Langsung ke konten utama

13 Cara Ekstrem untuk Menemukan Peradaban Ekstraterrestrial

13-cara-ekstrem-untuk-menemukan-peradaban-ekstraterrestrial-informasi-astronomi
Ilustrasi sistem planet yang mengorbit bintang katai merah Gliese 581. Planet lima kali lipat massa Bumi yang terlihat sebagai latar depan, terletak di zona layak huni bintang.
Kredit gambar: ESA

Di mana mereka? Kita seharusnya sudah dipelajari, dimusnahkan, terasimilasi, terinfeksi, diserang atau diculik, bukan?

Paradoks Fermi menggambarkan minimnya bukti transmisi peradaban asing (alien) cerdas dari semua bintang dan galaksi di alam semesta. Mungkin kita pernah berpikir ras alien cerdas akan mencoba melakukan kontak dengan kita. Entah kita berada di daftar “jangan dihubungi” antarbintang, atau justru kita adalah spesies paling maju, bahkan satu-satunya peradaban di alam semesta.

Pencarian kehidupan di luar Bumi adalah salah satu upaya paling kompleks yang dilakukan oleh umat manusia sebagai satu spesies. Karena kehidupan lain di luar Bumi belum pernah ditemukan, upaya pencarian kehidupan ekstraterestrial berakal budi (SETI) adalah yang tersulit. Namun pencarian terus berlanjut dan para ilmuwan mulai memikirkan cara-cara baru yang lebih ekstrem untuk menyempurnakan berbagai instrumen astronomi berteknologi tinggi untuk mendeteksi peradaban di antara bintang-bintang.

Dilansir dari situs Live Science, berikut 13 cara ekstrem yang ditempuh para ilmuwan untuk menjerat peradaban ekstraterestrial.

1. Deteksi Gelombang Radio

13-cara-ekstrem-untuk-menemukan-peradaban-ekstraterrestrial-informasi-astronomi
17% bintang yang disurvei oleh Kepler, diorbit planet seukuran Bumi.
Kredit: David A. Aguilar (CfA)  

Asumsi utama yang harus kita bangun adalah peradaban asing juga telah melalui tahap evolusi yang sama dengan kita. Karena tidak ada satu pun yang dapat dijadikan sampel, asumsi ini cukup layak untuk memulai upaya perburuan.

Di antara asumsi fase perkembangan yang telah dilalui, ras alien mungkin telah menemukan cara untuk mentransmisikan gelombang radio. Umat manusia telah dibisingkan dengan gelombang radio selama hampir 120 tahun. Jika memang ada alien yang bisa menguping dari jarak 120 tahun cahaya, mereka mungkin telah mendeteksi kita.

Tapi deteksi sinyal hanya gelombang radio yang bocor ke luar angkasa tanpa sengaja. Lalu, bagaimana jika kita mengarahkan antena radio ke bintang-bintang dan mendengarkan gelombang radio yang sengaja mereka kirim? Sejak tahun 1960, program SETI telah mencari sinyal radio alien. Belum lama ini, Teleskop Antariksa Kepler NASA menyediakan bantuan untuk melakukan pencarian secara terarah ke sistem bintang yang berpotensi menampung planet yang dihuni peradaban maju. Meskipun upaya terarah SETI belum mendeteksi sinyal, ada jutaan dunia yang berpotensi “layak huni” di luar sana, dan kita baru saja memulai.

2. Menyadap Sinyal

13-cara-ekstrem-untuk-menemukan-peradaban-ekstraterrestrial-informasi-astronomi
Sinyal radio pernah dideteksi oleh Teleskop Green Bank berukuran 100 meter di Virginia Barat saat memindai kandidat eksoplanet KOI 817. Inilah jenis sinyal yang diharapkan oleh para ilmuwan SETI untuk menemukan transmisi peradaban asing.
Kredit: UC Berkeley/SETI)

Ada beberapa sinyal palsu ketika mendengarkan sinyal yang berasal dari luar angkasa. Gelombang radio narrow-band (pita sempit) adalah sinyal yang diharapkan oleh para ilmuwan SETI, karena bisa dikonfirmasi sebagai produk kecerdasan. Untungnya, para astronom selalu dapat membedakan antara sinyal yang kemungkinan ditransmisikan oleh peradaban asing dengan sinyal (palsu) gelombang radio yang berasal dari Bumi kita sendiri.

