Langsung ke konten utama

Fitur Melengkung pada Cakram Protoplanet Beta Pictoris

fitur-melengkung-pada-cakram-protoplanet-beta-pictoris-informasi-astronomi
Kredit: Al Schultz (CSC/STScI), Sally Heap (GSFC/NASA), dan NASA

Petunjuk baru untuk fitur melengkung yang ditemukan pada cakram debu raksasa (protoplanet) yang mengelilingi bintang Beta Pictoris, mungkin disebabkan oleh tarikan gaya gravitasi bintang tipe katai coklat yang melintas di dekatnya, kata para astronom di balik misi Teleskop Antariksa Hubble NASA.

Kesimpulan ini didasarkan pada analisis gambar resolusi tinggi yang diambil oleh instrumen Wide Field Planetary Camera 2 (WFPC2), yang mampu mengungkap wilayah terluar cakram paling redup yang berjarak 7 miliar mil dari bintang induk.

Meskipun tim astronom lain yang turut menggunakan Hubble telah melihat lengkungan di tepi terdalam cakram dan mengaitkannya dengan tarikan gravitasi planet yang tak terlihat, gambar terbaru WFPC2 menunjukkan fakta lengkungan yang berukuran cukup besar dan tak mungkin disebabkan oleh efek dari sebuah planet, kata para peneliti.

Hasil studi telah dipresentasikan saat pertemuan American Astronomical Society ke-191 yang digelar di Washington, DC, oleh dua orang ilmuwan penanggung jawab tim studi Hubble, yaitu Al Schultz dari Computer Sciences Corporation (CSC) di Space Telescope Science Institute di Baltimore Maryland dan Fred Bruhweiler dari The Catholic University of Amerika (CUA) di Washington DC.

“Distorsi yang kita lihat mungkin disebabkan oleh bintang terdekat yang kebetulan melintas di dekatnya sekitar 100 juta tahun sejak cakram terbentuk. Siapapun yang melakukannya, saat ini telah terpisah ribuan tahun cahaya jauhnya. Kita mungkin tak akan pernah tahu siapa pelakunya.” kata Bruhweiler.

Di sisi lain, Al Schultz mendukung gagasan fitur melengkung dapat disebabkan oleh bintang katai coklat redup yang kemungkinan mengitari Beta Pictoris dari jarak jauh. Al Schultz mengusulkan upaya pencarian bintang pengiring yang redup itu.

Schultz dan Bruhweiler juga menyepakati bahwa hasil studi mereka tidak serta merta mengesampingkan keberadaan satu atau lebih planet yang mengorbit Beta Pictoris dari jarak yang lebih dekat.

Observasi Hubble sebelumnya, termasuk gambar terbaru oleh instrumen Space Telescope Imaging Spectrograph Hubble, menunjukkan lengkungan pada cakram di dekat Beta Pictoris dalam jarak dalam 750 juta mil.

Pada tahun 1996, astronom Chris Burrows dari Space Telescope Science Institute, awalnya mengajukan gagasan  penyebab lengkungan karena kehadiran sebuah planet masif yang mengorbit Beta Pictoris dengan kemiringan sudut orbit tertentu.

Sistem Planet Muda

Terletak 60 tahun cahaya dari Bumi di rasi selatan Pictor, Beta Pictoris dianggap sebagai sampel terbaik tentang bagaimana sebuah bintang akan terlihat saat sistem planet mulai terbentuk.

“Koleksi gambar terbaru Hubble menunjukkan banyak indikasi tentang cakram Beta Pictoris yang kemungkinan melampaui diameter tata surya kita,” “Barangkali seperti itulah tata surya kita empat miliar tahun yang lalu.”

Cakram debu Beta Pictoris diperkirakan adalah analog cakram tata surya purba kita. Komet di tata surya kita berasal dari cakram atau awan purba yang masih mengitari Matahari kita hingga saat ini.

Para astronom memiliki teori, ketika tata surya terbentuk sekitar 4,6 miliar tahun lalu, semua gas dan debu mengendap dengan cepat menjadi cakram datar yang diperkirakan cukup besar, sekitar 200.000 kali jarak Bumi-Matahari, dan terus meluas pada jarak yang signifikan hingga ke bintang terdekat. Seiring waktu, orbit debu dan komet wilayah terluar cakram diubah oleh tarikan gaya gravitasi lemah dari bintang-bintang terdekat yang tengah melintas.

