Langsung ke konten utama

Suara Kosmik dari Gugus Peluru, Nebula Kepiting dan Supernova 1987A

suara-kosmik-dari-gugus-peluru-nebula-kepiting-dan-supernova-1987a-informasi-astronomi

Trio sampel “sonifikasi data” terbaru dari jajaran misi NASA menyediakan metode baru untuk menikmati susunan benda langit. Sonifikasi data menerjemahkan informasi yang dikumpulkan oleh berbagai instrumen besutan NASA, seperti Observatorium Sinar-X Chandra, Teleskop Antariksa Hubble dan Teleskop Antariksa Spitzer, untuk menjadi suara.

Gugus Peluru.
Kredit: NASA/CXC/SAO/K.Arcand, SYSTEM Sounds (M. Russo, A. Santaguida)
 
Citra Gugus Galaksi Peluru (1E 0657-56) memberikan bukti langsung pertama eksistensi materi gelap, substansi misterius tak kasat mata yang menyusun sebagian besar materi di alam semesta. Sinar-X dari Chandra (merah muda) menunjukkan lokasi gas panas di dalam interaksi penyatuan antara dua gugus galaksi yang telah dipisahkan dari materi gelap, sebagaimana diamati melalui proses yang disebut “pelensaan gravitasi” berdasarkan data Hubble (biru) dan teleskop-teleskop berbasis darat.
 
Untuk mengubahnya menjadi suara, sonifikasi data dan setiap lapisan data dibatasi pada rentang frekuensi tertentu. Data yang menunjukkan materi gelap ditetapkan sebagai frekuensi terendah, sedangkan sinar-X adalah frekuensi tertinggi. Banyak galaksi pada gambar Hubble yang terletak di dalam gugus galaksi, ditetapkan ke rentang frekuensi menengah. Kemudian di dalam setiap lapisan, nada diatur untuk meningkat dari bawah ke atas gambar, sehingga objek yang mengarah ke atas menghasilkan nada bunyi yang lebih tinggi.

Nebula Kepiting.
Kredit: NASA/CXC/SAO/K.Arcand, SYSTEM Sounds (M. Russo, A. Santaguida)
 
Nebula Kepiting telah dipelajari oleh para astronom baheula sejak pertama kali muncul di langit Bumi pada tahun 1.054 M. Teleskop modern telah mengabadikan “dinamo” kosmik yang ditenagai oleh bintang neutron yang berotasi sangat cepat dan terbentuk ketika sebuah bintang masif runtuh. Kombinasi antara rotasi cepat dan medan magnet yang kuat menghasilkan semburan materi dan anti materi dari kedua kutub bintang neutron dan angin bintang yang berhembus dari ekuator.
 
Untuk menerjemahkan sonifkasi data menjadi suara, setiap panjang gelombang cahaya telah dipasangkan dengan instrumen yang sesuai. Warna biru dan putih adalah data sinar-X dari Chandra yang menghasilkan suara instrumen musik dari kuningan. Ungu adalah data optik dari Hubble yang menghasilkan suara instrumen musik dawai. Merah muda adalah data inframerah dari Spitzer yang menghasilkan suara instrumen musik dari kayu. Adapun cahaya di bagian atas gambar dimainkan dengan nada yang lebih tinggi, sedangkan cahaya yang lebih terang dimainkan dengan nada yang lebih keras.

Supernova 1987A.
Kredit: NASA/CXC/SAO/K.Arcand, SYSTEM Sounds (M. Russo, A. Santaguida)
 
Pada tanggal 24 Februari 1987, para pengamat di belahan bumi selatan mengamati sebuah objek baru di Awan Magellan Kecil, galaksi katai satelit Bima Sakti. Diberi kode Supernova 1987A (SN 87A), inilah salah satu ledakan supernova paling terang selama beberapa abad terakhir. Animasi time lapse SN 87A menampilkan serangkaian kombinasi observasi oleh Chandra (biru) dan Hubble (oranye dan merah) yang ditangkap antara tahun 1999-2013.
 