3. Jejak Kaki Alien di Bulan?

13-cara-ekstrem-untuk-menemukan-peradaban-ekstraterrestrial-informasi-astronomi
Jejak kaki astronot dan peralatan misi Apollo masih terlihat di permukaan Bulan.
Kredit: NASA

Meskipun upaya pencarian SETI difokuskan pada deteksi sinyal radio yang berasal dari luar angkasa, perlu dipertimbangkan bahwa Bulan bisa menjadi tempat perhentian ideal bagi alien yang pernah mengunjungi sistem Bumi-Bulan. Agak konyol memang, tapi inilah salah satu cara ekstrem yang ditempuh para ilmuwan. Sebab Lunar Reconnaissance Orbiter (LRO) NASA yang mengorbit Bulan mampu menangkap jejak kaki Neil Armstrong saat mendarat di Bulan pada tahun 1969, jadi, siapa tahu LRO kebetulan menemukan jejak kaki alien.

4. Artefak Tata Surya

13-cara-ekstrem-untuk-menemukan-peradaban-ekstraterrestrial-informasi-astronomi
Pendarat Mars Phoenix NASA yang terlihat dari atas orbit.
Kredit: NASA/JPL-Caltech

Mengapa hanya konyol di Bulan saja? Jika peradaban asing maju telah menjelajahi tata surya, mungkin saja mereka meninggalkan beberapa artefak yang berserakan di tata surya.

5. Bintang HP 56948, Kembaran Matahari

13-cara-ekstrem-untuk-menemukan-peradaban-ekstraterrestrial-informasi-astronomi
Ilustasi bintang HP 56948.
Kredit: ESO

Lupakan sejenak eksolanet yang berpotensi layak huni, bagaimana jika kita mencari bintang dengan suhu, ukuran dan komposisi kimia yang identik dengan Matahari kita. Seperti kita ketahui, Matahari telah memberikan energi kepada planet yang kita tinggali, dan semua unsur kimiawi yang membentuk Bumi berasal dari cakram protoplanet yang mengelilingi Matahari 4,5 miliar tahun lalu.

Pada tahun 2012, para astronom telah menemukan HP 56948, kembaran Matahari yang terletak 200 tahun cahaya dari Bumi. Meskipun sejauh ini belum ditemukan planet di sekitarnya, tidak ada salahnya mempertimbangkan untuk menargetkan planet mirip Bumi atau bintang mirip Matahari, sebagai tempat yang berpotensi menampung peradaban asing.

6. Eksoplanet Buatan

13-cara-ekstrem-untuk-menemukan-peradaban-ekstraterrestrial-informasi-astronomi
Planet buatan yang transit atau melintas di depan bintang, wujud aslinya dapat diungkap oleh Kepler.
Kredit: Luc F. A. Arnold/Observatoire de Haute-Provence di Paris

Dari sudut pandang Kepler, ketika mengamati penurunan skala kecerahan bintang yang disebabkan oleh sebuah planet yang melintas di depannya (transit), Kepler segera menganalisis perubahan “kurva cahaya”. Meskipun bentuk planet biasanya bulat, mungkin saja ada kejutan jika kurva cahaya mengungkap bahwa objek dengan bentuk tak beraturan baru saja melintas di depan sebuah bintang.

Bentuk planet di alam semesta selalu bulat, tidak ada yang tidak beraturan, jadi jika Kepler mendeteksi sesuatu yang tidak bulat, seperti piramida, segitiga, kotak atau tak beraturan, inilah bukti tak terbantahkan deteksi peradaban alien. Namanya juga cara-cara ekstrem, dan lucunya ada istilah untuk menggambarkan cara ini, Search for Extraterrestrial Technology (SETT).

7. Dyson Sphere

13-cara-ekstrem-untuk-menemukan-peradaban-ekstraterrestrial-informasi-astronomi
Galaksi Pusaran (Messier 51), apakah ada tanda-tanda kegelapan di sana?
Kredit: NASA

Bisakah ketiadaan bintang di sebuah galaksi mengungkap kehadiran teknologi alien yang sangat maju? Mengapa tidak!

Pada tahun 1964, astronom Soviet Nikolai Kardashev mencetuskan hipotesis beberapa peradaban alien yang sangat maju memanfaatkan semua energi yang berasal dari bintang. Peradaban ekstraterrestrial seperti itu dikenal sebagai “Tipe II” pada skala Kardashev.

Lantas, bagaimana peradaban canggih alien hipotesis melakukannya? Dengan menciptakan megastruktur science fiction Dyson Sphere (bola Dyson) di sekitar bintang. Bola Dyson didesain untuk mengumpulkan semua energi dari bintang, sehingga menyembunyikan bintang dari pengamatan para pengamat di luar galaksi. Dari sudut pandang kita, jika kita mendeteksi minimnya cahaya di galaksi-galaksi terdekat, kemungkinan disebabkan oleh sebuah peradaban maju yang membangun bola raksasa di sekitar bintang.

