Kredit: NASA/JPL-Caltech |
Ilustrasi ini menggambarkan sistem planet yang mengorbit
pulsar, yang ditemukan oleh astronom Aleksander Wolszczan pada tahun 1992.
Wolszczan menggunakan Teleskop Radio Arecibo di Puerto Rico untuk menemukan tiga eksoplanet (planet di luar tata surya) pertama yang mengitari pulsar PSR
B1257+12. Pulsar adalah bintang neutron yang berputar sangat cepat. Adapun
bintang neutron adalah inti dari bintang masif yang telah meledak. Pulsar berputar
dan memancarkan denyut radiasi seperti berkas cahaya lampu mercusuar. Di ilustrasi
ini, putaran medan magnet diberi warna biru.
Ketiga planet yang mengorbit pulsar
diperlihatkan dalam ilustrasi. Dua planet terjauh kira-kira seukuran Bumi.
Emisi radiasi dari partikel bermuatan diperkirakan menghujani semua planet
secara terus-menerus, menyebabkan langit malam mereka menyala oleh cahaya
aurora mirip aurora di kutub-kutub Bumi. Cahaya aurora juga ditampilkan dalam
ilustrasi di planet yang berada di bagian bawah gambar.
Sejak penemuan Wolszczan, lebih dari 160 eksoplanet
telah diamati mengorbit bintang ekstrem yang membara karena mengkonsumsi bahan
bakar nuklir. Planet-planet yang ditemukan Wolszczan adalah satu-satunya yang ditemukan di sekitar bintang yang telah dianggap mati, karena sudah
tak mampu lagi melakukan fusi atom untuk menghasilkan energi.
Diduga mereka adalah generasi
kedua sistem planet, setelah sistem planet pertama hancur saat bintang induk
memicu ledakan dahsyat supernova. Penemuan cakram debu di
sekitar pulsar lain oleh Teleskop Antariksa Spitzer NASA mungkin merupakan awal
dari kelahiran kembali sistem planet serupa.
Bintang Paling Mematikan Barangkali Mendukung Habitabilitas Planet
Ilustrasi tentang planet layak huni yang mengorbit pulsar. Kredit: Institut Astronomi Universitas Cambridge. |
Pulsar adalah bintang paling ganas di alam semesta yang memancarkan semburan-semburan radiasi yang mampu mensterilkan
sebuah planet. Namun, satu penelitian mengklaim pulsar barangkali
mendukung habitabilitas planet-planet yang mengorbit bintang berbahaya ini.
Diterbitkan di jurnal Astronomy and
Astrophysics, dua ilmuwan dari Universitas Leiden di Belanda menggunakan Observatorium Antariksa sinar-X Chandra NASA untuk mempelajari pulsar PSR
B1257+12, yang terletak 2.300 tahun cahaya dari Bumi. Dari lima planet
yang telah diketahui mengorbit pulsar, tiga di antaranya mengorbit pulsar PSR
B1257+12 ini, dan mereka adalah eksoplanet pertama yang ditemukan lebih dari
dua dekade yang lalu.
Pulsar adalah bintang neutron yang berotasi
sangat cepat, sisa-sisa dari inti sebuah bintang yang ukuran aslinya lebih besar
sebelum memicu ledakan supernova. Rotasi pulsar dapat mencapai
ribuan kali setiap detik, sembari memancarkan sinar gamma dan sinar-X
mematikan, di antara partikel-partikel lainnya.
Kondisi ini tentu saja tidak terlihat ramah
bagi kehidupan. Namun, studi menyimpulkan bintang ganas dengan massa setara Matahari, namun dimampatkan hanya dalam
ukuran sebuah kota, kemungkinan bisa memiliki zona layak huni pada jarak yang
sama dengan orbit Bumi mengitari Matahari, dan memungkinkan planet untuk
memiliki air cair di permukaan.
“Menurut perhitungan kami, suhu planet (yang
berada di zona layak huni) mungkin berpotensi menopang air cair di
permukaan,” kata penulis utama makalah ilmiah Alessandro Patruno dalam sebuah
pernyataan.
Apakah pulsar mematikan seperti yang kita duga? Kredit: Pusat Penerbangan Antariksa Goddard NASA |
Namun, tetap ada beberapa prasyarat yang
harus dipenuhi. Planet-planet yang mengorbit pulsar harus termasuk dalam
kategori Bumi super, sekitar 4-5 kali lebih masif daripada planet kita.
Mereka juga harus memiliki lapisan atmosfer yang sangat tebal, untuk menahan
serangan radiasi dari pulsar induk mereka.
Dua dari tiga planet yang diketahui mengorbit
PSR B1257+12 adalah Bumi super. Tidak diketahui apakah mereka memiliki atmosfer
yang tepat untuk menopang kehidupan, namun nampaknya ada hal
yang bisa dianggap mengejutkan. Karena pulsar tidak memancarkan cahaya kasat
mata, kehidupan di sana kemungkinan akan sangat berbeda dengan planet kita.
“Dua Bumi super mungkin telah mempertahankan
atmosfer mereka setidaknya selama seratus juta tahun, asalkan atmosfer mengandung sebagian besar massa planet,” tulis para penulis di
makalah ilmiah.
Kondisi di sana tentunya tidak ramah bagi manusia, tekanan atmosfer yang sangat tebal setara dengan
tekanan di dasar samudera Bumi. Tapi kita tahu beberapa makhluk hidup bisa
bertahan di dasar samudera Bumi, jadi mungkin saja kehidupan juga bisa bertahan
di planet yang mengorbit pulsar.
Ketiga planet berpotensi menyimpan deposit air yang melimpah. Setiap planet yang terbentuk dari cakram
puing-puing supernova memperoleh akses kelimpahan molekul oksigen. Jika
mereka berada di zona layak huni, suhu planet tentunya ideal untuk menopang air cair.
“Saat ini belum ada ada cara untuk secara
langsung mengamati atmosfer di kedua planet Bumi-super,” kata Patruno
kepada IFLScience. “Mungkin ada beberapa metode tidak langsung untuk
mengetahui apakah mereka memiliki lapisan atmosfer tebal. Salah satu caranya mungkin dengan mempelajari emisi sinar-X yang berasal dari pulsar.”
Diperkirakan ada sekitar 1 juta bintang
neutron di galaksi kita dan 200.000 di antaranya adalah pulsar. Mungkin saja
dunia-dunia yang mengorbit bintang ganas, akan menjadi target yang menarik
untuk mencari kehidupan di luar Bumi.
Ditulis oleh: Staf www.nasa.gov, editor: Administrator
Konten NASA dan Jonathan O’Callaghan, www.iflscience.com
Komentar
Posting Komentar