Supernova menghasilkan cincin padat molekul gas yang dikeluarkan oleh bintang sebelum memicu ledakan. Fitur cincin mulai bersinar lebih terang saat gelombang kejut supernova melewatinya. Sonifkasi data diubah menjadi suara instrumen musik yang terbuat dari mangkuk kristal, sementara cahaya yang lebih terang terdengar sebagai nada yang lebih tinggi dan lebih keras. Data optik diubah ke rentang nada yang lebih tinggi daripada data sinar-X, sehingga kedua panjang gelombang cahaya tersebut dapat didengar secara bersamaan.
 
Ditulis oleh: Staf www.nasa.gov, editor: Lee Mohon
 
Sumber: Data Sonification: A New Cosmic Triad of Sound
 
#terimakasihgoogle dan #terimakasihnasa

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Diameter Bumi

Kredit: NASA, Apollo 17, NSSDC   Para kru misi Apollo 17 mengambil citra Bumi pada bulan Desember 1972 saat menempuh perjalanan dari Bumi dan Bulan. Gurun pasir oranye-merah di Afrika dan Arab Saudi terlihat sangat kontras dengan samudera biru tua dan warna putih dari formasi awan dan salju antartika.   Diameter khatulistiwa Bumi adalah  12.756 kilometer . Lantas bagaimana cara para ilmuwan menghitungnya? Kredit: Clementine,  Naval Research Laboratory .   Pada tahun 200 SM, akurasi perhitungan ukuran Bumi hanya berselisih 1% dengan perhitungan modern. Matematikawan, ahli geografi dan astronom Eratosthenes menerapkan gagasan Aristoteles, jika Bumi berbentuk bulat, posisi bintang-bintang di langit malam hari akan terlihat berbeda bagi para pengamat di lintang yang berbeda.   Eratosthenes mengetahui pada hari pertama musim panas, Matahari melintas tepat di atas Syene, Mesir. Saat siang hari pada hari yang sama, Eratosthenes mengukur perpindahan sudut Matahari dari atas kota Al

Apa Itu Kosmologi? Definisi dan Sejarah

Potret dari sebuah simulasi komputer tentang pembentukan struktur berskala masif di alam semesta, memperlihatkan wilayah seluas 100 juta tahun cahaya beserta gerakan koheren yang dihasilkan dari galaksi yang mengarah ke konsentrasi massa tertinggi di bagian pusat. Kredit: ESO Kosmologi adalah salah satu cabang astronomi yang mempelajari asal mula dan evolusi alam semesta, dari sejak Big Bang hingga saat ini dan masa depan. Menurut NASA, definisi kosmologi adalah “studi ilmiah tentang sifat alam semesta secara keseluruhan dalam skala besar.” Para kosmolog menyatukan konsep-konsep eksotis seperti teori string, materi gelap, energi gelap dan apakah alam semesta itu tunggal ( universe ) atau multisemesta ( multiverse ). Sementara aspek astronomi lainnya berurusan secara individu dengan objek dan fenomena kosmik, kosmologi menjangkau seluruh alam semesta dari lahir sampai mati, dengan banyak misteri di setiap tahapannya. Sejarah Kosmologi dan Astronomi Pemahaman manusia

Berapa Lama Satu Tahun di Planet-Planet Lain?

Jawaban Singkat Berikut daftar berapa lama waktu yang dibutuhkan oleh setiap planet di tata surya kita untuk menyelesaikan satu kali orbit mengitari Matahari (dalam satuan hari di Bumi): Merkurius: 88 hari Venus: 225 hari Bumi: 365 hari Mars: 687 hari Jupiter: 4.333 hari Saturnus: 10.759 hari Uranus: 30.687 hari Neptunus: 60.190 hari   Satu tahun di Bumi berlalu sekitar 365 hari 6 jam, durasi waktu yang dibutuhkan oleh Bumi untuk menyelesaikan satu kali orbit mengitari Matahari. Pelajari lebih lanjut tentang hal itu di artikel: Apa Itu Tahun Kabisat? Satu tahun diukur dari seberapa lama waktu yang dibutuhkan oleh sebuah planet untuk mengorbit bintang induk. Kredit: NASA/Terry Virts Semua planet di tata surya kita juga mengorbit Matahari. Durasi waktu satu tahun sangat tergantung dengan tempat mereka mengorbit. Planet yang mengorbit Matahari dari jarak yang lebih dekat daripada Bumi, lama satu tahunnya lebih pendek daripada Bumi. Sebaliknya planet yang