Langsung ke konten utama

Planet Katai Goblin Ditemukan dan Mendukung Bukti Keberadaan Planet X


Wilayah terluar tata surya adalah tempat yang gelap, dingin dan sulit dijelajahi dari Bumi. Tapi pengamatan yang dilakukan dengan cermat semakin menambah bukti eksistensi sebuah planet hipotesis berukuran besar yang bersembunyi di pinggiran tata surya.

planet-katai-goblin-2015-TG387-informasi-astronomi
Ilustrasi Planet X yang dianggap memberikan pengaruh gravitasi terhadap lintasan orbit objek-objek berukuran kecil di wilayah terluar tata surya. Seperti objek 2015 TG387 yang ditemukan oleh tiga orang astronom, Scott Sheppard dari Institut Sains Carnegie, Chad Trujillo dari Northern Arizona University dan David Tholen dari Universitas Hawaii.
Kredit: Roberto Molar Candanosa dan Scott Sheppard/Institut Sains Carnegie

Jauh melampaui orbit delapan planet utama tata surya, para astronom telah menemukan sebuah planet katai baru yang dijuluki ‘Goblin’. Dunia berukuran kecil dengan nama resmi 2015 TG387 ini menyusuri jalur orbit sunyi dari wilayah terluar tata surya. Kabar menggembirakan dari penemuan Goblin adalah pergerakannya yang sesuai dengan prediksi ‘Planet X’ hipotesis yang bersembunyi di pinggiran tata surya. Para astronom berharap Goblin dapat membantu mengungkap eksistensi Planet X.

Objek-Objek Jauh Tata Surya

Goblin ditemukan tiga tahun lalu oleh satu tim astronom menggunakan teleskop Subaru di Mauna Kea, Hawaii. Dipimpin oleh Scott Sheppard dari Institut Sains Carnegie, tim memindai langit untuk mencari cahaya redup yang menyediakan petunjuk tentang objek baru di tata surya. Empat tahun yang lalu, Sheppard menemukan objek sejenis melalui cara ini, meskipun membutuhkan waktu tiga tahun lagi untuk mengkonfirmasi wujud aslinya. Setelah dikonfirmasi, Sheppard mempublikasikan penemuannya di Astronomical Journal.

Berdasarkan pengukuran awal, diameter Goblin sekitar 305 km. Sebagai perbandingan, diameter Pluto sekitar 2.400 km. Goblin adalah satu dari segelintir objek yang lintasan elips orbitnya tidak pernah lebih dekat daripada jarak Neptunus-Matahari. Hanya ada dua objek, 2012 VP113 dan 90377 Sedna, yang perihelion (titik orbit paling dekat dengan Matahari) lebih jauh daripada perihelion Goblin, namun titik orbit terjauh Goblin melampaui mereka.

Jarak maksimum planet katai Goblin diperkirakan mencapai sekitar 2.300 AU, dua kali lipat lebih jauh daripada Sedna. 1 AU adalah jarak Bumi-Matahari, jadi jarak maksimum Goblin 2.300 kali lebih jauh daripada jarak Bumi-Matahari.

Nama alias 2015 TG378 adalah ‘The Goblin’, kepanjangan dari huruf TG, dan juga karena ditemukan menjelang perayaan Halloween, kata tim astronom.

lintasan-orbit-planet-katai-goblin-2015-TG387-informasi-astronomi
Perbandingan lintasan orbit ekstrem planet katai baru 2015 TG387, beserta dua objek serupa lainnya, 2012 VP113 dan Sedna yang berada di awan Oort, dengan seluruh anggota Tata Surya. 2015 TG387 memiliki sumbu semi-mayor yang lebih besar daripada 2012 VP113 dan Sedna, yang membuatnya harus menempuh perjalanan jauh untuk mengitari Matahari dari titik orbit terjauh sekitar 2.300 AU.
Kredit: Roberto Molar Candanosa dan Scott Sheppard/Institut Sains Carnegie

Dari jarak yang begitu jauh, Goblin menyelesaikan satu kali orbit mengitari Matahari setiap 40.000 tahun sekali. Kita beruntung dapat menemukan Goblin, kata Sheppard, karena menggunakan teknologi saat ini, persentase penemuan Globin kurang dari 1%.

Penemuan Goblin sekaligus memperkuat gagasan ada lebih banyak objek serupa yang bersembunyi di pinggiran tata surya.

“Untuk lebih dari 99% lintasan orbit TG387, terlalu redup bagi kita untuk mendeteksinya,” Sheppard menjelaskan. “Berarti kita hanya melihat puncak gunung es dari objek sejenis, semestinya ada ribuan dari mereka yang berada terlalu jauh untuk dapat kita lihat.”

Lintasan Orbit Aneh

Sampai sekarang kita hanya memiliki sedikit informasi tentang “Trans-Neptunian Object (TNO)”, benda langit yang berada di luar orbit Neptunus. Sejauh ini belum ada TNO yang ditetapkan sebagai planet utama, meskipun Eris dan Pluto berukuran cukup besar dengan diameter melampaui 1.600 km, hanya ditetapkan sebagai planet katai. Sebagian besar TNO mengikuti orbit melingkar dan relatif dekat dengan Matahari sebelum lintasan orbit membawa mereka ke tepi Sabuk Kuiper, sekitar 50 AU dan lebih jauh lagi. Lintasan orbit ini membuat mereka sulit ditemukan, tetapi jajaran teleskop modern mulai dapat mengungkap mereka satu per satu di tengah kegelapan ruang angkasa.

