Terrestrial Reference Frame (TRF)
merupakan fondasi dari hampir seluruh observasi terhadap planet Bumi kita, baik
yang berbasis udara, darat, maupun antariksa. TRF bergantung pada perhitungan geocenter (pusat massa
Bumi)
secara akurat, meskipun geocenter terus berubah karena perubahan pada permukaan
Bumi itu sendiri.
Menggunakan jaringan stasiun darat, beserta teleskop dan laser yang menembakkan pulsa ke satelit tertentu, para ilmuwan dapat menentukan di mana geocenter Bumi pada waktu tertentu hingga beberapa millimeter, untuk memastikan tingkat akurasi observasi planet Bumi kita.
Menggunakan jaringan stasiun darat, beserta teleskop dan laser yang menembakkan pulsa ke satelit tertentu, para ilmuwan dapat menentukan di mana geocenter Bumi pada waktu tertentu hingga beberapa millimeter, untuk memastikan tingkat akurasi observasi planet Bumi kita.
Kredit:
Pusat Penerbangan Antariksa Goddard NASA
Katie
Jepson (KBRwyle): Lead Producer, Editor, and Narration
Trent
L. Schindler (USRA): Lead Visualizer
Stephen
Merkowitz (NASA/GSFC): Lead Scientist
Narasi:
Di mana kamu berada saat ini? Atau lebih tepatnya, bagaimana kamu mengetahui di mana kamu berada saat ini? Kemungkinan besar kamu menggunakan aplikasi yang dilengkapi GPS, untuk menunjukkan lokasimu di Bumi dengan tepat.
Tetapi tahukah kamu, bahwa di balik aplikasi navigasi yang kamu gunakan, terdapat infrastruktur sistem tak kasat mata yang bekerja sama untuk mengetahui lokasimu secara akurat. Dan fondasi dari sistem tak kasat mata itu disebut Terrestrial Reference Frame (TRF).
Menurut Manajer Proyek Geodesi Antariksa NASA Dr. Stephen Merkowitz, TRF merupakan fondasi untuk semua jenis pemetaan, lokasi, pemosisian dan aplikasi navigasi. Secara singkat, geodesi adalah ilmu yang mengukur dan memahami bentuk Bumi, orientasinya dalam ruang dan gravitasi, dan perubahannya dari waktu ke waktu.
Bentuk Bumi terus berubah karena daratan terus bergerak, meskipun berlangsung pada skala yang sangat kecil dan bukan sesuatu yang bisa kita rasakan. Oleh karena itu, para ilmuwan terus mengukur bagaimana Bumi berubah secara keseluruhan, termasuk pergerakan permukaan Bumi.
NASA bekerja sama dengan para mitra internasional untuk memantau stasiun pengukuran yang tersebar di seluruh dunia, yang akan membantu kita dalam menentukan di mana, seberapa banyak, dan ke arah mana planet kita berubah.
Mengingat permukaan Bumi selalu bergerak, pengukuran apa pun dilakukan tak hanya dalam sistem koordinat pasti, karena tentu saja terkait dengan massa daratan dan di mana massa daratan itu berada pada waktu tertentu.
Dan sebagaimana sistem koordinat yang tertuang pada selembar kertas, TRF berawal dari pusat massa Bumi yang disebut geocenter. Itulah sebabnya satelit-satelit pengamat Bumi selalu mengorbit di sekitar pusat massa Bumi, dan bukan pusat geografis Bumi.
Menentukan geocenter adalah langkah awal terpenting untuk memastikan tingkat akurasi pengamatan Bumi. Namun pusat massa Bumi terus berubah dari waktu ke waktu terkait dengan perubahan pada permukaan Bumi.
Gempa bumi, gunung berapi, atau bahkan tekanan atmosfer, berpotensi mengubah letak pusat massa Bumi. Tetapi dengan menggunakan jaringan stasiun darat, beserta teleskop dan laser yang menembakkan pulsa ke satelit tertentu, para ilmuwan dapat menentukan di mana geocenter Bumi pada waktu tertentu hingga beberapa millimeter.
Inilah produk terpenting yang dihasilkan untuk satelit yang mengorbit di atas Bumi, khususnya untuk satelit yang melakukan pemetaan medan gravitasi Bumi atau pemetaan ketinggian permukaan Bumi, baik itu daratan, vegetasi, atau tingkat ketinggian air laut.
Produk tersedia untuk publik melalui penggunaan data untuk menghasilkan produk geodesi dengan tingkat yang lebih tinggi, yang dapat digunakan oleh misi NASA untuk berbagai aplikasi ilmiah.
Karena merupakan pengukuran global, NASA tidak bisa melakukannya sendirian. NASA mengandalkan komunitas global untuk menyediakan semua data yang diperlukan demi menyediakan cakupan secara global. Melalui sistem internasional yang disepakati bersama, kita dapat melakukan upaya pengukuran terhadap Bumi, baik itu pengukuran berbasis darat, laut, udara maupun antariksa.
Sumber: The Geocenter of the Earth Is Changing (And Why That Matters)
#terimakasihgoogle dan #terimakasihnasa
Komentar
Posting Komentar