8. Penambangan Asteroid

13-cara-ekstrem-untuk-menemukan-peradaban-ekstraterrestrial-informasi-astronomi
Asteroid juga mengorbit bintang, bisakah aktivitas penambangan alien terdeteksi?
Kredit: NASA

Mungkin Anda pernah mendengar rencana untuk menambang asteroid yang berada tidak terlalu jauh dari Bumi, meskipun kenyataannya teknologi kita belum mampu mencapainya. Tetapi tidak berarti peradaban ekstraterestrial belum mencapai tahap ini.

Para ilmuwan mengetahui asteroid mengandung material berharga, dan mereka juga ada di sistem bintang lain. Karena itu, peradaban asing maju mungkin juga berpikiran serupa, menambang asteroid dan menjadi kaya raya!  Bisakah aktivitas penambangan ekstraterestrial terdeteksi? Yah, mungkin saja.

9. Lubang Hitam Mini Buatan, Penggerak Pesawat Antariksa

13-cara-ekstrem-untuk-menemukan-peradaban-ekstraterrestrial-informasi-astronomi
Lubang hitam sebagai sumber energi pesawat antariksa. Apa salahnya?
Kredit: NASA

Jika berteknologi maju, beberapa peradaban asing bahkan dapat membuat lubang hitam mini mereka sendiri di laboratorium, dengan cara memampatkan massa jutaan ton sekecil atom. Kemudian memanfaatkan lubang hitam buatan sebagai sumber energi untuk menerbangkan pesawat antariksa. Menurut para peneliti, ide gila seperti ini bisa menjadi sumber daya kuat yang tahan lama. Terlebih lagi jika kita bisa mendeteksi radiasi sinar gamma yang dipancarkan oleh lubang hitam buatan, kita mungkin memiliki bukti peradaban asing cerdas.

10. Transmisi Laser

13-cara-ekstrem-untuk-menemukan-peradaban-ekstraterrestrial-informasi-astronomi
Suar ekstraterestrial. Kredit: ESO

Kendala yang muncul dalam upaya SETI adalah sedemikian banyak asumsi untuk menemukan mereka. Salah satunya adalah asumsi transmisi gelombang radio. Lalu, bagaimana jika mereka menggunakan laser? Sayangnya untuk mendeteksi jenis transmisi ini, peradaban maju harus terus menyalakan suar tanpa henti selama miliaran tahun.

Seperti yang dipelajari dari deteksi sinyal palsu pertama SETI, transimisi yang paling mungkin hanyalah suar durasi singkat. Tapi, bagaimana jika kita menemukannya?

11. Peradaban Lumba-Lumba

13-cara-ekstrem-untuk-menemukan-peradaban-ekstraterrestrial-informasi-astronomi
Seekor lumba-lumba betina di U.S Navy's Marine Mammal Research Program.
Kredit: Wikimedia Commons

Lumba-lumba tergolong spesies cerdas, tetapi mereka tidak dikenal karena memiliki keterampilan operator radio. Bagaimana jika ras alien cerdas lebih seperti lumba-lumba? Kecuali mengunjungi mereka dan menjalin komunikasi secara langsung, kita mungkin tidak akan pernah bisa mendeteksi keberadaan mereka.

Diskusi dengan tema seperti ini tidak sekadar memotivasi debat SETI, tetapi memaksa kita untuk menilai kembali standar “kecerdasan” dalam skala galaksi.

12. Peradaban Ramah Lingkungan

13-cara-ekstrem-untuk-menemukan-peradaban-ekstraterrestrial-informasi-astronomi
Alam semesta sunyi.
Kredit: NASA

Dengan begitu sunyinya alam semesta, beberapa astronom secara prematur menyatakan tidak ada kehidupan cerdas di antara bintang-bintang. Tetapi, bagaimana jika kesunyian alam semesta disebabkan karena memang peradaban asing tidak ingin melakukan kontak? Bagaimana jika mereka menikmati anugerah kehidupan yang mereka jalani dan sama sekali tidak berminat berkomunikasi dengan kita. Atau, bagaimana jika mereka menjalankan teknologi dengan sangat efisien dan tidak ada sedikitpun energi yang “bocor” ke luar angkasa untuk kita deteksi?