Tarik ulur dari bintang-bintang terdekat yang melintas ini mengubah cakram hingga komet-komet di wilayah terluar membentuk struktur hampir mirip bola yang disebut Awan Oort. Sementara wilayah terdalam cakram tak terlalu terganggu oleh tarikan gravitasi bintang-bintang terdekat, hingga kini tetap datar dan disebut Sabuk Kuiper.

Ditulis oleh: Staf hubblesite.org


#terimakasihgoogle

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Diameter Bumi

Kredit: NASA, Apollo 17, NSSDC   Para kru misi Apollo 17 mengambil citra Bumi pada bulan Desember 1972 saat menempuh perjalanan dari Bumi dan Bulan. Gurun pasir oranye-merah di Afrika dan Arab Saudi terlihat sangat kontras dengan samudera biru tua dan warna putih dari formasi awan dan salju antartika.   Diameter khatulistiwa Bumi adalah  12.756 kilometer . Lantas bagaimana cara para ilmuwan menghitungnya? Kredit: Clementine,  Naval Research Laboratory .   Pada tahun 200 SM, akurasi perhitungan ukuran Bumi hanya berselisih 1% dengan perhitungan modern. Matematikawan, ahli geografi dan astronom Eratosthenes menerapkan gagasan Aristoteles, jika Bumi berbentuk bulat, posisi bintang-bintang di langit malam hari akan terlihat berbeda bagi para pengamat di lintang yang berbeda.   Eratosthenes mengetahui pada hari pertama musim panas, Matahari melintas tepat di atas Syene, Mesir. Saat siang hari pada hari yang sama, Eratosthenes mengukur perpindahan sudut Matahari dari atas kota Al

Apa Itu Kosmologi? Definisi dan Sejarah

Potret dari sebuah simulasi komputer tentang pembentukan struktur berskala masif di alam semesta, memperlihatkan wilayah seluas 100 juta tahun cahaya beserta gerakan koheren yang dihasilkan dari galaksi yang mengarah ke konsentrasi massa tertinggi di bagian pusat. Kredit: ESO Kosmologi adalah salah satu cabang astronomi yang mempelajari asal mula dan evolusi alam semesta, dari sejak Big Bang hingga saat ini dan masa depan. Menurut NASA, definisi kosmologi adalah “studi ilmiah tentang sifat alam semesta secara keseluruhan dalam skala besar.” Para kosmolog menyatukan konsep-konsep eksotis seperti teori string, materi gelap, energi gelap dan apakah alam semesta itu tunggal ( universe ) atau multisemesta ( multiverse ). Sementara aspek astronomi lainnya berurusan secara individu dengan objek dan fenomena kosmik, kosmologi menjangkau seluruh alam semesta dari lahir sampai mati, dengan banyak misteri di setiap tahapannya. Sejarah Kosmologi dan Astronomi Pemahaman manusia

Berapa Lama Satu Tahun di Planet-Planet Lain?

Jawaban Singkat Berikut daftar berapa lama waktu yang dibutuhkan oleh setiap planet di tata surya kita untuk menyelesaikan satu kali orbit mengitari Matahari (dalam satuan hari di Bumi): Merkurius: 88 hari Venus: 225 hari Bumi: 365 hari Mars: 687 hari Jupiter: 4.333 hari Saturnus: 10.759 hari Uranus: 30.687 hari Neptunus: 60.190 hari   Satu tahun di Bumi berlalu sekitar 365 hari 6 jam, durasi waktu yang dibutuhkan oleh Bumi untuk menyelesaikan satu kali orbit mengitari Matahari. Pelajari lebih lanjut tentang hal itu di artikel: Apa Itu Tahun Kabisat? Satu tahun diukur dari seberapa lama waktu yang dibutuhkan oleh sebuah planet untuk mengorbit bintang induk. Kredit: NASA/Terry Virts Semua planet di tata surya kita juga mengorbit Matahari. Durasi waktu satu tahun sangat tergantung dengan tempat mereka mengorbit. Planet yang mengorbit Matahari dari jarak yang lebih dekat daripada Bumi, lama satu tahunnya lebih pendek daripada Bumi. Sebaliknya planet yang