Langsung ke konten utama

NGC 4676, Ekor Bintang dan Gas Tabrakan Galaksi Tikus

galaksi-tikus-ngc-4676-informasi-astronomi
Kredit: NASA, H. Ford (JHU), G. Illingworth (UCSC/LO), M.Clampin (STScI), G. Hartig (STScI), Tim Sains ACS, dan ESA

Advanced Camera for Surveys (ACS), kamera terbaru yang diinstal di Teleskop Antariksa Hubble NASA, telah menangkap sepasang galaksi yang terlibat dalam tarian kosmik spektakuler. Terletak 300 juta tahun cahaya di rasi Coma Berenices (Rambut Berenices), peristiwa tabrakan dahsyat antar galaksi ini dijuluki “Tikus”, karena struktur ekor bintang dan gas yang memanjang dari masing-masing galaksi. Pada akhirnya, dua galaksi yang diberi kode NGC 4676 di New General Catalogue, akan menyatu menjadi galaksi raksasa tunggal.

Gambar di atas memperlihatkan detail dari jumlah bintang yang pernah dilihat di galaksi ini. Di sebelah kiri galaksi, bercak-bercak biru terang merupakan aliran kuat dari gugus-gugus bintang biru panas berusia belia, yang pembentukannya dipicu oleh interaksi pasang surut gaya gravitasi. Selain itu, aliran material juga bisa terlihat mengalir di antara kedua galaksi.

Gumpalan bintang-bintang muda yang terletak di bagian ekor pasang surut, dipisahkan oleh wilayah-wilayah material yang lebih redup. Wilayah redup semacam ini mengindikasikan bahwa gumpalan bintang telah terbentuk dari runtuhnya gas dan debu yang pernah menduduki wilayah tersebut. Beberapa gumpalan juga ditemukan memiliki massa yang setara dengan galaksi-galaksi katai satelit Bima Sakti.

Simulasi komputer yang dibuat oleh Joshua Barnes dari Universitas Hawaii dan John Hibbard dari National Radio Astronomy Observatory, menunjukkan fenomena tabrakan galaksi Tikus yang terjadi sekitar 160 juta tahun setelah kedua galaksi bertemu.

Lengan-lengan panjang galaksi sebenarnya melengkung, namun karena orientasi sudut pandang edge-on (terlihat dari samping), mereka terlihat lurus oleh para pengamat di Bumi. Simulasi komputer juga memprediksi kedua galaksi yang pada akhirnya akan menyatu untuk membentuk galaksi elips raksasa. Bintang, gas dan gumpalan bintang yang terang di ekor pasang surut, diperkirakan akan jatuh kembali ke galaksi baru atau hanya mengorbit di lingkaran halo.

Galaksi Tikus menggambarkan apa yang mungkin dialami oleh Bima Sakti kita beberapa miliar tahun yang akan datang saat bertabrakan dengan galaksi tetangga Andromeda (Messier 31).

Adapun gambar ACS dihimpun dari tiga rangkaian gambar yang diambil pada tanggal 7 April 2002 dengan filter biru, oranye, dan inframerah-dekat.

Ditulis oleh: Staf hubblesite.org


#terimakasihgoogle dan #terimakasihnasa

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Inti Galaksi Aktif

Ilustrasi wilayah pusat galaksi aktif. (Kredit: NASA/Pusat Penerbangan Antariksa Goddard) Galaksi aktif memiliki sebuah inti emisi berukuran kecil yang tertanam di pusat galaksi. Inti galaksi semacam ini biasanya lebih terang daripada kecerahan galaksi. Untuk galaksi normal, seperti galaksi Bima Sakti, kita menganggap total energi yang mereka pancarkan sebagai jumlah emisi dari setiap bintang yang ada di dalamnya, tetapi tidak dengan galaksi aktif. Galaksi aktif menghasilkan lebih banyak emisi energi daripada yang seharusnya. Emisi galaksi aktif dideteksi dalam spektrum inframerah, radio, ultraviolet, dan sinar-X. Emisi energi yang dipancarkan oleh inti galaksi aktif atau active galaxy nuclei (AGN) sama sekali tidak normal. Lantas bagaimana AGN menghasilkan output yang sangat energik? Sebagian besar galaksi normal memiliki sebuah lubang hitam supermasif di wilayah pusat. Lubang hitam di pusat galaksi aktif cenderung mengakresi material dari wilayah pusat galaksi yang b...

Apa Itu Kosmologi? Definisi dan Sejarah

Potret dari sebuah simulasi komputer tentang pembentukan struktur berskala masif di alam semesta, memperlihatkan wilayah seluas 100 juta tahun cahaya beserta gerakan koheren yang dihasilkan dari galaksi yang mengarah ke konsentrasi massa tertinggi di bagian pusat. Kredit: ESO Kosmologi adalah salah satu cabang astronomi yang mempelajari asal mula dan evolusi alam semesta, dari sejak Big Bang hingga saat ini dan masa depan. Menurut NASA, definisi kosmologi adalah “studi ilmiah tentang sifat alam semesta secara keseluruhan dalam skala besar.” Para kosmolog menyatukan konsep-konsep eksotis seperti teori string, materi gelap, energi gelap dan apakah alam semesta itu tunggal ( universe ) atau multisemesta ( multiverse ). Sementara aspek astronomi lainnya berurusan secara individu dengan objek dan fenomena kosmik, kosmologi menjangkau seluruh alam semesta dari lahir sampai mati, dengan banyak misteri di setiap tahapannya. Sejarah Kosmologi dan Astronomi Pemahaman manusia ...

Messier 78, Nebula Refleksi yang Mengelabui Para Pemburu Komet

Kredit: NASA, ESA, J. Muzerolle (Space Telescope Science Institute) dan S. Megeath (Universitas Toledo) Gambar penuh warna ini menampilkan sebagian kecil dari struktur objek Messier 78, sebuah nebula refleksi yang terletak di rasi Orion. Nebula refleksi diciptakan oleh awan debu kosmik yang menghamburkan atau memantulkan cahaya bintang yang berada di dekatnya. Messier 78 terletak sekitar 1.600 tahun cahaya dari Bumi dengan magnitudo semu 8. Ditemukan pada tahun 1780 oleh Pierre Méchain, salah satu kolega Charles Messier, Messier 78 dan paling ideal diamati pada bulan Januari menggunakan teropong dan teleskop kecil. Dibutuhkan setidaknya teleskop berdiameter 8 inci untuk mengungkap nebula refleksi secara mendetail. Messier 78 memiliki fitur khas mirip komet, yaitu salah satu sisi nebula yang memanjang layaknya ekor komet. Fitur ini telah mengelabui banyak pemburu komet saat itu, yang mendorong mereka untuk meyakini telah membuat penemuan baru. Observasi dalam spektrum inf...