Langsung ke konten utama

Persalinan Bintang di Mystic Mountain Nebula Carina

mystic-mountain-nebula-carina-informasi-astronomi
Kredit: NASA, ESA, M. Livio dan the Hubble 20th Anniversary Team (STScI)

Puncak gunung kosmik terjal yang diselimuti awan tipis ini terlihat mirip Tolkien di film “The Lord of the Rings”. Citra dari wilayah pabrik bintang yang diabadikan oleh Teleskop Antariksa Hubble NASA sebenarnya lebih dramatis daripada cerita fiksi. Hubble menangkap gejolak aktivitas di atas pilar gas dan debu setinggi tiga tahun cahaya yang diterpa radiasi kilau cahaya dari bintang-bintang di dekatnya. Pilar juga terus didorong terpisah dari dalam oleh ‘bayi-bayi’ bintang yang terkubur di sana. Mereka menyemburkan partikel gas yang bisa diamati mengalir ke kiri dan kanan dari puncak pilar.

Struktur langit yang ganas ini terletak 7.500 tahun cahaya di Nebula Carina, rasi selatan Carina. Dan gambar menakjubkan ini dirilis untuk merayakan 20 tahun peluncuran Hubble mengorbit Bumi.

Radiasi panas dan hembusan angin kencang (aliran partikel bermuatan) dari bintang-bintang panas yang baru dilahirkan di dalam nebula membentuk dan menekan pilar, sekaligus memicu pembentukan bintang-bintang baru di dalam nebula. Gas panas yang terionisasi terlihat mengalir dari punggung gunung kosmik, sementara selimut gas dan debu yang diterangi cahaya bintang melayang di sekitar puncak yang menjulang tinggi. Bagian-bagian pilar yang lebih padat mampu menahan erosi radiasi ganas bintang sebagaimana lembah di Bumi yang bertahan dari pengikisan/erosi air dan angin.

Terkubur di dalam gunung kosmik padat ini adalah bintang-bintang yang masih sangat muda. Aliran panjang gas disemburkan berlawanan arah dari penyangga pilar paling atas, sedangkan sepasang partikel jet terlihat di puncak pada bagian tengah gambar. Diberi kode HH 901 dan HH 902, sepasang partikel jet tersebut adalah indikasi utama fenomena ‘persalinan bayi’ bintang. Partikel jet diluncurkan melalui putaran cakram di sekitar bintang muda, yang memungkinkan akresi material secara perlahan ke permukaan bintang.

Secara keseluruhan disebut “Mystic Mountain”, pilar-pilar kosmik Nebula Carina diamati oleh instrumen Wide Field Camera 3 Hubble pada tanggal 1 dan 2 Februari 2010. Komposit warna gambar mewakili cahaya oksigen (biru), hidrogen dan nitrogen (hijau), dan belerang (merah).

mystic-mountain-nebula-carina-informasi-astronomi
Detail HH 901/902.
Rangkaian citra close-up struktur gas kompleks di sebagian kecil wilayah Nebula Carina.
Kredit: NASA, ESA, M. Livio dan the Hubble 20th Anniversary Team (STScI)

Nebula adalah awan dingin didominasi gas hidrogen yang dipenuhi debu dan tidak tembus cahaya. Awan kosmik mengalami pengikisan semburan sinar ultraviolet dari bintang-bintang muda di sekitarnya. Mereka mengukir berbagai struktur menyerupai kecebong.

Dalam beberapa bingkai, kepingan nebulositas yang berukuran kecil dapat terlihat melayang bebas, yaitu struktur sepanjang 2,3 triliun mil di bingkai kanan atas. Fitur paling menonjol adalah partikel jet horizontal sepanjang 3,5 triliun mil di bingkai kiri atas. Partikel jet ditembakkan ke ruang angkasa oleh sebuah bintang muda yang tersembunyi di ujung struktur pilar. Ujung partikel jet juga membentuk busur kejut.

mystic-mountain-nebula-carina-informasi-astronomi
Perbandingan citra Mystic Mountain.
Kredit: NASA, ESA, M. Livio dan the Hubble 20th Anniversary Team (STScI)

Dua citra pilar kelahiran bintang setinggi tiga tahun cahaya ini diperoleh melalui observasi Hubble dalam spektrum cahaya kasat mata dan inframerah. Observasi multi panjang gelombang mengungkap pemandangan berbeda yang saling melengkapi dari suatu objek.

Sepasang gambar menunjukkan keampuhan visi panchromatic Hubble dalam menemukan perbedaan mencolok antara spektrum cahaya kasat mata dan inframerah.

Gambar cahaya inframerah-dekat (kanan) mengungkap eksistensi sejumlah besar bintang latar belakang di balik selubung gas hidrogen nebula yang tertutup debu. Pilar latar depan menjadi semi transparan karena cahaya inframerah dari bintang latar belakang mampu menembus kepadatan debu. Demikian pula dengan beberapa bintang di dalam pilar yang turut terlihat. Warna semu mewakili tiga rentang panjang gelombang inframerah.

