Langsung ke konten utama

Hubble Temukan Bulan Kelima Pluto

hubble-temukan-bulan-kelima-pluto-informasi-astronomi
Kredit: NASA, ESA, dan M. Showalter (SETI Institute)

Satu tim astronom yang memanfaatkan visi tajam Teleskop Antariksa Hubble NASA telah melaporkan penemuan sebuah bulan atau satelit alami yang mengorbit planet katai Pluto.

Diperkirakan memiliki bentuk tak beraturan, lebar bulan berkisar antara 6-15 mil. Mengorbit dari jarak 58.000 mil, bentuk orbit bulan melingkar dan dianggap co-planar dengan bulan-bulan lain di dalam sistem.

“Satelit-satelit alami Pluto menyusun serangkaian orbit yang agak mirip boneka Rusia,” ungkap penanggung jawab Mark Showalter dari SETI Institute di Mountain View, California.

Penemuan terbaru meningkatkan jumlah bulan yang diketahui mengorbit Pluto pada angka lima.

Tim astronom tertarik bahwa planet sekecil itu bisa memiliki koleksi satelit yang begitu kompleks. Penemuan terbaru ini juga menyediakan informasi tambahan untuk mengungkap bagaimana sistem Pluto terbentuk dan berevolusi. Teori populer di kalangan para ilmuwan menggagas seluruh bulan dihasilkan dari tabrakan antara Pluto dan objek-objek Sabuk Kuiper berukuran besar miliaran tahun yang lalu.

Deteksi Hubble juga akan membantu para ilmuwan di balik misi pesawat antariksa New Horizons besutan NASA yang akan tiba di sistem Pluto pada tahun 2015. New Horizons diharapkan dapat melintasi Pluto dalam sebuah perjalanan bersejarah dengan kecepatan tinggi ke dunia jauh.

hubble-temukan-bulan-kelima-pluto-informasi-astronomi
Gambar kompas dan skala Pluto.
Gambar Hubble ini menunjukkan lima bulan yang mengorbit planet katai jauh Pluto. Bulan terbaru berukuran kecil yang baru saja ditemukan dan diberi kode P5 adalah bulan di wilayah terdalam yang ditemukan Hubble selama tujuh tahun terakhir.
Kredit: NASA, ESA, dan L. Frattare (STScI); dan M. Showalter (SETI Institute)

Tim astronom sekaligus memanfaatkan keampuhan Hubble untuk menjelajahi sistem Pluto dan mengungkap potensi berbahaya yang mengancam New Horizons. Karena akan melaju melewati planet katai dengan kecepatan 30.000 mil per jam, New Horizons bisa saja hancur bila menabrak benda-benda orbital di sekitar sistem meskipun hanya berukuran kecil.

“Dengan ditemukannya banyak bulan, secara tidak langsung memberi tahu kita ada banyak partikel kecil yang mengintai dalam sistem Pluto,” kata Harold Weaver dari Laboratorium Fisika Terapan Universitas Johns Hopkins di Laurel, Maryland.

“Inventarisasi sistem Pluto yang dikumpulkan Hubble akan membantu tim misi New Horizons untuk merancang lintasan yang lebih aman bagi pesawat antariksa,” tambah Alan Stern, penanggung jawab misi dari Southwest Research Institute di Boulder, Colorado.

Bulan terbesar Pluto, Charon, ditemukan pada tahun 1978 oleh United States Naval Observatory di Washington, D.C. Sedangkan observasi Hubble yang dilakukan pada tahun 2006 menemukan dua bulan kecil tambahan, Nix dan Hydra. Lima tahun kemudian, bulan lain Pluto yang diberi kode P4 ditemukan melalui analisis data Hubble.

Sementara S/2012 (134340) 1, bulan terakhir Pluto dideteksi melalui analisis rangkaian gambar terpisah yang dikumpulkan instrumen Wide Field Camera 3 Hubble pada tanggal 26, 27, 29 Juni dan 7, 9 Juli 2012.

