Gambar Quaoar yang diambil oleh instrumen Advanced Camera for Surveys Hubble. Kredit: NASA dan G. Bacon (STScL) |
Benda langit terbesar di tata surya sejak
penemuan Pluto 72 tahun yang lalu telah ditemukan oleh Teleskop Antariksa
Hubble NASA.
Berukuran kira-kira separuh Pluto, 2002 LM60
atau Quaoar, adalah dunia es terjauh di tata surya yang pernah ditemukan oleh
sebuah teleskop. Awalnya terdeteksi oleh teleskop berbasis darat hanya sebagai
titik cahaya, para astronom kemudian menggunakan Hubble untuk mengungkap
identitas sejatinya.
Quaoar terletak sekitar 4 miliar mil dari Bumi atau lebih dari satu miliar mil dari Pluto. Tak seperti Pluto dan
planet-planet utama tata surya lainnya, orbit Quaoar mengelilingi Matahari
sangat melingkar.
Orbit Quaoar di tata surya. Kredit: NASA dan A. Feild (STScI) 4 |
Meskipun ukurannya lebih kecil daripada Pluto,
Quaoar lebih besar daripada kombinasi seluruh asteroid dan memiliki massa
sepertiga massa Sabuk Asteroid. Komposisi Quaoar tak jauh berbeda dari komet,
didominasi oleh es bercampur batu.
Temuan ini juga menghasilkan wawasan baru
penting tentang asal usul dan dinamika planet, termasuk populasi benda langit
misterius yang menduduki perbatasan terluar tata surya, yaitu sabuk Kuiper.
Michael Brown dan Chadwick Trujillo, dua
orang astronom dari California Technolgy (Caltech) telah melaporkan penemuan Quaoar saat pertemuan rutin tahunan Division for Planetary Sciences of the
American Astronomical Society yang ke-34 di Birmingham, Alabama.
Awal tahun 2012, Trujillo dan Brown
menggunakan Teleskop Palomar Oschin Schmidt untuk menemukan Quaoar sebagai
benda langit dengan magnitudo 18,5 yang bergerak melintasi rasi bintang musim
panas Ophiuchus. Karena magnitudo Quaoar kurang dari 1/10.000 kecerahan bintang
paling redup yang bisa diamati mata telanjang manusia, Brown harus melakukan
observasi tindak lanjut menggunakan instrumen baru Advanced Camera for Surveys Hubble pada tanggal 5 Juli dan 1
Agustus 2002. Brown berhasil mengukur sudut dan diameter Quaoar, 40 mili detik
dan 1.300 kilometer.
Komposit 16 eksposur terpisah lintasan orbit Quaoar. Kredit: NASA dan M. Brown (Caltech) 6 |
Hanya ketajaman Hubble yang mumpuni untuk menyelesaikan cakram dunia jauh (Sabuk Kuiper) dan mengukur secara langsung salah satu objek Sabuk Kuiper untuk pertama kalinya.
Seperti Pluto, Quaoar menghuni Sabuk Kuiper,
cakram puing-puing es mirip komet yang membentang 7 miliar mil di luar orbit
Neptunus. Selama satu dekade terakhir, lebih dari 500 objek telah ditemukan di
sabuk Kuiper. Dengan beberapa pengecualian, secara signifikan ukuran mereka
semua lebih kecil daripada Pluto.
Pemegang rekor sebelumnya adalah dua objek Sabuk
Kuiper yang disebut Varuna dan 2002 AW197, masing-masing berukuran sekitar 900
kilometer. Tak seperti observasi langsung Hubble, diameter keduanya hanya
disimpukan dari pengukuran suhu dan asumsi reflektivitas objek Sabuk Kupier,
sehingga dianggap kurang akurat.
Karena baru ditemukan, belum ada nama resmi
yang disematkan kepada Quaoar oleh Himpunan Astronomi Internasional (IAU). Nama
yang disandang saat ini diusulkan oleh Trujillo dan Brown, diambil dari nama
dewa penciptaan suku asli Amerika Tongva, penduduk asli lembah Los Angeles.
Menurut mitologi Tongva, Quaoar, “turun dari surga untuk meredakan kekacauan
dan membentangkan dunia di punggung tujuh raksasa. Quaoar kemudian menciptakan
hewan dan umat manusia.”
Adapun Pluto, sepupu “es dingin” Quaoar,
ditemukan pada tahun 1930 dalam sebuah upaya pencarian selama 15 tahun untuk
menemukan planet-planet trans-Neptunus. Tak pernah ada yang menyadari, Pluto
sebenarnya adalah objek terbesar Sabuk Kuiper. Teori tentang Sabuk Kuiper baru
diajukan pada tahun 1950, sebagai wilayah orbit komet di luar Neptunus. Objek
sabuk Kuiper pertama selain Pluto baru bisa ditemukan pada awal tahun 1990-an.
Perbandingan ukuran antara Bumi, Bulan, Pluto, dan Quaoar. Kredit: NASA, A. Feild (STScI) 1 |
Sejauh ini, Quaoar bagaikan “ikan terbesar”
yang berhasil ditangkap para astronom dalam survei objek Sabuk Kuiper. Brown
bahkan berani memprediksi dalam beberapa tahun yang akan datang, objek Sabuk
Kuiper lain yang ukurannya lebih besar daripada Quaoar akan ditemukan. Dan keampuhan Hubble akan sangat diandalkan untuk observasi tindak lanjut.
Ditulis oleh: Staf hubblesite.org
Komentar
Posting Komentar