Sedangkan gambar cahaya kasat mata (kiri) mengungkap bagaimana radiasi panas dan angin kencang (aliran partikel bermuatan) dari bintang-bintang panas yang baru dilahirkan di dalam nebula membentuk dan menekan pilar, sekaligus memicu pembentukan bintang-bintang baru di dalam nebula. Gas panas yang terionisasi terlihat mengalir dari punggung gunung kosmik, sementara selimut gas dan debu yang diterangi cahaya bintang melayang di sekitar puncak yang menjulang tinggi. Bagian-bagian pilar yang lebih padat mampu menahan erosi radiasi ganas bintang sebagaimana lembah di Bumi yang bertahan dari pengikisan/erosi air dan angin. Komposit warna gambar mewakili cahaya oksigen (biru), hidrogen dan nitrogen (hijau), dan belerang (merah).

Ditulis oleh: Staf hubblesite.org


#terimakasihgoogle

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Diameter Bumi

Kredit: NASA, Apollo 17, NSSDC   Para kru misi Apollo 17 mengambil citra Bumi pada bulan Desember 1972 saat menempuh perjalanan dari Bumi dan Bulan. Gurun pasir oranye-merah di Afrika dan Arab Saudi terlihat sangat kontras dengan samudera biru tua dan warna putih dari formasi awan dan salju antartika.   Diameter khatulistiwa Bumi adalah  12.756 kilometer . Lantas bagaimana cara para ilmuwan menghitungnya? Kredit: Clementine,  Naval Research Laboratory .   Pada tahun 200 SM, akurasi perhitungan ukuran Bumi hanya berselisih 1% dengan perhitungan modern. Matematikawan, ahli geografi dan astronom Eratosthenes menerapkan gagasan Aristoteles, jika Bumi berbentuk bulat, posisi bintang-bintang di langit malam hari akan terlihat berbeda bagi para pengamat di lintang yang berbeda.   Eratosthenes mengetahui pada hari pertama musim panas, Matahari melintas tepat di atas Syene, Mesir. Saat siang hari pada hari yang sama, Eratosthenes mengukur perpindahan sudut Matahari dari atas kota Al

Apa Itu Kosmologi? Definisi dan Sejarah

Potret dari sebuah simulasi komputer tentang pembentukan struktur berskala masif di alam semesta, memperlihatkan wilayah seluas 100 juta tahun cahaya beserta gerakan koheren yang dihasilkan dari galaksi yang mengarah ke konsentrasi massa tertinggi di bagian pusat. Kredit: ESO Kosmologi adalah salah satu cabang astronomi yang mempelajari asal mula dan evolusi alam semesta, dari sejak Big Bang hingga saat ini dan masa depan. Menurut NASA, definisi kosmologi adalah “studi ilmiah tentang sifat alam semesta secara keseluruhan dalam skala besar.” Para kosmolog menyatukan konsep-konsep eksotis seperti teori string, materi gelap, energi gelap dan apakah alam semesta itu tunggal ( universe ) atau multisemesta ( multiverse ). Sementara aspek astronomi lainnya berurusan secara individu dengan objek dan fenomena kosmik, kosmologi menjangkau seluruh alam semesta dari lahir sampai mati, dengan banyak misteri di setiap tahapannya. Sejarah Kosmologi dan Astronomi Pemahaman manusia

Berapa Lama Satu Tahun di Planet-Planet Lain?

Jawaban Singkat Berikut daftar berapa lama waktu yang dibutuhkan oleh setiap planet di tata surya kita untuk menyelesaikan satu kali orbit mengitari Matahari (dalam satuan hari di Bumi): Merkurius: 88 hari Venus: 225 hari Bumi: 365 hari Mars: 687 hari Jupiter: 4.333 hari Saturnus: 10.759 hari Uranus: 30.687 hari Neptunus: 60.190 hari   Satu tahun di Bumi berlalu sekitar 365 hari 6 jam, durasi waktu yang dibutuhkan oleh Bumi untuk menyelesaikan satu kali orbit mengitari Matahari. Pelajari lebih lanjut tentang hal itu di artikel: Apa Itu Tahun Kabisat? Satu tahun diukur dari seberapa lama waktu yang dibutuhkan oleh sebuah planet untuk mengorbit bintang induk. Kredit: NASA/Terry Virts Semua planet di tata surya kita juga mengorbit Matahari. Durasi waktu satu tahun sangat tergantung dengan tempat mereka mengorbit. Planet yang mengorbit Matahari dari jarak yang lebih dekat daripada Bumi, lama satu tahunnya lebih pendek daripada Bumi. Sebaliknya planet yang