Langsung ke konten utama

Galaksi Sombrero (Messier 104) oleh Hubble Heritage Project

galaksi-sombrero-messier-104-informasi-astronomi
Kredit: NASA dan Hubble Heritage Team (STScI/AURA)

Para astronom yang tergabung dalam tim Hubble Heritage telah menghimpun banyak gambar menakjubkan yang diabadikan oleh Teleskop Antariksa Hubble NASA. Dan untuk memperingati ulang tahun Hubble Heritage yang kelima, tim merilis gambar galaksi Sombrero (Messier 104).

Menjadi salah satu mosaik terbesar Hubble yang pernah dihimpun, galaksi fotogenik ini menduduki area langit hampir seperlima diameter bulan purnama. Menggunakan instrumen Advanced Camera for Survey Hubble, tim menangkap enam gambar galaksi Sombrero dan merakitnya menjadi gambar komposit pamungkas, yang mengungkap tak terhitung banyaknya bintang di tonjolan pusat dan cakram galaksi mirip kue panekuk.

Sejak dibentuk pada tahun 1998, setiap sebulan sekali Hubble Heritage Project telah merilis lebih dari 65 gambar benda langit mempesona, termasuk planet, bintang, wilayah pabrik bintang, gugus bintang, galaksi dan gugus galaksi.

Para astronom merangkap spesialis pemroses gambar dari Space Telescope Science Institute yang tergabung dalam tim Hubble Heritage, telah menyeleksi gambar dari arsip data Hubble yang tersedia bagi publik. Basis data Hubble mengandung sekitar 500.000 gambar mentah yang diambil selama 13 tahun terakhir. Meskipun para astronom menggunakan Hubble untuk memotret benda langit, hasil observasi biasanya hanya dibagikan kepada komunitas astronomi. Secara berkala, tim Hubble Heritage menyisir arsip untuk mencari gambar-gambar menarik yang belum dirilis sebagai kandidat gambar Heritage.

“Beberapa benda langit target studi yang fotogenik dianggap kurang dalam hal pewarnaan, jelas Keith Noll, ketua tim Heritage. “Bidang pandang teleskop dalam arsip data tak mampu menjelaskan benda langit secara mendetail, sehingga kami harus melengkapinya.”

Hubble Heritage Project telah memperoleh sedikit waktu observasi untuk mengisi celah pada gambar. Tim juga menyeleksi objek yang secara visual menarik dan belum diobservasi secara ilmiah oleh Hubble. Untuk galaksi Sombrero, tim mempelajari sejumlah orbit untuk untuk menyelesaikan mosaik gambar.

Publik yang mengunjungi situs web Heritage di alamat http://heritage.stsci.edu, juga bisa memilih target astronomi yang menarik. Salah satu target astronomi yang mendapatkan voting terbanyak dari publik adalah Nebula Kepala Kuda di rasi Orion atau Pemburu.

Program Heritage telah memperoleh pengakuan atas kontribusinya menginspirasi publik melalui beberapa gambar paling fotogenik yang pernah dihasilkan dalam disiplin ilmu astronomi. Prestasi terbaru yang telah diraih, termasuk menyabet penghargaan Astronomical Society of the Pacific 2003 Klumpke-Roberts untuk kategori “kontribusi luar biasa bagi pemahaman dan apresiasi publik dalam astronomi”.

Pada tahun 2002, dua gambar Heritage diikutsertakan dalam pameran galeri keliling Images From Science yang digelar oleh Rochester Institute of Technology. Demikian pula pada tahun 2000, lima gambar Heritage, di antaranya Nebula Cincin, telah dipilih oleh Kantor Pos AS dan Inggris sebagai gambar perangko untuk menghormati astronom legendaris Edwin P. Hubble.

Dengan Advanced Camera for Surveys dan upgrade instrumen Wide Field Camera 3 Hubble, memberikan kesempatan menjanjikan bagi tim Heritage untuk berbagi pemandangan berwarna alam semesta yang lebih menakjubkan kepada publik.

