Apakah Europa menampung kehidupan? Pertanyan yang
mungkin tidak masuk akal, tetapi salah satu bulan yang mengorbit planet Jupiter
ini justru dianggap sebagai sebuah tempat yang paling berpotensi untuk
menemukan kehidupan lain di tata surya, berkat lautan global di bawah tanah
yang bersembunyi tepat di bawah permukaan esnya.
Simak uraian dari Robert Pappalardo, seorang Ilmuwan Proyek Europa di Laboratorium Propulsi Jet NASA, yang membahas tentang Europa, potensinya untuk kehidupan dan misi masa depan yang direncanakan akan menjelajahi bulan yang sangat menarik itu.
Video diolah dari rekaman langsung saat konferensi AIAA SPACE 2015 pada bulan September tahun 2015. Kunjungi link: http://bit.ly/1LPWZwV untuk menyaksikan diskusinya secara lengkap.
Simak uraian dari Robert Pappalardo, seorang Ilmuwan Proyek Europa di Laboratorium Propulsi Jet NASA, yang membahas tentang Europa, potensinya untuk kehidupan dan misi masa depan yang direncanakan akan menjelajahi bulan yang sangat menarik itu.
Video diolah dari rekaman langsung saat konferensi AIAA SPACE 2015 pada bulan September tahun 2015. Kunjungi link: http://bit.ly/1LPWZwV untuk menyaksikan diskusinya secara lengkap.
Sekitar 405 tahun yang lalu, Galileo Galilei menemukan bulan-bulan Jupiter dan merevolusi pemahaman kita tentang sains pada saat itu. Bumi tidak lagi dianggap sebagai pusat alam semesta, karena Europa barangkali memiliki prospek yang serupa, atau dengan kata lain menjadi sebuah tempat yang juga menampung kehidupan.
Bersama Io, Ganymede dan Callisto, Europa merupakan satu di antara empat keluarga bulan Galilean. Menjelajahi Europa adalah misi yang sangat menantang, mengingat Europa terbenam di dalam sabuk radiasi planet raksasa gas Jupiter.
Medan magnet Jupiter begitu luar biasa dan bertindak layaknya mesin yang mengakselerasi partikel-partikel di sistem Jupiter, dan oleh karena itu mempersulit misi penjelajahan ke Europa.
Tidak seperti sebagian besar satelit alami lainnya, permukaan Europa tidak tertutup dengan kawah dampak benturan. Dari situ kita dapat menduga bahwa permukaan Europa berusia sekitar 60 juta tahun. Jadi ada aktivitas geologis yang menutup kembali permukaan Europa, ketika dinosaurus masih berkeliaran di planet Bumi kita.
Menurut kami, interior Europa seperti sebuah kulit tipis dengan ketebalan sekitar 100 kilometer dan mungkin terdiri dari unsur H2O. Dari magnetometer kami memperkirakan telah berlangsung induksi medan magnet yang disebabkan oleh lautan air asin yang relatif dekat dengan permukaan.
Orbit eksentrik Europa, Io dan Enceladus mengitari Jupiter, menyebabkan ketiga bulan mendekati dan menjauhi planet induk saat mengorbit. Mereka sedikit meregang dan menyusut saat mendekati dan menjauhi Jupiter.
Dan Europa mengorbit Jupiter hanya dalam waktu tiga setengah hari. Setiap 85 jam, permukaan Europa naik dan turun sekitar 30 meter. Pasang surut permukaan itu menyebakan pemanasan friksional di interior yang mempertahankan lautan Europa.
Pemanasan friksional juga dapat menyebabkan retakan di permukaan, rangkaian bukit dan pita yang kami pikir terkait dengan pelenturan di permukaan Europa.
Lautan yang kami yakini bersentuhan secara langsung dengan mantel berbatu di bawahnya, menjadikan Europa cukup unik di antara satelit-satelit alami es lainnya di tata surya. Tapi satu hal yang ingin kami pahami adalah potensi habitabilitas dari lautan di bawah tanah ini, kami juga ingin memahami apakah terjadi kontak antara permukaan dan interior?
Karena di permukaan kita telah mengetahui ada banyak oksidan yang dihasilkan oleh iradiasi permukaan Europa, lalu jika oksidan bisa masuk ke lautan, maka akan menjadi bahan bakar yang fantatis untuk kehidupan. Europa juga menunjukkan banyak lubang dan bintik gelap yang menurut kami terkait dengan konveksi lapisan esnya.
Europa juga menunjukkan jenis disrupsi di permukaan, yang terlihat seperti aliran es artik. Permukaan Europa telah pecah dan mengalami disrupsi, dan blok-blok besar telah miring dan berputar dalam jenis disrupsi alami semacam ini.
Jadi kami menduga hampir dipastikan ada beberapa komponen air cair yang menggerakkan blok-blok besar itu. Barangkali ada danau di bawah permukaan, tepat di lapisan es Europa.
NASA telah memberikan lampu hijau untuk misi penjelajahan ke Europa, dan kami telah meninjau konsep yang kami sebut Europa Clipper, yaitu sebuah misi bertenaga surya yang akan melakukan banyak terbang lintas ke Europa yang dilengkapi dengan instrumen-instrumen sains spektometer, pencitraan dan lain-lain untuk mengkarakterisasi potensi habitabilitas Europa.
NASA telah memberikan lampu hijau untuk misi penjelajahan ke Europa, dan kami telah meninjau konsep yang kami sebut Europa Clipper, yaitu sebuah misi bertenaga surya yang akan melakukan banyak terbang lintas ke Europa yang dilengkapi dengan instrumen-instrumen sains spektometer, pencitraan dan lain-lain untuk mengkarakterisasi potensi habitabilitas Europa.
Sumber: Alien Ocean
#terimakasihgoogle dan #terimakasihnasa
Komentar
Posting Komentar