Kredit: Sinar-X: NASA/CXC/RIT/J.Kastner dkk.; Optik: NASA/STScI |
Galeri gambar ini menampilkan empat nebula
planeter, yang dihasilkan oleh survei sistematis pertama terhadap benda langit semacam
itu di lingkungan kosmik terdekat oleh Observatorium Sinar-X Chandra NASA.
Nebula planeter yang diperlihatkan di sini adalah NGC 6543 (Nebula Mata
Kucing), NGC 7662, NGC 7009 dan NGC 6826. Dalam setiap gambar, emisi sinar-X dari
Chandra berwarna ungu, sedangkan emisi optik dari Teleskop Antariksa Hubble NASA
berwarna merah, hijau dan biru.
Bagian pertama survei telah dilaporkan dalam
sebuah makalah ilmiah, yang memuat 21 nebula planeter pada kisaran jarak 5.000 tahun cahaya dari Bumi. Makalah juga
mencakup studi 14 nebula planeter lainnya yang pernah diamati Chandra dalam
rentang jarak yang sama.
Nebula planeter adalah tahap evolusi
bintang yang harus dijalani Matahari beberapa miliar tahun dari sekarang. Setelah
mengkonsumsi seluruh hidrogen (bahan bakar fusi nuklir), bintang mirip Matahari
akan membengkak hingga ratusan kali dari
ukuran semula dan menjadi raksasa merah. Dalam tahap evolusi ini, bintang menghempaskan
sebagian besar lapisan terluar dan hanya menyisakan inti panas yang segera menyusut
untuk membentuk bintang katai putih padat. Angin kencang yang berhembus dari
inti panas mendorong atmosfer bintang yang telah dilepas oleh bintang dan
menciptakan struktur filamen menyerupai cangkang yang terlihat indah bila
diamati menggunakan teleskop optik.
Penghamburan emisi sinar-X ditemukan di
sekitar 30% nebula planeter dalam survei terbaru Chandra, termasuk empat nebula
dalam galeri gambar, disebabkan gelombang kejut saat hembusan kencang angin bintang
menerjang atmosfer yang telah terlepas sebelumnya. Analisis data terbaru survei
mengungkap gambar optik dari sebagian besar nebula planeter emisi sinar-X, yang
memiliki cangkang padat dengan pinggiran cangkang yang tajam, dikelilingi
lingkaran cahaya yang lebih redup. Usia semua cangkang padat diperkirakan
kurang dari 5.000 tahun, yang kemungkinan mewakili skala waktu gelombang kejut.
Sekitar setengah nebula planeter dalam
penelitian menunjukkan sumber titik sinar-X di pusat nebula. Dari jumlah
tersebut, hanya ada satu sumber sinar-X berenergi tinggi yang kemungkinan
disebabkan oleh sebuah bintang pengiring. Studi masa depan diharapkan dapat
memperjelas peran bintang biner dalam struktur dan evolusi nebula planeter.
Makalah studi telah dipublikasikan di The Astronomical Journal edisi Agustus
2012. Dua penulis utama makalah studi adalah Joel Kastner dan Rodolfo Montez Jr
dari Rochester Institute of Technology
di New York, dibantu oleh 23 rekan sejawat.
Ditulis oleh: Staf chandra.harvard.edu
Komentar
Posting Komentar