13. Invasi!

13-cara-ekstrem-untuk-menemukan-peradaban-ekstraterrestrial-informasi-astronomi
Invasi Alien.
Kredit: Columbia

Seperti digambarkan dalam film-film fiksi ilmiah seperti “Battle: Los Angeles” dan “Independence Day”, kita tidak terlalu jauh dari invasi alien. Imajinasi ini telah mendorong banyak pemikir terkemuka untuk merenungkan pertanyaan mengapa mereka menyerang kita. Mengapa tidak? Alasan invasi mungkin tidak pernah bisa kita duga.

Tetapi apakah pemikiran semacam ini bisa dianggap sebagai strategi SETI? Tak sedikit orang yang menunggu kedatangan makhluk ekstraterestrial ke Bumi, termasuk para ilmuwan di Institut SETI.

Sebelum kita menemukan mereka, mungkin kita tetap harus menundukkan kepala dan tidak mengumumkan eksistensi kita kepada kosmos, sekaligus berharap tidak ada yang mengetahui keberadaan kita.

Ditulis oleh: Ian O'Neill, www.livescience.com



#terimakasihgoogle

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Diameter Bumi

Kredit: NASA, Apollo 17, NSSDC   Para kru misi Apollo 17 mengambil citra Bumi pada bulan Desember 1972 saat menempuh perjalanan dari Bumi dan Bulan. Gurun pasir oranye-merah di Afrika dan Arab Saudi terlihat sangat kontras dengan samudera biru tua dan warna putih dari formasi awan dan salju antartika.   Diameter khatulistiwa Bumi adalah  12.756 kilometer . Lantas bagaimana cara para ilmuwan menghitungnya? Kredit: Clementine,  Naval Research Laboratory .   Pada tahun 200 SM, akurasi perhitungan ukuran Bumi hanya berselisih 1% dengan perhitungan modern. Matematikawan, ahli geografi dan astronom Eratosthenes menerapkan gagasan Aristoteles, jika Bumi berbentuk bulat, posisi bintang-bintang di langit malam hari akan terlihat berbeda bagi para pengamat di lintang yang berbeda.   Eratosthenes mengetahui pada hari pertama musim panas, Matahari melintas tepat di atas Syene, Mesir. Saat siang hari pada hari yang sama, Eratosthenes mengukur perpindahan sudut Matahari dari atas kota Al

Apa Itu Kosmologi? Definisi dan Sejarah

Potret dari sebuah simulasi komputer tentang pembentukan struktur berskala masif di alam semesta, memperlihatkan wilayah seluas 100 juta tahun cahaya beserta gerakan koheren yang dihasilkan dari galaksi yang mengarah ke konsentrasi massa tertinggi di bagian pusat. Kredit: ESO Kosmologi adalah salah satu cabang astronomi yang mempelajari asal mula dan evolusi alam semesta, dari sejak Big Bang hingga saat ini dan masa depan. Menurut NASA, definisi kosmologi adalah “studi ilmiah tentang sifat alam semesta secara keseluruhan dalam skala besar.” Para kosmolog menyatukan konsep-konsep eksotis seperti teori string, materi gelap, energi gelap dan apakah alam semesta itu tunggal ( universe ) atau multisemesta ( multiverse ). Sementara aspek astronomi lainnya berurusan secara individu dengan objek dan fenomena kosmik, kosmologi menjangkau seluruh alam semesta dari lahir sampai mati, dengan banyak misteri di setiap tahapannya. Sejarah Kosmologi dan Astronomi Pemahaman manusia

Berapa Lama Satu Tahun di Planet-Planet Lain?

Jawaban Singkat Berikut daftar berapa lama waktu yang dibutuhkan oleh setiap planet di tata surya kita untuk menyelesaikan satu kali orbit mengitari Matahari (dalam satuan hari di Bumi): Merkurius: 88 hari Venus: 225 hari Bumi: 365 hari Mars: 687 hari Jupiter: 4.333 hari Saturnus: 10.759 hari Uranus: 30.687 hari Neptunus: 60.190 hari   Satu tahun di Bumi berlalu sekitar 365 hari 6 jam, durasi waktu yang dibutuhkan oleh Bumi untuk menyelesaikan satu kali orbit mengitari Matahari. Pelajari lebih lanjut tentang hal itu di artikel: Apa Itu Tahun Kabisat? Satu tahun diukur dari seberapa lama waktu yang dibutuhkan oleh sebuah planet untuk mengorbit bintang induk. Kredit: NASA/Terry Virts Semua planet di tata surya kita juga mengorbit Matahari. Durasi waktu satu tahun sangat tergantung dengan tempat mereka mengorbit. Planet yang mengorbit Matahari dari jarak yang lebih dekat daripada Bumi, lama satu tahunnya lebih pendek daripada Bumi. Sebaliknya planet yang