“Buku
Panduan” berikut akan mengajarimu tentang tiga bentuk dasar itu dengan cepat,
termasuk beberapa bentuk baru yang telah ditambahkan oleh para astronom selama
bertahun-tahun!
Kredit:
Pusat Penerbangan Antariksa Goddard NASA
Melihat jauh sekitar 13 miliar tahun ke masa lalu, Teleskop Antariksa Hubble NASA telah menyediakan pemandangan sekilas dari alam semesta awal, yang mengungkap tak terhitung banyaknya jumlah galaksi hanya di area kecil langit.
Sebagai fondasi yang kasat mata dari alam semesta, setiap galaksi merupakan kumpulan dari bintang, planet, gas, debu, dan materi gelap yang disatukan oleh gaya gravitasi. Observasi yang dilakukan oleh Teleskop Antariksa Hubble, telah memberikan para astronom wawasan tentang bagaimana galaksi terbentuk, tumbuh, dan berevolusi seiring waktu.
Hubble diambil dari nama seorang astronom asal Amerika Serikat, Edwin Hubble, yang mempelopori studi terhadap galaksi berdasarkan penampilannya. Edwin Hubble membagi galaksi menjadi tiga bentuk dasar: elips, spiral, dan tidak beraturan. Pengaturan dasar yang disusun Edwin Hubble dan diberi label diagram “Garpu Tala”, masih digunakan sampai sekarang.
Bentuk dasar pertama adalah galaksi elips. Dengan bentuk yang hampir spheroid hingga menyerupai sebuah telur, galaksi elips merupakan sebuah galaksi yang dihuni oleh bintang-bintang tua, karena kekurangan gas dan debu yang dibutuhkan untuk membentuk bintang-bintang baru.
Rotasi tidak memainkan peran yang besar dalam membentuk struktur galaksi elips. Pergerakan bintang-bintang di galaksi elips lebih oval dan memanjang, sekaligus menentukan bentuk elips galaksi. Galaksi elips sering ditemukan berada di dekat pusat gugus galaksi, yang menunjukkan bahwa mereka mungkin terbentuk dari penggabungan galaksi.
Spiral adalah bentuk dasar kedua dari sebuah galaksi yang paling populer. Pusat galaksi spiral dihuni oleh sekelompok besar bintang yang disebut “tonjolan galaksi”. Meskipun tonjolan galaksi itu terlihat mirip dengan galaksi elips, tetapi galaksi spiral berbeda dari galaksi elips karena galaksi spiral berotasi. Rotasi membentuk cakram datar yang menyangga lengan-lengan spiral galaksi.
Tidak seperti galaksi elips, galaksi spiral dihuni oleh bintang-bintang muda dan tua. Pembentukan bintang-bintang di galaksi spiral cenderung mirip dengan kemacetan lalu lintas yang terjadi di jalan raya. Seperti lalu lintas mobil di jalan raya, materi yang bergerak lebih lambat di cakram galaksi juga menciptakan kemacetan, menyebabkan gas dan debu bahan baku pembentuk bintang terkonsentrasi di lengan-lengan spiral galaksi. Kemacetan lalu lintas pada materi pembentuk bintang bisa berlangsung sangat padat, sehingga akhirnya runtuh secara gravitasi dan menciptakan bintang-bintang baru.
Galaksi spiral dapat dibagi lagi menjadi dua, yaitu “berbatang” dan “tanpa batang”, yang tersusun berdasarkan ukuran tonjolan di pusat galaksi dan seberapa erat lilitan lengan-lengan spiral galaksi.
Batang terbentuk di galaksi spiral ketika orbit bintang-bintang menjadi tidak stabil dan cenderung membentang. Saat orbit bintang-bintang semakin memanjang, mereka menghasilkan batang galaksi yang semakin bertumbuh ketika gravitasi menangkap lebih banyak bintang di dekat batang.
Sementara bentuk dasar yang ketiga adalah galaksi tak beraturan, yang tidak berbentuk atau tidak memiliki simetri atau struktur yang teratur. Galaksi tak beraturan dapat menampung bintang-bintang tua dan muda, dan sering memiliki simpul gas dan debu yang membentuk bintang-bintang baru.
Saat ini, para astronom telah memperluas diagram Garpu Tala Edwin Hubble, untuk memasukkan galaksi-galaksi yang masih tergolong di antara tiga kategori galaksi. Galaksi spiral menengah berada di antara galaksi spiral berbatang dan tanpa batang, dan hanya memiliki batang bintang yang berukuran kecil. Galaksi lentikular berada di antara galaksi elips dan spiral, karena memiliki tonjolan pusat bintang dan cakram pipih, tetapi tidak memiliki lengan-lengan spiral.
Seperti galaksi elips, galaksi lentikular dihuni bintang-bintang tua dan tidak memiliki banyak gas dan debu pembentuk tepi. Dengan orientasi edge-on atau tampak samping, bentuk galaksi lentikular lebih menyerupai sebuah lensa, oleh karena itulah mereka disebut lentikular.
Diagram garpu tala Edwin Hubble adalah langkah pertama dalam memahami galaksi dan bagaimana mereka berevolusi. Sementara pengamatan menggunakan Teleskop Antariksa Hubble, diharapkan dapat terus meningkatkan pemahaman kita tentang galaksi dan peran mereka dalam evolusi alam semesta.
Produser Utama: Miranda Chabot
Penulis Utama: Andrea Gianopoulos
Kredit Tambahan: Gambar Edwin Hubble via Edwin P. Hubble Papers dari Perpustakaan Huntington, San Mario, California.
Sumber: Hubble's Field Guide to Galaxies
#terimakasihgoogle dan #terimakasihnasa
Komentar
Posting Komentar