Langsung ke konten utama

Objek Misterius di Ujung Spektrum Elektromagnetik


Mata manusia adalah anugerah dalam sains astronomi. Tentu saja, karena tanpa kemampuan untuk mengamati, cahaya dari bintang, planet, dan galaksi di alam semesta, akan sepenuhnya tertutup bagi umat manusia. Namun, para astronom juga tetap tertarik dengan segala sesuatu yang justru kasat mata.
 
Di luar ranah penglihatan manusia adalah seluruh spektrum elektromagnetik selain panjang gelombang cahaya kasat mata. Setiap jenis cahaya, mulai dari gelombang radio hingga sinar gamma, mengungkap karakteristik unik tentang alam semesta yang kita tinggali. Beberapa panjang gelombang paling ideal untuk mempelajari lubang hitam, sementara yang lain mengungkap proses dramatis kelahiran bintang, planet, dan bahkan menerangi tahun-tahun awal sejarah kosmik.
 
NASA memiliki banyak teleskop yang beroperasi pada berbagai panjang gelombang dalam spektrum elektromagnetik. Satu di antaranya adalah Teleskop Antariksa Sinar Gamma Fermi yang baru saja melintasi perbatasan spektrum elektromagnetik baru.
 
Dengan mendeteksi foton yang sangat energik, Fermi telah menghasilkan peta alam semesta berenergi tinggi untuk pertama kalinya. Seperti inilah langit terlihat di dekat ujung spektrum elektromagnetik, antara 10 miliar hingga 100 miliar elektron volt.
 
Cahaya yang diamati oleh mata manusia terdiri dari foton dengan energi hanya berkisar antara 2-3 elektron volt. Jadi, sinar gamma yang dideteksi Fermi miliaran kali lebih energik, dari 20 juta hingga 300 miliar elektron volt.
 
Foton sinar gamma yang begitu energik, tidak bisa dikontrol oleh cermin dan lensa di teleskop kebanyakan. Oleh karena itu, Fermi menggunakan sensor yang didesain secara khusus untuk menangkapnya. Jika dapat mengenakan instrumen sinar gamma yang dipakai Fermi, maka umat manusia akan menyaksikan peluru-peluru energi yang ditembakkan dari fenomena kosmik ganas, seperti lubang hitam supermasif dan ledakan supernova. Langit akan sepenuhnya tertutup dengan aktivitas sinar gamma.
 
Sebelum Fermi diluncurkan pada Juni 2008, hanya ada empat sumber foton di luar angkasa yang diketahui memiliki rentang energi sekuat itu. Hanya dalam tiga tahun masa operasionalnya, Fermi telah menemukan sekitar 500 sumber serupa. Sekitar sepertiga di antaranya, belum dapat dikaitkan dengan jenis objek yang diketahui menghasilkan sinar gamma. Sedangkan dua pertiga lainnya dihasilkan oleh lubang hitam sumber daya blazar, sisa-sisa ledakan supernova yang menggelegar, dan bintang neutron berotasi cepat yang disebut pulsar.
 
Segelintir lainnya diduga berasal dari “gelembung Fermi”, struktur raksasa di pusat Bima Sakti yang membentang sekitar 20.000 tahun cahaya di atas dan di bawah bidang galaksi. Bagaimana gelembung Fermi ini terbentuk, juga masih menjadi misteri.
 
Setelah menyelesaikan peta langit edisi pertama, Fermi beralih ke survei lain yang lebih sensitif dan terperinci. Dalam beberapa tahun ke depan, Fermi diharapkan mengungkap semua fenomena misterius tersebut, apa yang menggerakkan mereka, dan mengapa mereka menghasilkan energi tinggi dalam level yang tidak wajar.
 
Namun, untuk saat ini ada lebih banyak hal yang tidak diketahui dibandingkan ranah ilmiah baru yang diungkap oleh Fermi.
 
Sumber: ScienceCasts: Mysterious Objects at the Edge of the Electromagnetic Spectrum
 
#terimakasihgoogle dan #terimakasihnasa

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Inti Galaksi Aktif

Ilustrasi wilayah pusat galaksi aktif. (Kredit: NASA/Pusat Penerbangan Antariksa Goddard) Galaksi aktif memiliki sebuah inti emisi berukuran kecil yang tertanam di pusat galaksi. Inti galaksi semacam ini biasanya lebih terang daripada kecerahan galaksi. Untuk galaksi normal, seperti galaksi Bima Sakti, kita menganggap total energi yang mereka pancarkan sebagai jumlah emisi dari setiap bintang yang ada di dalamnya, tetapi tidak dengan galaksi aktif. Galaksi aktif menghasilkan lebih banyak emisi energi daripada yang seharusnya. Emisi galaksi aktif dideteksi dalam spektrum inframerah, radio, ultraviolet, dan sinar-X. Emisi energi yang dipancarkan oleh inti galaksi aktif atau active galaxy nuclei (AGN) sama sekali tidak normal. Lantas bagaimana AGN menghasilkan output yang sangat energik? Sebagian besar galaksi normal memiliki sebuah lubang hitam supermasif di wilayah pusat. Lubang hitam di pusat galaksi aktif cenderung mengakresi material dari wilayah pusat galaksi yang b...

Apa Itu Kosmologi? Definisi dan Sejarah

Potret dari sebuah simulasi komputer tentang pembentukan struktur berskala masif di alam semesta, memperlihatkan wilayah seluas 100 juta tahun cahaya beserta gerakan koheren yang dihasilkan dari galaksi yang mengarah ke konsentrasi massa tertinggi di bagian pusat. Kredit: ESO Kosmologi adalah salah satu cabang astronomi yang mempelajari asal mula dan evolusi alam semesta, dari sejak Big Bang hingga saat ini dan masa depan. Menurut NASA, definisi kosmologi adalah “studi ilmiah tentang sifat alam semesta secara keseluruhan dalam skala besar.” Para kosmolog menyatukan konsep-konsep eksotis seperti teori string, materi gelap, energi gelap dan apakah alam semesta itu tunggal ( universe ) atau multisemesta ( multiverse ). Sementara aspek astronomi lainnya berurusan secara individu dengan objek dan fenomena kosmik, kosmologi menjangkau seluruh alam semesta dari lahir sampai mati, dengan banyak misteri di setiap tahapannya. Sejarah Kosmologi dan Astronomi Pemahaman manusia ...

Mengapa Bentuk Bulan Selalu Berubah?

Ketika memandang langit malam, kamu mungkin pernah memperhatikan bentuk bulan yang terlihat sedikit berbeda pada setiap malamnya. Perbedaan tampilan bentuk ini disebabkan oleh fase dan tipe bulan menurut sudut pandang kita di bumi. Bulan purnama berlangsung saat seluruh sisi bulan yang menghadap bumi diterangi oleh cahaya matahari. Tapi tahukah kamu, bulan purnama tidak selalu terlihat sama? Terkadang, bulan tampak bersinar merah. Sementara pada waktu yang lain, ukuran bulan tampak lebih besar daripada biasanya. Sebenarnya warna dan ukuran bulan tidak pernah berubah. Perubahan penampilan ini bisa terjadi karena pergeseran posisi bulan di antara matahari dan bumi. Ada beberapa jenis bulan purnama yang dianggap istimewa karena lebih jarang terjadi, Mereka adalah bloodmoon (bulan darah), supermoon (bulan super), blue moon (bulan biru) dan harvest moon . Bloodmoon (bulan darah) Bloodmoon di langit malam pada tahun 2014. Kredit: Pusat Penelitian Ames NASA/Brian Da...