Langsung ke konten utama

Bagaimana Struktur di Alam Semesta Berevolusi?

Pertanyaan tentang evolusi struktur di alam semesta mungkin adalah pertanyaan sentral di bidang astronomi. Para astronom bisa dianggap sebagai “sejarawan kosmik”, karena cahaya merambat dengan kecepatan yang terbatas, sekitar 300.000 km/detik. Berarti, semakin jauh para astronom mengamati kosmos, semakin jauh mereka melihat ke masa lalu.
 
Observasi alam semesta jauh mengindikasikan struktur “gumpalan” yang sudah sangat tua dan berevolusi dengan baik. Para astronom telah mendeteksi galaksi dan gugus galaksi jauh ketika alam semesta hanya berusia 1/5 dari usianya saat ini. Namun, kita masih belum memahami bagaimana struktur ini mengalami kondensasi dari “partikel-partikel sup purba”. Pembentukan struktur di alam semesta muncul jauh lebih cepat daripada teori yang diyakini oleh para astronom!
 
Baik struktur baru maupun struktur lama, terikat erat melalui gaya gravitasi, namun kita tidak dapat menjelaskan seluruh massa yang menghasilkan gaya gravitasi dimaksud.

bagaimana-struktur-di-alam-semesta-berevolusi-informasi-astronomi
Gugus galaksi Virgo pada panjang gelombang sinar-X (kiri) dan panjang gelombang cahaya kasat mata (kanan).
 
Banyak struktur lama yang menunjukkan variasi unsur-unsur kimia, yang diungkap dari penelitian spektrumnya. Misalnya, gas redup yang menyebar di gugus galaksi purba mengandung fraksi unsur-unsur berat yang sebanding dengan unsur-unsur berat di galaksi modern Bima Sakti kita. Dalam astronomi, unsur berat adalah unsur selain hidrogen dan helium.
 
Alam semesta awal diketahui hanya mengandung dua unsur paling ringan: hidrogen dan helium. Semua elemen yang lebih berat disintesis dari hidrogen dan helium. Pusat bintang-bintang masif adalah satu-satunya tempat yang kita ketahui menempa kedua unsur ringan ini untuk menjadi unsur-unsur berat. Selanjutnya, unsur-unsur berat tersebar ke medium antarbintang melalui ledakan dahsyat supernova. Tetapi, apakah itu satu-satunya cara untuk menghasilkan unsur-unsur berat, atau apakah kita hanya belum menyadari bahwa ada cara lain untuk memproduksi mereka?
 
Dengan demikian, para astronom secara harfiah disajikan dengan pertanyaan “mana yang lebih dulu, ayam atau telur?” Bintang atau galaksi? Pasca Big Bang, alam semesta didominasi oleh hidrogen, dengan hanya sedikit helium. Gravitasi menyebabkan hidrogen runtuh dan membentuk struktur gumpalan. Namun para astronom tidak yakin apakah hidrogen terlebih dulu menggumpal dan membentuk bintang-bintang yang selanjutnya menyusun galaksi, atau memang sejak awal telah ada gumpalan massa seukuran galaksi yang selanjutnya membentuk bintang-bintang.
 
Inilah yang menyebabkan para astronom kesulitan untuk mengurai teka-teki pembentukan struktur alam semesta. Cara terbaik untuk menjawab pertanyaan ini adalah dengan melihat lebih jauh ke masa lalu dengan instrumen tangguh yang sensitif, untuk mengukur eksistensi unsur-unsur di galaksi dan gugus galaksi paling jauh.
 
Ditulis oleh: Staf imagine.gsfc.nasa.gov
 
Sumber: How Did the Known Structures in the Universe Evolve?
 
#terimakasihgoogle dan #terimakasihnasa

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Diameter Bumi

Kredit: NASA, Apollo 17, NSSDC   Para kru misi Apollo 17 mengambil citra Bumi pada bulan Desember 1972 saat menempuh perjalanan dari Bumi dan Bulan. Gurun pasir oranye-merah di Afrika dan Arab Saudi terlihat sangat kontras dengan samudera biru tua dan warna putih dari formasi awan dan salju antartika.   Diameter khatulistiwa Bumi adalah  12.756 kilometer . Lantas bagaimana cara para ilmuwan menghitungnya? Kredit: Clementine,  Naval Research Laboratory .   Pada tahun 200 SM, akurasi perhitungan ukuran Bumi hanya berselisih 1% dengan perhitungan modern. Matematikawan, ahli geografi dan astronom Eratosthenes menerapkan gagasan Aristoteles, jika Bumi berbentuk bulat, posisi bintang-bintang di langit malam hari akan terlihat berbeda bagi para pengamat di lintang yang berbeda.   Eratosthenes mengetahui pada hari pertama musim panas, Matahari melintas tepat di atas Syene, Mesir. Saat siang hari pada hari yang sama, Eratosthenes mengukur perpindahan sudut Matahari dari atas kota Al

Apa Itu Kosmologi? Definisi dan Sejarah

Potret dari sebuah simulasi komputer tentang pembentukan struktur berskala masif di alam semesta, memperlihatkan wilayah seluas 100 juta tahun cahaya beserta gerakan koheren yang dihasilkan dari galaksi yang mengarah ke konsentrasi massa tertinggi di bagian pusat. Kredit: ESO Kosmologi adalah salah satu cabang astronomi yang mempelajari asal mula dan evolusi alam semesta, dari sejak Big Bang hingga saat ini dan masa depan. Menurut NASA, definisi kosmologi adalah “studi ilmiah tentang sifat alam semesta secara keseluruhan dalam skala besar.” Para kosmolog menyatukan konsep-konsep eksotis seperti teori string, materi gelap, energi gelap dan apakah alam semesta itu tunggal ( universe ) atau multisemesta ( multiverse ). Sementara aspek astronomi lainnya berurusan secara individu dengan objek dan fenomena kosmik, kosmologi menjangkau seluruh alam semesta dari lahir sampai mati, dengan banyak misteri di setiap tahapannya. Sejarah Kosmologi dan Astronomi Pemahaman manusia

Berapa Lama Satu Tahun di Planet-Planet Lain?

Jawaban Singkat Berikut daftar berapa lama waktu yang dibutuhkan oleh setiap planet di tata surya kita untuk menyelesaikan satu kali orbit mengitari Matahari (dalam satuan hari di Bumi): Merkurius: 88 hari Venus: 225 hari Bumi: 365 hari Mars: 687 hari Jupiter: 4.333 hari Saturnus: 10.759 hari Uranus: 30.687 hari Neptunus: 60.190 hari   Satu tahun di Bumi berlalu sekitar 365 hari 6 jam, durasi waktu yang dibutuhkan oleh Bumi untuk menyelesaikan satu kali orbit mengitari Matahari. Pelajari lebih lanjut tentang hal itu di artikel: Apa Itu Tahun Kabisat? Satu tahun diukur dari seberapa lama waktu yang dibutuhkan oleh sebuah planet untuk mengorbit bintang induk. Kredit: NASA/Terry Virts Semua planet di tata surya kita juga mengorbit Matahari. Durasi waktu satu tahun sangat tergantung dengan tempat mereka mengorbit. Planet yang mengorbit Matahari dari jarak yang lebih dekat daripada Bumi, lama satu tahunnya lebih pendek daripada Bumi. Sebaliknya planet yang