Gugus King Cobra (Messier 67). Kredit gambar: Wikisky |
Messier
67 yang sering disebut Gugus King Cobra adalah sebuah gugus bintang terbuka yang
terletak 2.610 hingga 2.930 tahun cahaya dari Bumi di rasi utara Cancer (Kepiting). Dengan magnitudo semu 6,1, nama lain bagi Messier 67 adalah NGC
2682 di New General Catalogue.
Messier
67 dapat ditemukan sedikit di atas garis tengah imajiner yang menghubungkan
bintang terang Regulus di Leo dan Procyon di Canis Minor. Atau 1,75 derajat di sebelah
barat Acubens, Alpha Cancri, sistem biner dengan magnitudo visual 4,20.
Acubens terletak sekitar 9 derajat sebelah tenggara Messier 44 (Gugus Sarang
Lebah).
Dengan
diameter 30 menit busur, Messier 67 kira-kira seukuran bulan purnama di langit
malam. Teropong berdiameter 10×50 hanya mengungkap Messier 67 sebagai bercak
cahaya elips, sementara teleskop kecil dapat menemukan bintang-bintang paling
terang di dalam gugus. Teleskop 6 dan 8 inci bisa menyelesaikan hingga puluhan
bintang, sedangkan teleskop 12 inci mumpuni untuk mengamati sekitar 100 bintang di dalam gugus.
Akhir
musim dingin dan awal musim semi adalah waktu terbaik untuk mengamati Messier 67
dari garis lintang utara.
Messier 67 dan Messier 44. Kredit gambar: Wikisky |
Sebagai
gugus bintang terbuka tertua di katalog Messier, Gugus King Cobra diperkirakan berusia
antara 3,2-5 miliar tahun. Beberapa gugus bintang terbuka tertua lain yang pernah ditemukan hingga saat ini terletak sangat jauh dari Bumi. Di antaranya NGC 188
di rasi Cepheus, dengan perkiraan usia 5 miliar tahun, NGC 6791 di Lyra, yang
diyakini berusia sekitar 7-8 miliar tahun, dan Berkeley 17 di Auriga, berusia
10-13 miliar tahun. NGC 188 terletak sekitar 5.400 tahun cahaya dari Bumi,
sedangkan NGC 6791 terpisah sejauh 13.300 tahun cahaya dari Bumi.
Usia
rata-rata bintang di Gugus King Cobra adalah 4 miliar tahun, kurang
lebih seusia dan mengandung unsur yang sama dengan Matahari. Usia gugus bintang
terbuka biasanya lebih muda dan bintang-bintangnya cenderung menyebar seiring waktu,
misalnya Gugus Sarang Lebah (Messier 44) yang baru berusia 600 juta tahun.
Bintang-bintang Messier 67 diperkirakan akan tetap terikat secara gravitasi
selama 5 miliar tahun lagi sebelum akhirnya tercerai-berai.
Lokasi Messier 67. Kredit gambar: Wikisky |
Messier
67 telah mengalami segregasi massa, suatu proses yang sering kali dijumpai pada
gugus bintang dan sistem yang terikat secara gravitasi lainnya (misalnya gugus
galaksi). Segregasi massa membuat objek yang lebih masif cenderung bergerak ke wilayah pusat, sedangkan yang kurang masif menjauhi pusat. Oleh karena itu, bintang-bintang
terang dan masif di Messier 67 kini terkonsentrasi di wilayah pusat gugus
sementara anggota yang kurang masif ditemukan di tepi gugus.
Meskipun
belum bisa ditentukan secara akurat, total massa Messier 67 diperkirakan antara
1.080-1.400 kali Matahari.