Galaksi Sombrero (Messier 104) dalam Cahaya Kasat Mata

galaksi-sombrero-messier-104-informasi-astronomi
Kredit: NASA dan Hubble Heritage Team (STScI/AURA)

Mengarahkan visi tajamnya ke salah satu galaksi menakjubkan paling fotogenik di alam semesta, Teleskop Antariksa Hubble NASA mampu mengungkap karakter khas dari galaksi Sombrero atau Messier 104. Dengan inti bulat putih cemerlang dan dikelilingi jalur tebal lengan spiral galaksi dalam orientasi sudut pandang edge-on, Hubble mampu menangkap galaksi yang mirip topi lebar khas Meksiko ini dalam detail menakjubkan.

Dengan magnitudo semu 8, tepat di luar batas pengamatan mata telanjang, galaksi Sombrero relatif mudah diamati meskipun hanya menggunakan teleskop sederhana. Galaksi Sombrero terletak di bagian tepi selatan gugus galaksi Virgo dan menjadi salah satu galaksi paling masif di gugus tersebut. Membentang hingga 50.000 tahun cahaya, galaksi Sombrero terletak 28 juta tahun cahaya dari Bumi.

Hubble dengan mudah menyelesaikan sekitar 2.000 sistem gugus bintang globular penghuni Messier 104, yang 10 kali lebih banyak dibandingkan gugus bintang globular galaksi Bima Sakti kita. Usia gugus bintang globular berkisar antara 10-13 miliar tahun, setara dengan usia gugus bintang globular Bima Sakti. Sebuah struktur cakram kecil mengakar kuat di bagian inti cerah galaksi. Emisi sinar-X mengindikasikan material yang jatuh ke inti galaksi yang padat, lokasi lubang hitam supermasif setara 1 miliar massa Matahari bersemayam.

Pada abad ke-19, beberapa astronom menduga Messier 104 adalah cakram gas sederhana yang bercahaya dalam orientasi sudut pandang edge-on yang mengelilingi sebuah bintang muda prototipe asal usul tata surya kita. Tetapi pada tahun 1912, astronom V. M. Slipher menemukan benda langit mirip topi itu menjauhi kita dengan kecepatan 700 mil per detik. Pergerakan yang sangat cepat ini menjadi petunjuk awal bagi identitas sejati Messier 104, sekaligus menunjukkan alam semesta meluas ke segala arah.

Tim Hubble Heritage melakukan observasi terhadap Messier 104 pada Mei-Juni 2003 menggunakan instrumen Advanced Camera for Surveys. Gambar diambil dalam tiga filter (merah, hijau, dan biru) untuk menghasilkan gambar berwarna natural. Tim mengambil enam gambar galaksi kemudian merakitnya menjadi gambar komposit pamungkas. Sebagai salah satu mosaik terbesar Hubble yang pernah dihimpun, galaksi fotogenik ini menduduki area langit hampir seperlima diameter bulan purnama.

Komposit Gambar Galaksi Sombrero dalam Cahaya Kasat Mata dan Inframerah

galaksi-sombrero-messier-104-informasi-astronomi
Kredit: NASA/JPL-Caltech dan Hubble Heritage Team (STScI/AURA)

Dua dari empat Observatorium Besar NASA, Spitzer dan Hubble bergabung untuk menghasilkan citra komposit menakjubkan dari salah satu pemandangan benda langit paling populer di alam semesta. Messier 104, yang sering disebut Galaksi Sombrero karena menyerupai topi lebar khas Meksiko dalam panjang gelombang cahaya kasat mata, dalam visi inframerah Spitzer justru terlihat lebih mirip ‘mata banteng’.

Dalam gambar cahaya kasat mata Hubble (panel kiri bawah), hanya bagian tepi galaksi yang bisa diamati dengan jelas dalam siluet. Sedangkan observasi terbaru Spitzer dalam cahaya inframerah (panel kanan bawah), mampu mengungkap struktur cincin debu terang yang mengelilingi galaksi. Spitzer mampu menembus debu yang menghalangi cahaya bintang untuk menemukan tonjolan dan cakram bintang yang disembunyikan cincin debu.

Citra Spitzer menunjukkan lengkungan pada cakram bintang, yang seringkali dihasilkan oleh interaksi gravitasi dengan galaksi lain. sementara area-area yang menggumpal di pinggiran cincin debu mengindikasikan wilayah ‘pabrik’ bintang muda.

