Langsung ke konten utama

Mengenal Dunia di Luar Tata Surya

mengenal-dunia-di-luar-tata-surya-informasi-astronomi
Gambar cahaya kasat mata (optik) pertama dari eksoplanet Fomalhaut b oleh Hubble.
Kredit: NASA, ESA, P. Kalas, J. Graham, E. Chiang, E. Kite (Universitas California), M. Clampin (Pusat Penerbangan Antariksa Goddard NASA), M. Fitzgerald (Laboratorium Nasional Lawrence Livermore), K. Stapelfeldt dan J. Krist (Laboratorium Propulsi Jet NASA)

Pada saat Hubble pertama kali diluncurkan ke luar angkasa pada tahun 1990, para astronom belum menemukan satupun eksoplanet atau planet di luar tata surya kita. Kini, para ilmuwan telah mengkonfirmasi eksistensi lebih dari 4.000 eksoplanet yang sebagian besar ditemukan oleh Teleskop Antariksa Kepler NASA dan jajaran teleskop berbasis darat.

Bagaimanapun juga, Teleskop Antariksa Hubble turut memberikan beberapa kontribusi unik bagi perburuan dunia-dunia asing.

Para astronom yang memanfaatkan ketajaman visi Hubble telah melakukan pengukuran pertama terhadap komposisi atmosfer sebuah eksoplanet. Observasi Hubble berhasil mengidentifikasi komposisi atmosfer yang mengandung natrium, oksigen, karbon, hidrogen, karbon dioksida, metana dan uap air. Sebagian besar planet yang pernah diteliti hingga saat ini terlalu panas bagi kehidupan seperti yang kita kenal.

Tetapi observasi Hubble menunjukkan bahwa komponen organik dasar untuk kehidupan dapat dideteksi dan diukur di planet yang mengorbit bintang lain. Dalam satu kasus, para astronom memiliki cukup data untuk membuat peta global terperinci dari sebuah eksoplanet terkait suhu di berbagai lapisan atmosfer, termasuk jumlah dan distribusi uap airnya.

Keampuhan Hubble untuk melakukan deteksi pada spektrum cahaya ultraviolet digunakan untuk mengungkap awan hidrogen raksasa “berdarah” yang menyelimuti sebuah planet. Unsur hidrogen menguap dari planet hangat seukuran Neptunus karena radiasi ekstrem dari bintang induk yang diorbitnya. Planet ini bisa menjelaskan eksistensi tipe planet “Bumi super panas” yang kemungkinan juga telah mengalami proses serupa, yakni pelucutan lapisan atmosfer oleh radiasi bintang induk yang mengekspos inti berbatu mereka.

Dengan menggunakan teknik yang disebut pelensaan mikro gravitasi, para astronom juga telah memanfaatkan Hubble untuk mengkonfirmasi keberadaan planet bermassa Saturnus yang mengorbit dua bintang redup berukuran kecil sekaligus dalam lintasan orbit sangat rapat.

Pelensaan mikro terjadi ketika gaya gravitasi dari bintang di latar depan menekuk dan memperkuat cahaya yang bersumber dari bintang latar belakang secara sesaat ketika keduanya sejajar di sepanjang garis pandang kita. Teknik ini bisa memberikan petunjuk tentang sifat bintang latar depan termasuk semua planet yang mengorbitnya.

mengenal-dunia-di-luar-tata-surya-informasi-astronomi
Pergerakan planet Fomalhaut dari waktu ke waktu.
Kredit: NASA, ESA, P. Kalas (Universitas California) dan G. Bacon (STScI)

Hubble juga telah mencitrakan eksoplanet pertama dalam panjang gelombang cahaya kasat mata (optik). Diberi nama Fomalhaut b, planet yang dicitrakan mengorbit bintang induk Fomalhaut, terletak 25 tahun cahaya dari Bumi. Fomalhaut b mengorbit dari jarak yang sangat jauh, tepatnya di dekat tepi cakram menyerupai cincin terdalam, atau sekitar 10 kali lebih jauh dari bintang induk daripada jarak Saturnus-Matahari.


