Kredit: NASA, ESA, J. Hester dan A. Loll (Universitas Negeri Arizona) |
Pada
tahun 1054, para astronom Tiongkok memperhatikan sebuah “bintang tamu” yang
selama hampir sebulan terlihat di langit siang hari. “Bintang tamu” yang mereka
amati sebenarnya adalah sebuah ledakan dahyat supernova yang melahirkan Nebula
Kepiting seluas enam tahun cahaya.
Terletak 6.500 tahun cahaya dari Bumi di rasi Taurus, magnitudo semu Nebula Kepiting adalah 8,4, dapat diamati menggunakan teleskop sederhana dan paling ideal diamati pada bulan Januari. Nebula Kepiting (NGC 6475) pertama kali ditemukan oleh astronom Inggris John
Bevis pada tahun 1731, kemudian diamati oleh Charles
Messier yang mengiranya sebagai Komet Halley. Pengamatan Nebula Kepiting menginspirasi Messier untuk menyusun katalog benda langit yang bukan komet.
Mosaik
Nebula Kepiting ini disusun dari 24 eksposur gambar yang diabadikan oleh
Hubble selama tiga bulan. Warna yang terlihat pada gambar tidak akan sama
persis dengan apa yang dilihat oleh mata kita, tetapi menyediakan pemahaman tentang
komposisi ‘mantan’ bintang yang spektakuler ini.
Filamen
oranye adalah sisa-sisa bintang yang sebagian besar terdiri dari hidrogen.
Warna biru pada filamen di bagian terluar nebula adalah oksigen netral. Hijau
adalah belerang terionisasi tunggal dan merah adalah oksigen terionisasi ganda.
Elemen-elemen ini dikeluarkan selama fenomena ledakan supernova.
Bintang neutron yang berotasi begitu cepat (inti ultra-padat dari bintang yang telah meledak)
tertanam di pusat Nebula Kepiting. Elektron berputar hampir secepat cahaya di sekitar garis medan magnet bintang neutron dan menghasilkan cahaya
biru di interior nebula. Bintang neutron layaknya lampu mercusuar, menghasilkan radiasi
berkas cahaya kembar yang membuatnya tampak berdenyut 30 kali per detik saat berotasi.
Nebula Kepiting, Kematian Spektakuler Bintang
Mirip Matahari
Kredit: NASA, ESA, J. Hester dan A. Loll (Universitas Negeri Arizona) |
Inilah gambar mosaik terbesar Nebula Kepiting
(Messier 1) yang pernah diambil oleh Teleskop Antariksa Hubble NASA.
Sisa-sisa ledakan dahysat supernova yang membentang seluas enam tahun cahaya ini telah didokumentasikan oleh para astronom Jepang dan China 1.000 tahun yang
lalu, demikian pula oleh penduduk asli Amerika (hampir dipastikan).
Filamen oranye sebagian besar terdiri dari hidrogen, sementara bintang neutron di pusat nebula layaknya dinamo yang
menjadi sumber daya kilau cahaya biru di interior nebula. Cahaya biru dihasilkan
oleh elektron yang berotasi hampir secepat cahaya di sekitar garis medan magnet
bintang neutron. Seperti mercusuar, bintang neutron melepaskan berkas
cahaya kembar yang berdenyut 30 kali per detik karena rotasinya yang begitu cepat. Bintang neutron adalah inti ultra padat yang tersisa setelah bintang runtuh dan memicu ledakan supernova.
Nama yang disematkan kepadanya karena penampilannya
yang menyerupai kepiting dalam gambar yang diabadikan menggunakan teleskop 36 inci oleh
astronom Irlandia Lord Rosse pada tahun 1844. Ketika Nebula Kepiting diamati
oleh Hubble dan teleskop berbasis darat berukuran besar seperti Very Large Telescope ESO, para
astronom memperoleh tampilan terperinci yang memberikan petunjuk tentang fenomena spektakuler kehancuran bintang yang terletak 6.500 tahun cahaya dari Bumi.
Mosaik terbaru dirakit dari 24 eksposur Wide Field and Planetary Camera Hubble pada Oktober 1999, Januari 2000, dan Desember 2000. Warna pada gambar mewakili
setiap elemen yang dihempaskan selama ledakan. Warna biru di filamen di bagian terluar
nebula adalah oksigen netral, hijau sulfur terionisasi tunggal dan merah oksigen
terionisasi ganda.
Kredit: NASA, ESA, CXC, JPL-Caltech, J. Hester dan A. Loll (Universitas Negeri Arizona) R. Gehrz (Universitas Minnesota) dan STScI |
Gambar komposit Nebula Kepiting ini dirakit
dari arsip data tiga Observatorium Besar NASA. Gambar sinar-X Chandra
ditampilkan dalam warna biru muda, gambar optik (kasat mata) Hubble berwarna
hijau dan biru tua, sedangkan gambar inframerah Spitzer berwarna merah.
Ukuran gambar sinar-X lebih kecil daripada dua
panjang gelombang lain, mengingat aliran elektron berenergi tinggi memancarkan
cahaya sinar-X lebih cepat daripada elektron berenergi rendah yang
memancarkan cahaya optik dan inframerah. Bintang neutron dengan radius hanya
dua belas mil, namun memiliki massa setara Matahari, adalah titik putih terang
di tengah gambar yang berotasi sangat cepat.
Bagan bintang Messier 1 ini mewakili pemandangan dari garis lintang utara-tengah untuk bulan dan waktu tertentu. Kredit: Image courtesy of Stellarium |
Ditulis
oleh: Staf www.nasa.gov, editor: Rob Garner
Sumber:
Messier 1 (The Crab Nebula)
- Objek Messier berikutnya: Messier 2, Salah Satu Gugus Bintang Globular Terbesar di Alam Semesta
- Pelajari lebih lanjut di artikel: Visualisasi 3D Nebula Kepiting oleh Tiga Observatorium Besar NASA
- Kembali ke Katalog Messier
Komentar
Posting Komentar