Galaksi Sombrero terletak sekitar 28 juta tahun cahaya dari Bumi. Menurut garis pandang para pengamat di Bumi, Sombrero hanya bisa diamati enam derajat dari selatan bidang ekuatornya. Selain pada cincin debu, Spitzer juga mendeteksi emisi inframerah pada pusat galaksi, tempat lubang hitam supermasif setara miliaran kali massa Matahari bersemayam.

Ditulis oleh: Staf hubblesite.org


#terimakasihgoogle

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Diameter Bumi

Kredit: NASA, Apollo 17, NSSDC   Para kru misi Apollo 17 mengambil citra Bumi pada bulan Desember 1972 saat menempuh perjalanan dari Bumi dan Bulan. Gurun pasir oranye-merah di Afrika dan Arab Saudi terlihat sangat kontras dengan samudera biru tua dan warna putih dari formasi awan dan salju antartika.   Diameter khatulistiwa Bumi adalah  12.756 kilometer . Lantas bagaimana cara para ilmuwan menghitungnya? Kredit: Clementine,  Naval Research Laboratory .   Pada tahun 200 SM, akurasi perhitungan ukuran Bumi hanya berselisih 1% dengan perhitungan modern. Matematikawan, ahli geografi dan astronom Eratosthenes menerapkan gagasan Aristoteles, jika Bumi berbentuk bulat, posisi bintang-bintang di langit malam hari akan terlihat berbeda bagi para pengamat di lintang yang berbeda.   Eratosthenes mengetahui pada hari pertama musim panas, Matahari melintas tepat di atas Syene, Mesir. Saat siang hari pada hari yang sama, Eratosthenes mengukur perpindahan sudut Matahari dari atas kota Al

Apa Itu Kosmologi? Definisi dan Sejarah

Potret dari sebuah simulasi komputer tentang pembentukan struktur berskala masif di alam semesta, memperlihatkan wilayah seluas 100 juta tahun cahaya beserta gerakan koheren yang dihasilkan dari galaksi yang mengarah ke konsentrasi massa tertinggi di bagian pusat. Kredit: ESO Kosmologi adalah salah satu cabang astronomi yang mempelajari asal mula dan evolusi alam semesta, dari sejak Big Bang hingga saat ini dan masa depan. Menurut NASA, definisi kosmologi adalah “studi ilmiah tentang sifat alam semesta secara keseluruhan dalam skala besar.” Para kosmolog menyatukan konsep-konsep eksotis seperti teori string, materi gelap, energi gelap dan apakah alam semesta itu tunggal ( universe ) atau multisemesta ( multiverse ). Sementara aspek astronomi lainnya berurusan secara individu dengan objek dan fenomena kosmik, kosmologi menjangkau seluruh alam semesta dari lahir sampai mati, dengan banyak misteri di setiap tahapannya. Sejarah Kosmologi dan Astronomi Pemahaman manusia

Berapa Lama Satu Tahun di Planet-Planet Lain?

Jawaban Singkat Berikut daftar berapa lama waktu yang dibutuhkan oleh setiap planet di tata surya kita untuk menyelesaikan satu kali orbit mengitari Matahari (dalam satuan hari di Bumi): Merkurius: 88 hari Venus: 225 hari Bumi: 365 hari Mars: 687 hari Jupiter: 4.333 hari Saturnus: 10.759 hari Uranus: 30.687 hari Neptunus: 60.190 hari   Satu tahun di Bumi berlalu sekitar 365 hari 6 jam, durasi waktu yang dibutuhkan oleh Bumi untuk menyelesaikan satu kali orbit mengitari Matahari. Pelajari lebih lanjut tentang hal itu di artikel: Apa Itu Tahun Kabisat? Satu tahun diukur dari seberapa lama waktu yang dibutuhkan oleh sebuah planet untuk mengorbit bintang induk. Kredit: NASA/Terry Virts Semua planet di tata surya kita juga mengorbit Matahari. Durasi waktu satu tahun sangat tergantung dengan tempat mereka mengorbit. Planet yang mengorbit Matahari dari jarak yang lebih dekat daripada Bumi, lama satu tahunnya lebih pendek daripada Bumi. Sebaliknya planet yang