Langsung ke konten utama

Galaksi Berudu (UGC 10214), Korban Distorsi Tabrak Lari Kosmik

galaksi-berudu-ugc-10214-korban-distorsi-tabrak-lari-kosmik-informasi-astronomi
Kredit: NASA, H. Ford (JHU), G. Illingworth (UCSC/LO), M.Clampin (STScI), G. Hartig (STScI), Tim Sains ACS, dan ESA

Dengan latar belakang ribuan galaksi menakjubkan, gambar galaksi mirip petasan kincir yang tak terkendali ini dihiasi aliran panjang bintang-bintang yang seolah berpacu di ruang angkasa.

Diabadikan oleh kamera baru Advanced Camera for Surveys (ACS) yang diinstal di Teleskop Antariksa Hubble, UGC 10214 dijuluki Galaksi Berudu mengingat strukturnya yang terdistorsi oleh gaya gravitasi dari sebuah galaksi yang ukurannya lebih kecil di sudut kiri atas gambar. Terlihat bersinar di antara celah Berudu, pelaku utama “tabrak lari” yang enggan bertanggung jawab, telah meninggalkan lokasi kecelakaan. Interaksi antara kedua galaksi menghasilkan puing-puing serempetan berupa ekor panjang yang terdiri dari bintang dan gas yang membentang lebih dari 280.000 tahun cahaya.

ACS melakukan observasi pada tanggal 1 dan 9 April 2002, gambar Berudu di atas adalah komposit dari tiga gambar terpisah yang diambil dalam filter inframerah-dekat, oranye dan biru.

Begitu banyak bintang biru muda dan gugus bintang yang dihasilkan oleh interaksi kedua galaksi, sebagaimana terlihat di lengan spiral dan ekor panjang pasang surut gravitasi. Setiap gugus bahkan mewakili produksi sekitar satu juta bintang. Warna biru berarti gugus menampung bintang-bintang sangat masif yang 10 kali lebih panas dan 1 juta kali lebih terang daripada Matahari kita.

Setelah terbentuk, warna gugus akan berubah menjadi merah seiring pertambahan usia, karena usia bintang paling masif cenderung singkat dan lebih cepat menghabiskan bahan bakar hidrogennya. Pada akhirnya, gugus bintang biru semacam itu akan berevolusi menjadi gugus bintang globular (bola) purba, seperti yang sering ditemukan di lingkaran halo galaksi Bima Sakti kita.

Dua gumpalan bintang muda berwarna biru cerah yang paling menonjol di ekor panjang dipisahkan oleh “celah” atau wilayah yang lebih redup dibandingkan wilayah lainnya. Gumpalan bintang ini mungkin akan menjadi galaksi katai yang mengorbit di lingkaran halo Berudu.

Gambar tabrakan galaksi disertai ledakan kelahiran bintang, juga melibatkan 6.000 galaksi sebagai latar belakang. Jumlah ini menandingi dua kali lipat jumlah galaksi yang ditemukan di gambar legendaris Hubble Deep Field, pemandangan “terdalam” alam semesta yang dibidik pada tahun 1995 oleh Wide Field and Planetary Camera 2 Hubble.

Namun, ACS hanya membutuhkan 1/12 dari total waktu yang dibutuhkan HDF untuk mengambil gambar. Dalam cahaya biru, ACS bahkan mampu mengamati objek yang lebih redup daripada yang bisa dicapai HDF. Gambar Berudu oleh ACS mengandung banyak sekali galaksi dari berbagai bentuk, sepanjang 13 miliar tahun evolusi alam semesta. Gambar bidikan ACS sangat tajam, sehingga memungkinkan para astronom untuk mengidentifikasi “building block” galaksi, tabrakan antar galaksi dan galaksi yang terletak begitu jauh.

Terletak sekitar 420 juta tahun cahaya dari Bumi di rasi Draco, Berudu sama sekali tak mirip dengan deskripsi buku standar tipe galaksi, namun menggambarkan esensi sejati alam semesta yang dinamis, bergejolak dan ganas.

