Langsung ke konten utama

Holm 15A Menampung Lubang Hitam Terbesar di Alam Semesta

Hanya masalah waktu sebelum lubang hitam yang lebih masif ditemukan.

holm-15a-menampung-lubang-hitam-terbesar-di-alam-semesta-informasi-astronomi
Bryan Gogg/ Unsplash

Meskipun lubang hitam tak pernah berhenti menawarkan penemuan-penemuan baru, para astronom tetap saja terguncang setelah menemukan lubang hitam terbesar yang pernah diukur, sekitar 40 miliar kali lipat massa Matahari. Sedemikian besar, bahkan setara dengan massa dua pertiga total bintang di galaksi Bima Sakti kita.

Lubang hitam ini bersemayam di Holm 15A, galaksi paling terang di gugus galaksi Abell 85, yang terletak 700 juta tahun cahaya dari Bumi.

Studi yang dipimpin oleh astronom Jens Thomas dan Roberto Saglia dari Max Planck Institute for Extraterrestrial Physics, semula mengamati wilayah pusat Holm 15A yang agak redup, meskipun galaksi relatif cerah secara keseluruhan. Tim mengandalkan data dari spektrometer MUSE yang diinstal di Very Large Telescop (VLT) dan USM Wendelstein Observatory yang ditempatkan di Pegunungan Alpen Bavaria.

“Membayangkan massa lubang hitam sebesar itu sudah termasuk luar biasa,” kata Thomas.

“Hanya ada puluhan lubang hitam supermasif yang telah diukur secara langsung dan belum pernah dilakukan pada jarak sejauh itu, tetapi kami sudah memiliki prediksi ukuran lubang hitam di galaksi Holm 15A, jadi kami mencobanya,” Thomas menjelaskan melalui press release di situs website Max-Planck-Gesellschaft.

Firasat mereka ternyata akurat dan sekarang mereka dapat membanggakan diri karena berhasil menemukan lubang hitam terbesar di alam semesta hingga saat ini.

“Hasil ini beberapa kali lebih besar daripada pengukuran tidak langsung, seperti melalui massa bintang atau dispersi kecepatan bintang,” tambah Sagliga, juga melalui press release.

holm-15a-menampung-lubang-hitam-terbesar-di-alam-semesta-informasi-astronomi
Aperture Vintage/Unsplash

Metode terbaru yang diterapkan untuk mengukur massa lubang hitam jauh, mengambil sebagian peran dalam penemuan lubang hitam supermasif terbesar di alam semesta. Sebelumnya, ukuran lubang hitam telah diukur melalui pergerakan bintang-bintang yang berada dekat dengan pusat galaksi. Namun, para astronom telah menemukan korelasi antara kecerahan permukaan dan massa jenis bintang.

Para astronom meyakini korelasi ini disebabkan oleh aktivitas lubang hitam yang menghisap begitu banyak molekul gas dari bintang-bintang di sekitarnya, sehingga bintang-bintang baru hanya memiliki lebih sedikit kandungan gas untuk terbentuk, sekaligus menyebabkan wilayah pusat galaksi lebih redup daripada keseluruhan galaksi.

Metode baru untuk mengukur lubang hitam juga dapat mengarah ke penemuan lubang hitam lain yang lebih masif. Dan para astronom memprediksi hanya masalah waktu sebelum lubang hitam yang lebih masif ditemukan.

Sementara itu, tim astronom lain justru membuat penemuan yang bertolak belakang, lubang hitam “mini.” Penemuan terbaru ini menunjukkan bagaimana massa lubang hitam bisa lebih kecil daripada konsensus ilmiah yang telah diterima secara luas, sebagaimana dilaporkan di artikel: J05215658 Menampung Kandidat Lubang Hitam Terkecil di Alam Semesta.

Ditulis oleh: Anna Harnes, www.inquisitr.com


#terimakasihgoogle

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Inti Galaksi Aktif

Ilustrasi wilayah pusat galaksi aktif. (Kredit: NASA/Pusat Penerbangan Antariksa Goddard) Galaksi aktif memiliki sebuah inti emisi berukuran kecil yang tertanam di pusat galaksi. Inti galaksi semacam ini biasanya lebih terang daripada kecerahan galaksi. Untuk galaksi normal, seperti galaksi Bima Sakti, kita menganggap total energi yang mereka pancarkan sebagai jumlah emisi dari setiap bintang yang ada di dalamnya, tetapi tidak dengan galaksi aktif. Galaksi aktif menghasilkan lebih banyak emisi energi daripada yang seharusnya. Emisi galaksi aktif dideteksi dalam spektrum inframerah, radio, ultraviolet, dan sinar-X. Emisi energi yang dipancarkan oleh inti galaksi aktif atau active galaxy nuclei (AGN) sama sekali tidak normal. Lantas bagaimana AGN menghasilkan output yang sangat energik? Sebagian besar galaksi normal memiliki sebuah lubang hitam supermasif di wilayah pusat. Lubang hitam di pusat galaksi aktif cenderung mengakresi material dari wilayah pusat galaksi yang b...

Apa Itu Kosmologi? Definisi dan Sejarah

Potret dari sebuah simulasi komputer tentang pembentukan struktur berskala masif di alam semesta, memperlihatkan wilayah seluas 100 juta tahun cahaya beserta gerakan koheren yang dihasilkan dari galaksi yang mengarah ke konsentrasi massa tertinggi di bagian pusat. Kredit: ESO Kosmologi adalah salah satu cabang astronomi yang mempelajari asal mula dan evolusi alam semesta, dari sejak Big Bang hingga saat ini dan masa depan. Menurut NASA, definisi kosmologi adalah “studi ilmiah tentang sifat alam semesta secara keseluruhan dalam skala besar.” Para kosmolog menyatukan konsep-konsep eksotis seperti teori string, materi gelap, energi gelap dan apakah alam semesta itu tunggal ( universe ) atau multisemesta ( multiverse ). Sementara aspek astronomi lainnya berurusan secara individu dengan objek dan fenomena kosmik, kosmologi menjangkau seluruh alam semesta dari lahir sampai mati, dengan banyak misteri di setiap tahapannya. Sejarah Kosmologi dan Astronomi Pemahaman manusia ...

Mengapa Bentuk Bulan Selalu Berubah?

Ketika memandang langit malam, kamu mungkin pernah memperhatikan bentuk bulan yang terlihat sedikit berbeda pada setiap malamnya. Perbedaan tampilan bentuk ini disebabkan oleh fase dan tipe bulan menurut sudut pandang kita di bumi. Bulan purnama berlangsung saat seluruh sisi bulan yang menghadap bumi diterangi oleh cahaya matahari. Tapi tahukah kamu, bulan purnama tidak selalu terlihat sama? Terkadang, bulan tampak bersinar merah. Sementara pada waktu yang lain, ukuran bulan tampak lebih besar daripada biasanya. Sebenarnya warna dan ukuran bulan tidak pernah berubah. Perubahan penampilan ini bisa terjadi karena pergeseran posisi bulan di antara matahari dan bumi. Ada beberapa jenis bulan purnama yang dianggap istimewa karena lebih jarang terjadi, Mereka adalah bloodmoon (bulan darah), supermoon (bulan super), blue moon (bulan biru) dan harvest moon . Bloodmoon (bulan darah) Bloodmoon di langit malam pada tahun 2014. Kredit: Pusat Penelitian Ames NASA/Brian Da...