Langsung ke konten utama

Caldwell 4, Nebula Iris

katalog-caldwell-4-nebula-iris-informasi-astronomi
Kredit: NASA & ESA

Di antara yang lain, nebula indah berwarna merah ini lebih unik. Sementara banyak nebula yang terlihat di langit malam merupakan nebula emisi, atau awan debu dan gas kosmik panas yang memancarkan radiasi dan cahayanya sendiri, Caldwell 4 atau juga dikenal sebagai Nebula Iris dan NGC 7023, adalah nebula refleksi. Berarti warna Nebula Iris berasal dari penghamburan cahaya dari bintang di pusat nebula. Terletak sekitar 1.400 tahun cahaya di rasi Cepheus, pendar cahaya Nebula Iris membentang hingga 6 tahun cahaya.

Nebula Iris pertama kali ditemukan oleh astronom Jerman-Inggris Sir William Herschel pada tanggal 18 Oktober 1794. Herschel memiliki rekam jejak yang mengesankan, selain menemukan planet Uranus, dia juga dianugerahi gelar bangsawan pada tahun 1816.

Karena berada di dekat kutub utara dan bintang utara Polaris, Caldwell 4 hampir mustahil diamati dari belahan bumi selatan. Dengan magnitudo semu 7, Nebula Iris paling ideal diamati pada awal musim gugur menggunakan teleskop melalui dua bintang paling terang di Cepheus sebagai patokan. Karena pendar cahaya Nebula Iris cenderung lemah dan tersebar, seorang pengamat direkomendasikan untuk melihatnya di bawah kondisi langit gelap gulita dan jauh dari lampu perkotaan.

Warna nebula sangat menarik minat para ilmuwan. Partikel-partikel berukuran sangat kecil dari materi padat yang 10-100 kali lebih kecil daripada partikel debu di Bumi, bertanggung jawab penuh atas pendar cahaya nebula refleksi. Partikel-partikel ini menghamburkan cahaya di sekitar mereka, memberikan nebula pendar cahaya kedua yang kebiru-kebiruan (seperti langit kita). Meskipun didominasi warna biru, termasuk filamen-filamen besar merah tua, Nebula Iris diketahui mengandung senyawa kimia yang kemungkinan berbasis hidrokarbon. Mempelajari nebula refleksi seperti ini membantu para astronom untuk mempelajari secara mendetail tentang pengabungan unsur-unsur yang membentuk bintang.

Gambar close-up di atas yang menunjukkan satu daerah berwarna kemerahan di dalam Caldwell 4, merupakan komposit yang disusun dari empat eksposur yang dibidik oleh Advanced Camera for Surveys Hubble pada filter cahaya kasat mata dan inframerah-dekat. Para astronom juga mempelajari Nebula Iris menggunakan Near Infrared Camera and Multi-Object Spectrometer (NICMOS) Hubble untuk menentukan unsur-unsur kimia Caldwell 4.

Adegan video dimulai dengan menampilkan pemandangan Bima Sakti, kemudian mengarah ke wilayah Nebula Iris yang ditangkap Hubble.
Kredit: ESO, S. Brunier, Digitized Sky Survey 2, Adam Block/Mount Lemmon SkyCenter/University of Arizona (Board of Regents) dan ESA/Hubble

katalog-caldwell-4-nebula-iris-informasi-astronomi
Bagan bintang Caldwell 4 ini mewakili pemandangan dari garis lintang utara-tengah untuk bulan dan waktu tertentu.
Kredit: Image courtesy of Stellarium

Ditulis oleh: Staf www.nasa.gov, editor: Edward Henderson

Sumber: Caldwell 4

#terimakasihgoogle dan #terimakasihnasa

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Diameter Bumi

Kredit: NASA, Apollo 17, NSSDC   Para kru misi Apollo 17 mengambil citra Bumi pada bulan Desember 1972 saat menempuh perjalanan dari Bumi dan Bulan. Gurun pasir oranye-merah di Afrika dan Arab Saudi terlihat sangat kontras dengan samudera biru tua dan warna putih dari formasi awan dan salju antartika.   Diameter khatulistiwa Bumi adalah  12.756 kilometer . Lantas bagaimana cara para ilmuwan menghitungnya? Kredit: Clementine,  Naval Research Laboratory .   Pada tahun 200 SM, akurasi perhitungan ukuran Bumi hanya berselisih 1% dengan perhitungan modern. Matematikawan, ahli geografi dan astronom Eratosthenes menerapkan gagasan Aristoteles, jika Bumi berbentuk bulat, posisi bintang-bintang di langit malam hari akan terlihat berbeda bagi para pengamat di lintang yang berbeda.   Eratosthenes mengetahui pada hari pertama musim panas, Matahari melintas tepat di atas Syene, Mesir. Saat siang hari pada hari yang sama, Eratosthenes mengukur perpindahan sudut Matahari dari atas kota Al

Apa Itu Kosmologi? Definisi dan Sejarah

Potret dari sebuah simulasi komputer tentang pembentukan struktur berskala masif di alam semesta, memperlihatkan wilayah seluas 100 juta tahun cahaya beserta gerakan koheren yang dihasilkan dari galaksi yang mengarah ke konsentrasi massa tertinggi di bagian pusat. Kredit: ESO Kosmologi adalah salah satu cabang astronomi yang mempelajari asal mula dan evolusi alam semesta, dari sejak Big Bang hingga saat ini dan masa depan. Menurut NASA, definisi kosmologi adalah “studi ilmiah tentang sifat alam semesta secara keseluruhan dalam skala besar.” Para kosmolog menyatukan konsep-konsep eksotis seperti teori string, materi gelap, energi gelap dan apakah alam semesta itu tunggal ( universe ) atau multisemesta ( multiverse ). Sementara aspek astronomi lainnya berurusan secara individu dengan objek dan fenomena kosmik, kosmologi menjangkau seluruh alam semesta dari lahir sampai mati, dengan banyak misteri di setiap tahapannya. Sejarah Kosmologi dan Astronomi Pemahaman manusia

Berapa Lama Satu Tahun di Planet-Planet Lain?

Jawaban Singkat Berikut daftar berapa lama waktu yang dibutuhkan oleh setiap planet di tata surya kita untuk menyelesaikan satu kali orbit mengitari Matahari (dalam satuan hari di Bumi): Merkurius: 88 hari Venus: 225 hari Bumi: 365 hari Mars: 687 hari Jupiter: 4.333 hari Saturnus: 10.759 hari Uranus: 30.687 hari Neptunus: 60.190 hari   Satu tahun di Bumi berlalu sekitar 365 hari 6 jam, durasi waktu yang dibutuhkan oleh Bumi untuk menyelesaikan satu kali orbit mengitari Matahari. Pelajari lebih lanjut tentang hal itu di artikel: Apa Itu Tahun Kabisat? Satu tahun diukur dari seberapa lama waktu yang dibutuhkan oleh sebuah planet untuk mengorbit bintang induk. Kredit: NASA/Terry Virts Semua planet di tata surya kita juga mengorbit Matahari. Durasi waktu satu tahun sangat tergantung dengan tempat mereka mengorbit. Planet yang mengorbit Matahari dari jarak yang lebih dekat daripada Bumi, lama satu tahunnya lebih pendek daripada Bumi. Sebaliknya planet yang