#terimakasihgoogle dan #terimakasihnasa

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Diameter Bumi

Kredit: NASA, Apollo 17, NSSDC   Para kru misi Apollo 17 mengambil citra Bumi pada bulan Desember 1972 saat menempuh perjalanan dari Bumi dan Bulan. Gurun pasir oranye-merah di Afrika dan Arab Saudi terlihat sangat kontras dengan samudera biru tua dan warna putih dari formasi awan dan salju antartika.   Diameter khatulistiwa Bumi adalah  12.756 kilometer . Lantas bagaimana cara para ilmuwan menghitungnya? Kredit: Clementine,  Naval Research Laboratory .   Pada tahun 200 SM, akurasi perhitungan ukuran Bumi hanya berselisih 1% dengan perhitungan modern. Matematikawan, ahli geografi dan astronom Eratosthenes menerapkan gagasan Aristoteles, jika Bumi berbentuk bulat, posisi bintang-bintang di langit malam hari akan terlihat berbeda bagi para pengamat di lintang yang berbeda.   Eratosthenes mengetahui pada hari pertama musim panas, Matahari melintas tepat di atas Syene, Mesir. Saat siang hari pada hari yang sama, Eratosthenes mengukur perpindahan sudut Matahari dari atas kota Al

Apa Itu Kosmologi? Definisi dan Sejarah

Potret dari sebuah simulasi komputer tentang pembentukan struktur berskala masif di alam semesta, memperlihatkan wilayah seluas 100 juta tahun cahaya beserta gerakan koheren yang dihasilkan dari galaksi yang mengarah ke konsentrasi massa tertinggi di bagian pusat. Kredit: ESO Kosmologi adalah salah satu cabang astronomi yang mempelajari asal mula dan evolusi alam semesta, dari sejak Big Bang hingga saat ini dan masa depan. Menurut NASA, definisi kosmologi adalah “studi ilmiah tentang sifat alam semesta secara keseluruhan dalam skala besar.” Para kosmolog menyatukan konsep-konsep eksotis seperti teori string, materi gelap, energi gelap dan apakah alam semesta itu tunggal ( universe ) atau multisemesta ( multiverse ). Sementara aspek astronomi lainnya berurusan secara individu dengan objek dan fenomena kosmik, kosmologi menjangkau seluruh alam semesta dari lahir sampai mati, dengan banyak misteri di setiap tahapannya. Sejarah Kosmologi dan Astronomi Pemahaman manusia

Berapa Lama Satu Tahun di Planet-Planet Lain?

Jawaban Singkat Berikut daftar berapa lama waktu yang dibutuhkan oleh setiap planet di tata surya kita untuk menyelesaikan satu kali orbit mengitari Matahari (dalam satuan hari di Bumi): Merkurius: 88 hari Venus: 225 hari Bumi: 365 hari Mars: 687 hari Jupiter: 4.333 hari Saturnus: 10.759 hari Uranus: 30.687 hari Neptunus: 60.190 hari   Satu tahun di Bumi berlalu sekitar 365 hari 6 jam, durasi waktu yang dibutuhkan oleh Bumi untuk menyelesaikan satu kali orbit mengitari Matahari. Pelajari lebih lanjut tentang hal itu di artikel: Apa Itu Tahun Kabisat? Satu tahun diukur dari seberapa lama waktu yang dibutuhkan oleh sebuah planet untuk mengorbit bintang induk. Kredit: NASA/Terry Virts Semua planet di tata surya kita juga mengorbit Matahari. Durasi waktu satu tahun sangat tergantung dengan tempat mereka mengorbit. Planet yang mengorbit Matahari dari jarak yang lebih dekat daripada Bumi, lama satu tahunnya lebih pendek daripada Bumi. Sebaliknya planet yang