Langsung ke konten utama

Lubang Hitam Sagitarius A* Mungkin adalah Lubang Cacing

Analisis terbaru menunjukkan kemungkinannya sangatlah tipis.

lubang-hitam-sagitarius-a-mungkin-adalah-lubang-cacing-informasi-astronomi
Ilustrasi lubang cacing.
Kredit: NASA

Lubang cacing di ruang angkasa sejak dulu menjadi domain utama novel fiksi ilmiah dan film perjalanan waktu. Di alam semesta nyata, para ilmuwan juga memprediksi kemungkinan lubang cacing yang berada tepat di halaman belakang kosmik kita sendiri. Dilansir dari Pop Sci, satu tim astrofisikawan memiliki analisis yang mengarah ke kemungkinan bahwa lubang hitam Sagitarius A* di pusat galaksi Bima Sakti adalah lubang cacing.

Lubang cacing telah lama menjadi teori yang diyakini oleh para ilmuwan sebagai sebuah lorong ruang dan waktu yang menyediakan jalan pintas ke berbagai wilayah lain di alam semesta. Konsep ini dianggap sangat menarik bagi para ilmuwan dan para penggemar fiksi ilmiah perjalanan waktu.

Bahkan tokoh legendaris di bidang fisika, Albert Einstein, mendukung teori lubang cacing yang nama sainsnya adalah jembatan Einstein-Rosen. Einstein menggagas jembatan ruang dan waktu ini secara matematis berdasarkan prediksi teori relativitas umum yang ia cetuskan.

Meskipun secara teoritis ada beberapa cara untuk menciptakan lubang cacing, lubang hitam tampaknya menjadi satu-satunya objek di alam semesta yang memenuhi kriteria.

Para ilmuwan dari Universitas Buffalo saat ini tertarik untuk meneliti apakah lubang hitam di pusat galaksi kita bisa menjadi salah satu jembatan untuk melintasi ruang dan waktu. Dalam perhitungan terbaru, mereka mengajukan teori bahwa benda-benda di sisi lain lubang cacing, dapat merasakan efek gravitasi dari massa yang sangat besar dari sisi lain.

“Kami agak terkejut,” kata ahli fisika teoritis Dejan Stojkovic dari Universitas Buffalo, anggota tim di balik penemuan ini, “tetapi apa lagi yang kita harapkan? Gravitasi adalah properti dari ruang dan waktu itu sendiri.”

Menjadikan penemuan ini sebagai basis, tim ingin mempelajari pergerakan bintang yang mengorbit Sagitarius* A untuk melihat apakah benar mereka merasakan efek tarikan gravitasi dari lubang cacing potensial, yang akan diperlihatkan melalui penyimpangan gerak, meskipun efek yang dirasakan mungkin sangat lemah.

Tim secara khusus memusatkan perhatian pada satu bintang yang diberi kode S2. Tak hanya berada sangat dekat dengan Sagitarius A*, akselerasi S2 telah dihitung dengan presisi hingga empat desimal. Berarti para ilmuwan dapat mengamati perubahan terkecil sekalipun.

“Jika para astronom fokus pada pengukuran orbit S2 dalam presisi yang lebih tinggi, kita dapat mempersempit kemungkinan efek gravitasi dari lubang cacing hipotesis,” pungkas Stojkovic. Meskipun Stojkovic mengakui probalitas Sagitarius A* sebagai lubang cacing sangat tipis, namun tetap layak dipelajari untuk membuktikan kebenaran teori yang dapat merevolusi sains.

Sagitarius A* juga telah menjadi topik utama belakangan ini karena alasan lainnya. Sebagaimana dilaporkan di artikel: Lubang Hitam Sagitarius A* Bima Sakti Ciptakan Bintang Hybrid Aneh.

Ditulis oleh: Anna Harnes, www.inquisitr.com


#terimakasihgoogle

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Diameter Bumi

Kredit: NASA, Apollo 17, NSSDC   Para kru misi Apollo 17 mengambil citra Bumi pada bulan Desember 1972 saat menempuh perjalanan dari Bumi dan Bulan. Gurun pasir oranye-merah di Afrika dan Arab Saudi terlihat sangat kontras dengan samudera biru tua dan warna putih dari formasi awan dan salju antartika.   Diameter khatulistiwa Bumi adalah  12.756 kilometer . Lantas bagaimana cara para ilmuwan menghitungnya? Kredit: Clementine,  Naval Research Laboratory .   Pada tahun 200 SM, akurasi perhitungan ukuran Bumi hanya berselisih 1% dengan perhitungan modern. Matematikawan, ahli geografi dan astronom Eratosthenes menerapkan gagasan Aristoteles, jika Bumi berbentuk bulat, posisi bintang-bintang di langit malam hari akan terlihat berbeda bagi para pengamat di lintang yang berbeda.   Eratosthenes mengetahui pada hari pertama musim panas, Matahari melintas tepat di atas Syene, Mesir. Saat siang hari pada hari yang sama, Eratosthenes mengukur perpindahan sudut Matahari dari atas kota Al

Apa Itu Kosmologi? Definisi dan Sejarah

Potret dari sebuah simulasi komputer tentang pembentukan struktur berskala masif di alam semesta, memperlihatkan wilayah seluas 100 juta tahun cahaya beserta gerakan koheren yang dihasilkan dari galaksi yang mengarah ke konsentrasi massa tertinggi di bagian pusat. Kredit: ESO Kosmologi adalah salah satu cabang astronomi yang mempelajari asal mula dan evolusi alam semesta, dari sejak Big Bang hingga saat ini dan masa depan. Menurut NASA, definisi kosmologi adalah “studi ilmiah tentang sifat alam semesta secara keseluruhan dalam skala besar.” Para kosmolog menyatukan konsep-konsep eksotis seperti teori string, materi gelap, energi gelap dan apakah alam semesta itu tunggal ( universe ) atau multisemesta ( multiverse ). Sementara aspek astronomi lainnya berurusan secara individu dengan objek dan fenomena kosmik, kosmologi menjangkau seluruh alam semesta dari lahir sampai mati, dengan banyak misteri di setiap tahapannya. Sejarah Kosmologi dan Astronomi Pemahaman manusia

Berapa Lama Satu Tahun di Planet-Planet Lain?

Jawaban Singkat Berikut daftar berapa lama waktu yang dibutuhkan oleh setiap planet di tata surya kita untuk menyelesaikan satu kali orbit mengitari Matahari (dalam satuan hari di Bumi): Merkurius: 88 hari Venus: 225 hari Bumi: 365 hari Mars: 687 hari Jupiter: 4.333 hari Saturnus: 10.759 hari Uranus: 30.687 hari Neptunus: 60.190 hari   Satu tahun di Bumi berlalu sekitar 365 hari 6 jam, durasi waktu yang dibutuhkan oleh Bumi untuk menyelesaikan satu kali orbit mengitari Matahari. Pelajari lebih lanjut tentang hal itu di artikel: Apa Itu Tahun Kabisat? Satu tahun diukur dari seberapa lama waktu yang dibutuhkan oleh sebuah planet untuk mengorbit bintang induk. Kredit: NASA/Terry Virts Semua planet di tata surya kita juga mengorbit Matahari. Durasi waktu satu tahun sangat tergantung dengan tempat mereka mengorbit. Planet yang mengorbit Matahari dari jarak yang lebih dekat daripada Bumi, lama satu tahunnya lebih pendek daripada Bumi. Sebaliknya planet yang