Ditulis oleh: Staf hubblesite.org


#terimakasihgoogle

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Diameter Bumi

Kredit: NASA, Apollo 17, NSSDC   Para kru misi Apollo 17 mengambil citra Bumi pada bulan Desember 1972 saat menempuh perjalanan dari Bumi dan Bulan. Gurun pasir oranye-merah di Afrika dan Arab Saudi terlihat sangat kontras dengan samudera biru tua dan warna putih dari formasi awan dan salju antartika.   Diameter khatulistiwa Bumi adalah  12.756 kilometer . Lantas bagaimana cara para ilmuwan menghitungnya? Kredit: Clementine,  Naval Research Laboratory .   Pada tahun 200 SM, akurasi perhitungan ukuran Bumi hanya berselisih 1% dengan perhitungan modern. Matematikawan, ahli geografi dan astronom Eratosthenes menerapkan gagasan Aristoteles, jika Bumi berbentuk bulat, posisi bintang-bintang di langit malam hari akan terlihat berbeda bagi para pengamat di lintang yang berbeda.   Eratosthenes mengetahui pada hari pertama musim panas, Matahari melintas tepat di atas Syene, Mesir. Saat siang hari pada hari yang sama, Eratosthenes mengukur perpindahan sudut Matahari dari atas kota Al

Apa Itu Kosmologi? Definisi dan Sejarah

Potret dari sebuah simulasi komputer tentang pembentukan struktur berskala masif di alam semesta, memperlihatkan wilayah seluas 100 juta tahun cahaya beserta gerakan koheren yang dihasilkan dari galaksi yang mengarah ke konsentrasi massa tertinggi di bagian pusat. Kredit: ESO Kosmologi adalah salah satu cabang astronomi yang mempelajari asal mula dan evolusi alam semesta, dari sejak Big Bang hingga saat ini dan masa depan. Menurut NASA, definisi kosmologi adalah “studi ilmiah tentang sifat alam semesta secara keseluruhan dalam skala besar.” Para kosmolog menyatukan konsep-konsep eksotis seperti teori string, materi gelap, energi gelap dan apakah alam semesta itu tunggal ( universe ) atau multisemesta ( multiverse ). Sementara aspek astronomi lainnya berurusan secara individu dengan objek dan fenomena kosmik, kosmologi menjangkau seluruh alam semesta dari lahir sampai mati, dengan banyak misteri di setiap tahapannya. Sejarah Kosmologi dan Astronomi Pemahaman manusia

Berapa Lama Satu Tahun di Planet-Planet Lain?

Jawaban Singkat Berikut daftar berapa lama waktu yang dibutuhkan oleh setiap planet di tata surya kita untuk menyelesaikan satu kali orbit mengitari Matahari (dalam satuan hari di Bumi): Merkurius: 88 hari Venus: 225 hari Bumi: 365 hari Mars: 687 hari Jupiter: 4.333 hari Saturnus: 10.759 hari Uranus: 30.687 hari Neptunus: 60.190 hari   Satu tahun di Bumi berlalu sekitar 365 hari 6 jam, durasi waktu yang dibutuhkan oleh Bumi untuk menyelesaikan satu kali orbit mengitari Matahari. Pelajari lebih lanjut tentang hal itu di artikel: Apa Itu Tahun Kabisat? Satu tahun diukur dari seberapa lama waktu yang dibutuhkan oleh sebuah planet untuk mengorbit bintang induk. Kredit: NASA/Terry Virts Semua planet di tata surya kita juga mengorbit Matahari. Durasi waktu satu tahun sangat tergantung dengan tempat mereka mengorbit. Planet yang mengorbit Matahari dari jarak yang lebih dekat daripada Bumi, lama satu tahunnya lebih pendek daripada Bumi. Sebaliknya planet yang