Mengandung
lebih dari dari 500 bintang, Messier 67 sering menjadi objek studi bagi para
astronom yang mempelajari tahap evolusi bintang. Menampung 11 bintang raksasa
oranye terang tipe K dan sekitar 200 bintang katai putih, Messier 67 juga
diketahui menyimpan sekitar 30 bintang blue straggler. Gugus King Cobra juga dihuni
oleh lebih dari 100 bintang mirip Matahari, termasuk banyak sekali raksasa
merah. Tingginya jumlah bintang mirip Matahari telah membuat para ilmuwan
menganggap Messier 67 sebagai gugus induk Matahari kita, tetapi simulasi komputer menyanggah prediksi ini.
Karena
seluruh bintangnya berusia dan memiliki massa mirip Matahari, Messier 67 kerap dipelajari oleh para ilmuwan yang ingin menentukan berapa banyak planet yang berpotensi terbentuk di lingkungan kosmik seperti itu.
Pada
tahun 2014, tim astronom internasional menemukan tiga eksoplanet di Messier 67 menggunakan
instrumen HARPS (High Accuracy Radial
velocity Planet Searcher) pada teleskop berdiameter 3,6 m milik ESO di Observatorium La Silla,
Chili. Ketiga planet diketahui mengorbit bintang induk agak di luar zona layak huni bintang induk, zona yang berpotensi menopang air cair. Dua dari eskoplanet
terdeteksi mengorbit bintang katai YBP1194 dan YBP1514, sementara eksoplanet
ketiga ditemukan mengorbit bintang raksasa tipe K3, yang diberi nama S364.
Dua
dari ketiga planet yang ditemukan oleh HARPS kemudian diberi nama YBP1194b dan
YBP1514b, eksoplanet pertama yang pernah ditemukan mengorbit bintang mirip
Matahari di gugus bintang terbuka. YBP1194b, yang mengorbit bintang YBP1194,
memiliki periode orbit 6,9 hari dengan massa setidaknya 0,34 Jupiter. Properti
dari bintang YBP1194 hampir identik dengan Matahari. Planet YBP1514b memiliki
periode orbit 5,1 hari dengan massa 0,40 kali Jupiter, sedangkan S364b
membutuhkan waktu 121,7 hari untuk mengorbit bintang induk dengan massa
setidaknya 1,54 massa Jupiter.
Penemuan
ketiga planet ini mengindikasikan eksistensi planet di gugus bintang terbuka
hampir sama seperti di bintang-bintang terisolasi, meskipun mereka tidak mudah
dideteksi dan sangat sedikit dari mereka yang pernah ditemukan.
Planet
pertama yang pernah ditemukan di sebuh gugus bintang terbuka mengorbit bintang Ain,
Epsilon Tauri, salah satu bintang yang paling dikenal di Gugus Hyades di rasi Taurus. Belum lama ini, para astronom juga telah menemukan dua planet di Gugus Sarang Lebah (Messier 44)
dan di gugus bintang terbuka NGC 6811 di Cygnus.
Messier 67 sebagaimana diamati dalam panjang gelombang ultraviolet. Kredit gambar: NASA (GALEX) |
Messier
67 ditemukan oleh astronom Jerman Johann Gottfried Koehler pada tahun 1779. Dia
menggambarkannya sebagai “figur nebula yang agak elips, dekat Alpha of Cancer.”
Adapun
Charles Messier menemukannya secara independen dan menambahkannya ke dalam katalog yang ia susun pada tanggal 6 April 1780. Messier mampu mengamati bintang di dalam gugus
dan menggambarkannya sebagai “gugus bintang kecil dengan nebulositas, di bawah
cakar selatan Cancer. Posisinya ditentukan dari bintang Alpha [Cancri].”
Lokasi Messier 67. Kredit: IAU dan Sky & Telescope magazine (Roger Sinnott & Rick Fienberg) |
Ditulis
oleh: Staf www.messier-objects.com
Sumber:
Messier 67: King Cobra Cluster
- Objek Messier berikutnya: Messier 68, Tarian Populasi Bintang Purba Berusia 10 Miliar Tahun
- Kembali ke Katalog Messier
Komentar
Posting Komentar