Beberapa tahun setelah misi New Horizons ke Pluto, para astronom berencana untuk menggunakan visi inframerah tangguh penerus Hubble, yaitu Teleskop Antariksa James Webb besutan NASA untuk observasi tindak lanjut. Webb diharapkan mampu mengukur unsur kimiawi permukaan Pluto, bulan-bulannya dan objek Sabuk Kuiper lainnya.

Ditulis oleh: Staf hubblesite.org


#terimakasihgoogle

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Diameter Bumi

Kredit: NASA, Apollo 17, NSSDC   Para kru misi Apollo 17 mengambil citra Bumi pada bulan Desember 1972 saat menempuh perjalanan dari Bumi dan Bulan. Gurun pasir oranye-merah di Afrika dan Arab Saudi terlihat sangat kontras dengan samudera biru tua dan warna putih dari formasi awan dan salju antartika.   Diameter khatulistiwa Bumi adalah  12.756 kilometer . Lantas bagaimana cara para ilmuwan menghitungnya? Kredit: Clementine,  Naval Research Laboratory .   Pada tahun 200 SM, akurasi perhitungan ukuran Bumi hanya berselisih 1% dengan perhitungan modern. Matematikawan, ahli geografi dan astronom Eratosthenes menerapkan gagasan Aristoteles, jika Bumi berbentuk bulat, posisi bintang-bintang di langit malam hari akan terlihat berbeda bagi para pengamat di lintang yang berbeda.   Eratosthenes mengetahui pada hari pertama musim panas, Matahari melintas tepat di atas Syene, Mesir. Saat siang hari pada hari yang sama, Eratosthenes mengukur perpindahan sudut Matahari dari atas kota Al

Apa Itu Kosmologi? Definisi dan Sejarah

Potret dari sebuah simulasi komputer tentang pembentukan struktur berskala masif di alam semesta, memperlihatkan wilayah seluas 100 juta tahun cahaya beserta gerakan koheren yang dihasilkan dari galaksi yang mengarah ke konsentrasi massa tertinggi di bagian pusat. Kredit: ESO Kosmologi adalah salah satu cabang astronomi yang mempelajari asal mula dan evolusi alam semesta, dari sejak Big Bang hingga saat ini dan masa depan. Menurut NASA, definisi kosmologi adalah “studi ilmiah tentang sifat alam semesta secara keseluruhan dalam skala besar.” Para kosmolog menyatukan konsep-konsep eksotis seperti teori string, materi gelap, energi gelap dan apakah alam semesta itu tunggal ( universe ) atau multisemesta ( multiverse ). Sementara aspek astronomi lainnya berurusan secara individu dengan objek dan fenomena kosmik, kosmologi menjangkau seluruh alam semesta dari lahir sampai mati, dengan banyak misteri di setiap tahapannya. Sejarah Kosmologi dan Astronomi Pemahaman manusia

Berapa Lama Satu Tahun di Planet-Planet Lain?

Jawaban Singkat Berikut daftar berapa lama waktu yang dibutuhkan oleh setiap planet di tata surya kita untuk menyelesaikan satu kali orbit mengitari Matahari (dalam satuan hari di Bumi): Merkurius: 88 hari Venus: 225 hari Bumi: 365 hari Mars: 687 hari Jupiter: 4.333 hari Saturnus: 10.759 hari Uranus: 30.687 hari Neptunus: 60.190 hari   Satu tahun di Bumi berlalu sekitar 365 hari 6 jam, durasi waktu yang dibutuhkan oleh Bumi untuk menyelesaikan satu kali orbit mengitari Matahari. Pelajari lebih lanjut tentang hal itu di artikel: Apa Itu Tahun Kabisat? Satu tahun diukur dari seberapa lama waktu yang dibutuhkan oleh sebuah planet untuk mengorbit bintang induk. Kredit: NASA/Terry Virts Semua planet di tata surya kita juga mengorbit Matahari. Durasi waktu satu tahun sangat tergantung dengan tempat mereka mengorbit. Planet yang mengorbit Matahari dari jarak yang lebih dekat daripada Bumi, lama satu tahunnya lebih pendek daripada Bumi. Sebaliknya planet yang