengarungi ruang angkasa dengan kecepatan 0,425 detik per tahun, setara dengan pergeseran selebar satu sen bila dilihat dari jarak lima mil.

Skala kecerahan planet meningkat secara misterius hingga separuh magnitudo bintang induk ketika diamati pada tahun 2004 dan 2006. Skala kecerahan seperti itu hanya bisa terjadi jika planet memiliki lapisan atmosfer terluar yang luar biasa panas karena konveksi sel planet muda. Atau mungkin saja bersumber dari gas panas di batas terdalam cincin planet.

Fomalhaut b mungkin telah terbentuk di lokasinya saat ini di cakram circumstellar purba karena proses gravitasi yang mengkonsumsi sisa-sisa molekul gas. Atau barangkali Fomalhaut b bermigrasi keluar seperti “bola biliar” gravitasi karena pertukaran momentum dengan objek-objek yang ukurannya lebih kecil. Para astronom meyakini Uranus dan Neptunus bermigrasi ke orbitnya saat ini setelah terbentuk lebih dekat dari Matahari dan selanjutnya berinteraksi secara gravitasi dengan objek-objek yang lebih kecil.

fomalhaut-b-gambar-cahaya-kasat-mata-pertama-eksoplanet-informasi-astronomi
Perbandingan sistem Fomalhaut dengan tata surya kita.
Kredit gambar: NASA, ESA, dan A. Feild (STScI)

Bintang Fomalhaut jauh lebih panas dan 16 kali lebih terang daripada Matahari kita. Berarti sistem planet Fomalhaut dapat meningkatkan skala ukuran dengan fitur Sabuk Kuiper yang secara proporsional lebih besar sekaligus meningkatkan skala orbit planet. Misalnya, “garis beku” di tata surya kita, wilayah di mana es dan elemen volatil tidak bisa menguap, kira-kira berjarak 500 juta mil dari Matahari. Tetapi untuk bintang Fomalhaut yang lebih panas, garis beku terletak sekitar 1,9 miliar mil dari bintang induk.

Fomalhaut membakar bahan bakar hidrogennya melalui aktivitas fusi nuklir dengan sangat cepat, sehingga akan membara hanya dalam waktu 1 miliar tahun yang merupakan 1/10 usia Matahari kita. Kurun waktu ini memperkecil kesempatan kehidupan kompleks untuk berevolusi di zona layak huni bintang induk.

Observasi masa depan direncanakan untuk mengamati planet dalam cahaya inframerah dan akan mencari bukti awan uap air di atmosfer. Studi seperti itu akan memberikan petunjuk tentang evolusi sebuah planet berusia 100 juta tahun yang relatif baru dilahirkan. Pengukuran astrometrik dari orbit planet juga akan memberikan perhitungan masa planet secara akurat.

Ditulis oleh: Staf hubblesite.org


#terimakasihgoogle

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Diameter Bumi

Kredit: NASA, Apollo 17, NSSDC   Para kru misi Apollo 17 mengambil citra Bumi pada bulan Desember 1972 saat menempuh perjalanan dari Bumi dan Bulan. Gurun pasir oranye-merah di Afrika dan Arab Saudi terlihat sangat kontras dengan samudera biru tua dan warna putih dari formasi awan dan salju antartika.   Diameter khatulistiwa Bumi adalah  12.756 kilometer . Lantas bagaimana cara para ilmuwan menghitungnya? Kredit: Clementine,  Naval Research Laboratory .   Pada tahun 200 SM, akurasi perhitungan ukuran Bumi hanya berselisih 1% dengan perhitungan modern. Matematikawan, ahli geografi dan astronom Eratosthenes menerapkan gagasan Aristoteles, jika Bumi berbentuk bulat, posisi bintang-bintang di langit malam hari akan terlihat berbeda bagi para pengamat di lintang yang berbeda.   Eratosthenes mengetahui pada hari pertama musim panas, Matahari melintas tepat di atas Syene, Mesir. Saat siang hari pada hari yang sama, Eratosthenes mengukur perpindahan sudut Matahari dari atas kota Al

Apa Itu Kosmologi? Definisi dan Sejarah

Potret dari sebuah simulasi komputer tentang pembentukan struktur berskala masif di alam semesta, memperlihatkan wilayah seluas 100 juta tahun cahaya beserta gerakan koheren yang dihasilkan dari galaksi yang mengarah ke konsentrasi massa tertinggi di bagian pusat. Kredit: ESO Kosmologi adalah salah satu cabang astronomi yang mempelajari asal mula dan evolusi alam semesta, dari sejak Big Bang hingga saat ini dan masa depan. Menurut NASA, definisi kosmologi adalah “studi ilmiah tentang sifat alam semesta secara keseluruhan dalam skala besar.” Para kosmolog menyatukan konsep-konsep eksotis seperti teori string, materi gelap, energi gelap dan apakah alam semesta itu tunggal ( universe ) atau multisemesta ( multiverse ). Sementara aspek astronomi lainnya berurusan secara individu dengan objek dan fenomena kosmik, kosmologi menjangkau seluruh alam semesta dari lahir sampai mati, dengan banyak misteri di setiap tahapannya. Sejarah Kosmologi dan Astronomi Pemahaman manusia

Berapa Lama Satu Tahun di Planet-Planet Lain?

Jawaban Singkat Berikut daftar berapa lama waktu yang dibutuhkan oleh setiap planet di tata surya kita untuk menyelesaikan satu kali orbit mengitari Matahari (dalam satuan hari di Bumi): Merkurius: 88 hari Venus: 225 hari Bumi: 365 hari Mars: 687 hari Jupiter: 4.333 hari Saturnus: 10.759 hari Uranus: 30.687 hari Neptunus: 60.190 hari   Satu tahun di Bumi berlalu sekitar 365 hari 6 jam, durasi waktu yang dibutuhkan oleh Bumi untuk menyelesaikan satu kali orbit mengitari Matahari. Pelajari lebih lanjut tentang hal itu di artikel: Apa Itu Tahun Kabisat? Satu tahun diukur dari seberapa lama waktu yang dibutuhkan oleh sebuah planet untuk mengorbit bintang induk. Kredit: NASA/Terry Virts Semua planet di tata surya kita juga mengorbit Matahari. Durasi waktu satu tahun sangat tergantung dengan tempat mereka mengorbit. Planet yang mengorbit Matahari dari jarak yang lebih dekat daripada Bumi, lama satu tahunnya lebih pendek daripada Bumi. Sebaliknya planet yang