Langsung ke konten utama

Bintik Gelap di Atmosfer Uranus Ditemukan Hubble

bintik-gelap-di-atmosfer-uranus-informasi-astronomi
Gambar komposit dalam tiga panjang gelombang cahaya ini diambil menggunakan instrumen Advanced Camera for Surveys Hubble pada tanggal 23 Agustus 2006.
Tim peneliti kembali menemukan bintik gelap lain pada tanggal 24 Agustus. Gambar inset menunjukkan close-up lokasi bintik gelap.
Kredit: NASA, ESA, L. Sromovsky dan P. Fry (Universitas Wisconsin), H. Hammel (Space Science Institute), dan K. Rages (SETI Institute)

Menjelang berakhirnya musim badai di Samudra Atlantik planet Bumi, putaran angin dan awan diketahui berarak sejauh 2 miliar mil di atmosfer planet Uranus, membentuk pusaran gelap yang mampu menelan dua pertiga wilayah Amerika Serikat.

Satu tim ilmuwan yang dipimpin oleh astronom Lawrence Sromovsky dari Universitas Wisconsin, menggunakan Teleskop Antariksa Hubble NASA untuk menangkap gambar definitif pertama dari sebuah bintik gelap di Uranus. Bintik gelap membentang hingga 1.700 kali 3.000 kilometer.

Penampakan bintik-bintik gelap di Uranus sejauh ini belum pernah terkonfirmasi, baik pada sketsa yang dibuat pada awal 1900-an, gambar ultraviolet yang dikumpulkan pesawat antariksa Voyager pada tahun 1986 dan observasi inframerah-dekat oleh observatorium berbasis darat pada tahun 1993. Begitu pula pada koleksi gambar Hubble yang diambil setiap musim panas sejak tahun 1994 hingga awal 2006.

Berarti bintik gelap di Uranus belum lama terbentuk, kata para peneliti.

Meskipun jarang ditemukan di Uranus, bintik-bintik gelap telah sering diamati muncul di Neptunus. Mengingat kesamaan ukuran dan komposisi atmosfer keduanya, atmosfer Uranus diperkirakan cenderung tidak terlalu aktif. Namun, atmosfer Uranus baru saja menunjukkan peningkatan aktivitas.

Eksistensi bintik gelap mungkin adalah sinyal pergantian musim semi di belahan utara Uranus. Pada bulan Desember 2007, Uranus akan memasuki ekuinoks atau massa ketika Matahari tepat berada di atas garis khatulistiwa. “Kami memiliki hipotesis, Uranus diperkirakan akan lebih mirip Neptunus menjelang ekuinoks,” kata salah satu anggota tim Heidi B. Hammel dari Space Science Institute di Boulder Colorado. “Kemunculan fitur gelap tak biasa secara tiba-tiba ini mengindikasikan hipotesis kami mungkin benar.”

Bintik gelap terdeteksi pada garis lintang 27 derajat di belahan utara Uranus, yang saat ini sepenuhnya terpapar sinar Matahari setelah bertahun-tahun berada dalam bayangan. Para astronom sangat tertarik pada seberapa kuat dan cepat atmosfer Uranus bereaksi terhadap perubahan musiman sinar Matahari.

Kemiringan sumbu rotasi yang hampir sejajar dengan bidang orbit, membuat Uranus berotasi pada sisinya. Orientasi menyamping ini mengakibatkan musim yang ekstrem selama 84 tahun durasi orbit Uranus mengitari Matahari.

Ditulis oleh: Staf hubblesite.org


#terimakasihgoogle

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Diameter Bumi

Kredit: NASA, Apollo 17, NSSDC   Para kru misi Apollo 17 mengambil citra Bumi pada bulan Desember 1972 saat menempuh perjalanan dari Bumi dan Bulan. Gurun pasir oranye-merah di Afrika dan Arab Saudi terlihat sangat kontras dengan samudera biru tua dan warna putih dari formasi awan dan salju antartika.   Diameter khatulistiwa Bumi adalah  12.756 kilometer . Lantas bagaimana cara para ilmuwan menghitungnya? Kredit: Clementine,  Naval Research Laboratory .   Pada tahun 200 SM, akurasi perhitungan ukuran Bumi hanya berselisih 1% dengan perhitungan modern. Matematikawan, ahli geografi dan astronom Eratosthenes menerapkan gagasan Aristoteles, jika Bumi berbentuk bulat, posisi bintang-bintang di langit malam hari akan terlihat berbeda bagi para pengamat di lintang yang berbeda.   Eratosthenes mengetahui pada hari pertama musim panas, Matahari melintas tepat di atas Syene, Mesir. Saat siang hari pada hari yang sama, Eratosthenes mengukur perpindahan sudut Matahari dari atas kota Al

Apa Itu Kosmologi? Definisi dan Sejarah

Potret dari sebuah simulasi komputer tentang pembentukan struktur berskala masif di alam semesta, memperlihatkan wilayah seluas 100 juta tahun cahaya beserta gerakan koheren yang dihasilkan dari galaksi yang mengarah ke konsentrasi massa tertinggi di bagian pusat. Kredit: ESO Kosmologi adalah salah satu cabang astronomi yang mempelajari asal mula dan evolusi alam semesta, dari sejak Big Bang hingga saat ini dan masa depan. Menurut NASA, definisi kosmologi adalah “studi ilmiah tentang sifat alam semesta secara keseluruhan dalam skala besar.” Para kosmolog menyatukan konsep-konsep eksotis seperti teori string, materi gelap, energi gelap dan apakah alam semesta itu tunggal ( universe ) atau multisemesta ( multiverse ). Sementara aspek astronomi lainnya berurusan secara individu dengan objek dan fenomena kosmik, kosmologi menjangkau seluruh alam semesta dari lahir sampai mati, dengan banyak misteri di setiap tahapannya. Sejarah Kosmologi dan Astronomi Pemahaman manusia

Berapa Lama Satu Tahun di Planet-Planet Lain?

Jawaban Singkat Berikut daftar berapa lama waktu yang dibutuhkan oleh setiap planet di tata surya kita untuk menyelesaikan satu kali orbit mengitari Matahari (dalam satuan hari di Bumi): Merkurius: 88 hari Venus: 225 hari Bumi: 365 hari Mars: 687 hari Jupiter: 4.333 hari Saturnus: 10.759 hari Uranus: 30.687 hari Neptunus: 60.190 hari   Satu tahun di Bumi berlalu sekitar 365 hari 6 jam, durasi waktu yang dibutuhkan oleh Bumi untuk menyelesaikan satu kali orbit mengitari Matahari. Pelajari lebih lanjut tentang hal itu di artikel: Apa Itu Tahun Kabisat? Satu tahun diukur dari seberapa lama waktu yang dibutuhkan oleh sebuah planet untuk mengorbit bintang induk. Kredit: NASA/Terry Virts Semua planet di tata surya kita juga mengorbit Matahari. Durasi waktu satu tahun sangat tergantung dengan tempat mereka mengorbit. Planet yang mengorbit Matahari dari jarak yang lebih dekat daripada Bumi, lama satu tahunnya lebih pendek daripada Bumi. Sebaliknya planet yang