Langsung ke konten utama

Komet, Penyumbang Deposit Air di Bumi

Apakah sebagian komposisi Bumi adalah komet?

komet-penyumbang-deposit-air-di-bumi-informasi-astronomi

Sebuah komet besar atau asteroid diduga menabrak Bumi sekitar 65 juta tahun yang lalu. Para ilmuwan berpikir dampak yang ditimbulkan mungkin menyebabkan dinosaurus punah. Tetapi jauh sebelum itu dalam sejarah Bumi, fenomenanya justru berlangsung lebih dramatis. Bumi pernah mengalami era buruk setelah dibombardir oleh komet, asteroid, dan bongkahan batu yang ukurannya bahkan lebih besar.

Mungkinkah serangan intens dari luar angkasa ini membawa dampak yang jauh lebih buruk daripada sekadar kepunahan dinosaurus?

Atau apakah membawa dampak positif bagi Bumi?

komet-penyumbang-deposit-air-di-bumi-informasi-astronomi
Ilustrasi planet berbatu yang dibombardir komet dan asteroid.
Kredit gambar: NASA/JPL-Caltech

Ada banyak pertanyaan besar tentang sejarah Bumi. Salah satunya adalah tentang asal usul lautan.

Pada saat pertama kali terbentuk sekitar 4,5 miliar tahun yang lalu, Bumi terlalu panas untuk menampung lautan. Karena air dalam wujud apa pun pastinya akan langsung mendidih. Setelah Bumi mendingin, air berhenti menguap dan mampu mempertahankan wujud cair.

Material bebatuan yang membentuk Bumi pada awalnya memang mengandung air, namun bukanlah total seluruh kandungan air saat ini. Dan sebagian besar komposisi komet adalah es air. Jadi ada kemungkinan dari komet inilah sebagian deposit air di Bumi berasal.

Tentu dibutuhkan banyak komet untuk memenuhi lautan! Tapi komet berpotensi memberikan kontribusi deposit air dalam jumlah yang cukup besar. Demikian pula dengan asteroid yang juga mengandung air.

komet-penyumbang-deposit-air-di-bumi-informasi-astronomi

Bagaimana cara kita mengetahuinya?

Ada banyak komet di tata surya. Sabuk Kuiper adalah sebuah wilayah besar di luar orbit Neptunus yang dihuni oleh banyak objek es. Wilayah lain dengan populasi komet yang lebih besar adalah Awan Oort. Wilayah ini sangat jauh, sekitar 30-50 kali lebih jauh daripada Sabuk Kuiper.

Komet dari kedua wilayah tersebut kadang-kadang keluar jalur dan berakhir di wilayah terdalam tata surya di dekat Bumi. 

komet-penyumbang-deposit-air-di-bumi-informasi-astronomi

Observatorium Antariksa Herschel baru-baru ini menghasilkan penemuan menarik tentang sebuah komet. Herschel mempelajari Comet Hartley 2 dalam cahaya inframerah, jenis cahaya yang tidak bisa kita lihat tetapi mampu mengindera panas.

Herschel mengamati komet dan menganalisis molekul-molekul air di lapisan samar inti komet yang disebut “koma”. Lapisan ini berasal dari es komet ketika menghangat karena dipanaskan oleh Matahari.

Tapi tidak semua jenis air sama. Ada dua tipe isotop air. Ada “air berat” dan “air ringan”. Lautan kita memiliki proporsi tertentu antara air berat dengan air ringan.

Separuh komposisi komet Hartley 2 adalah air berat dan proporsi antara air berat dengan air ringan di komet ini cocok dengan lautan Bumi. Hartley 2 berasal dari Sabuk Kuiper, sementara semua komet dengan ciri khas deposit air yang telah dipelajari berasal dari Awan Oort.

komet-penyumbang-deposit-air-di-bumi-informasi-astronomi
Bentuk komet Hartley 2 sedikit mirip kacang dan panjangnya sekitar 2 km.

Para ilmuwan terkejut dengan penemuan ini, mereka tidak pernah mengira komet dari Sabuk Kuiper mungkin adalah sumber lautan kita. Tetapi memang harus dipelajari secara lebih terperinci untuk memastikannya.

komet-penyumbang-deposit-air-di-bumi-informasi-astronomi
Ilustrasi Herschel

Observatorium Antariksa Herschel adalah sebuah teleskop khusus yang melihat alam semesta dalam cahaya inframerah, jenis cahaya yang tidak bisa kita lihat tetapi mampu mengindera panas.

komet-penyumbang-deposit-air-di-bumi-informasi-astronomi

Jika seseorang diprotet menggunakan kamera inframerah, hasil jepreten akan sangat berbeda. Kamera inframerah didesain untuk menampilkan objek yang lebih hangat dalam warna putih, merah dan kuning, sedangkan objek yang lebih dingin dalam warna biru atau hitam. Foto wajah seseorang akan terlihat merah di dahi, kuning di mata dan biru di hidung.

Observatorium Antariksa Herschel dibangun oleh Badan Antariksa Eropa (ESA), dibantu oleh sekelompok organisasi sains Eropa lainnya. Sementara NASA turut menyumbang teknologi penting untuk dua instrumen sains Herschel.

Ditulis oleh: Staf spaceplace.nasa.gov


#terimakasihgoogle dan #terimakasihnasa

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Diameter Bumi

Kredit: NASA, Apollo 17, NSSDC   Para kru misi Apollo 17 mengambil citra Bumi pada bulan Desember 1972 saat menempuh perjalanan dari Bumi dan Bulan. Gurun pasir oranye-merah di Afrika dan Arab Saudi terlihat sangat kontras dengan samudera biru tua dan warna putih dari formasi awan dan salju antartika.   Diameter khatulistiwa Bumi adalah  12.756 kilometer . Lantas bagaimana cara para ilmuwan menghitungnya? Kredit: Clementine,  Naval Research Laboratory .   Pada tahun 200 SM, akurasi perhitungan ukuran Bumi hanya berselisih 1% dengan perhitungan modern. Matematikawan, ahli geografi dan astronom Eratosthenes menerapkan gagasan Aristoteles, jika Bumi berbentuk bulat, posisi bintang-bintang di langit malam hari akan terlihat berbeda bagi para pengamat di lintang yang berbeda.   Eratosthenes mengetahui pada hari pertama musim panas, Matahari melintas tepat di atas Syene, Mesir. Saat siang hari pada hari yang sama, Eratosthenes mengukur perpindahan sudut Matahari dari atas kota Al

Apa Itu Kosmologi? Definisi dan Sejarah

Potret dari sebuah simulasi komputer tentang pembentukan struktur berskala masif di alam semesta, memperlihatkan wilayah seluas 100 juta tahun cahaya beserta gerakan koheren yang dihasilkan dari galaksi yang mengarah ke konsentrasi massa tertinggi di bagian pusat. Kredit: ESO Kosmologi adalah salah satu cabang astronomi yang mempelajari asal mula dan evolusi alam semesta, dari sejak Big Bang hingga saat ini dan masa depan. Menurut NASA, definisi kosmologi adalah “studi ilmiah tentang sifat alam semesta secara keseluruhan dalam skala besar.” Para kosmolog menyatukan konsep-konsep eksotis seperti teori string, materi gelap, energi gelap dan apakah alam semesta itu tunggal ( universe ) atau multisemesta ( multiverse ). Sementara aspek astronomi lainnya berurusan secara individu dengan objek dan fenomena kosmik, kosmologi menjangkau seluruh alam semesta dari lahir sampai mati, dengan banyak misteri di setiap tahapannya. Sejarah Kosmologi dan Astronomi Pemahaman manusia

Berapa Lama Satu Tahun di Planet-Planet Lain?

Jawaban Singkat Berikut daftar berapa lama waktu yang dibutuhkan oleh setiap planet di tata surya kita untuk menyelesaikan satu kali orbit mengitari Matahari (dalam satuan hari di Bumi): Merkurius: 88 hari Venus: 225 hari Bumi: 365 hari Mars: 687 hari Jupiter: 4.333 hari Saturnus: 10.759 hari Uranus: 30.687 hari Neptunus: 60.190 hari   Satu tahun di Bumi berlalu sekitar 365 hari 6 jam, durasi waktu yang dibutuhkan oleh Bumi untuk menyelesaikan satu kali orbit mengitari Matahari. Pelajari lebih lanjut tentang hal itu di artikel: Apa Itu Tahun Kabisat? Satu tahun diukur dari seberapa lama waktu yang dibutuhkan oleh sebuah planet untuk mengorbit bintang induk. Kredit: NASA/Terry Virts Semua planet di tata surya kita juga mengorbit Matahari. Durasi waktu satu tahun sangat tergantung dengan tempat mereka mengorbit. Planet yang mengorbit Matahari dari jarak yang lebih dekat daripada Bumi, lama satu tahunnya lebih pendek daripada Bumi. Sebaliknya planet yang