Hanya sedikit yang kita ketahui tentang pergerakan aneh lintasan orbit TNO. Meskipun sebagian besar TNO yang mengorbit dari jarak jauh juga dipengaruhi oleh gravitasi planet-planet raksasa seperti Jupiter dan Neptunus, objek yang terletak lebih jauh lagi tampaknya bergerak sesuai gaya gravitasi kuat dari wilayah terluar tata surya. Pergerakan aneh lintasan orbit ini mengarahkan Sheppard dan Chad Trujillo untuk menemukan 2012 VP113 pada tahun 2012, dan penemuan-penemuan selanjutnya semakin mendukung teori mereka.

Intinya, lintasan orbit TNO terlihat diatur sedemikian rupa, mengindikasikan eksistensi planet besar lain yang menarik mereka untuk sejajar. Disebut “Planet X” atau “Planet Kesembilan”, planet hipotesis ini belum berhasil ditemukan dengan cara sebagaimana Goblin ditemukan. (Petunjuk Baru Muncul untuk Keberadaan Planet Kesembilan)

Menemukan Lebih Banyak Goblin

Sheppard mengatakan orbit Goblin sangat sesuai dengan model pergerakan lintasan objek-objek jauh jika memang Planet X eksis, sekaligus memperkuat gagasan sebuah planet besar yang bersembunyi di tata surya kita.

“Ketika kita memasukkan Planet X hipotesis ke dalam simulasi numerik tata surya kita, TG387 masih stabil,” katanya. “Penempatan objek-objek kecil di wilayah terluar tata surya tidak terjadi secara acak, karena tentunya sebagian besar objek akan tidak stabil apabila ada Planet X yang berukuan masif.”

Sheppard berharap untuk menemukan lebih banyak objek seperti planet katai Goblin untuk memetakan lokasi dan orbit potensial Planet Kesembilan. Tata Surya wilayah terluar adalah tempat yang misterius dan para astronom mungkin akan menemukan objek-objek baru di sana beberapa tahun mendatang.

“Ada banyak objek ekstrem yang belum ditemukan di wilayah terluar tata surya,” pungkasnya. “Kita baru mengungkap sedikit seperti apa wilayah terluar tata surya seharusnya dan apa yang mungkin ada di sana.”

Mungkin termasuk planet kesembilan nyata.

Ditulis oleh: Nathaniel Scharping, www.astronomy.com



#terimakasihgoogle

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Diameter Bumi

Kredit: NASA, Apollo 17, NSSDC   Para kru misi Apollo 17 mengambil citra Bumi pada bulan Desember 1972 saat menempuh perjalanan dari Bumi dan Bulan. Gurun pasir oranye-merah di Afrika dan Arab Saudi terlihat sangat kontras dengan samudera biru tua dan warna putih dari formasi awan dan salju antartika.   Diameter khatulistiwa Bumi adalah  12.756 kilometer . Lantas bagaimana cara para ilmuwan menghitungnya? Kredit: Clementine,  Naval Research Laboratory .   Pada tahun 200 SM, akurasi perhitungan ukuran Bumi hanya berselisih 1% dengan perhitungan modern. Matematikawan, ahli geografi dan astronom Eratosthenes menerapkan gagasan Aristoteles, jika Bumi berbentuk bulat, posisi bintang-bintang di langit malam hari akan terlihat berbeda bagi para pengamat di lintang yang berbeda.   Eratosthenes mengetahui pada hari pertama musim panas, Matahari melintas tepat di atas Syene, Mesir. Saat siang hari pada hari yang sama, Eratosthenes mengukur perpindahan sudut Matahari dari atas kota Al

Apa Itu Kosmologi? Definisi dan Sejarah

Potret dari sebuah simulasi komputer tentang pembentukan struktur berskala masif di alam semesta, memperlihatkan wilayah seluas 100 juta tahun cahaya beserta gerakan koheren yang dihasilkan dari galaksi yang mengarah ke konsentrasi massa tertinggi di bagian pusat. Kredit: ESO Kosmologi adalah salah satu cabang astronomi yang mempelajari asal mula dan evolusi alam semesta, dari sejak Big Bang hingga saat ini dan masa depan. Menurut NASA, definisi kosmologi adalah “studi ilmiah tentang sifat alam semesta secara keseluruhan dalam skala besar.” Para kosmolog menyatukan konsep-konsep eksotis seperti teori string, materi gelap, energi gelap dan apakah alam semesta itu tunggal ( universe ) atau multisemesta ( multiverse ). Sementara aspek astronomi lainnya berurusan secara individu dengan objek dan fenomena kosmik, kosmologi menjangkau seluruh alam semesta dari lahir sampai mati, dengan banyak misteri di setiap tahapannya. Sejarah Kosmologi dan Astronomi Pemahaman manusia

Berapa Lama Satu Tahun di Planet-Planet Lain?

Jawaban Singkat Berikut daftar berapa lama waktu yang dibutuhkan oleh setiap planet di tata surya kita untuk menyelesaikan satu kali orbit mengitari Matahari (dalam satuan hari di Bumi): Merkurius: 88 hari Venus: 225 hari Bumi: 365 hari Mars: 687 hari Jupiter: 4.333 hari Saturnus: 10.759 hari Uranus: 30.687 hari Neptunus: 60.190 hari   Satu tahun di Bumi berlalu sekitar 365 hari 6 jam, durasi waktu yang dibutuhkan oleh Bumi untuk menyelesaikan satu kali orbit mengitari Matahari. Pelajari lebih lanjut tentang hal itu di artikel: Apa Itu Tahun Kabisat? Satu tahun diukur dari seberapa lama waktu yang dibutuhkan oleh sebuah planet untuk mengorbit bintang induk. Kredit: NASA/Terry Virts Semua planet di tata surya kita juga mengorbit Matahari. Durasi waktu satu tahun sangat tergantung dengan tempat mereka mengorbit. Planet yang mengorbit Matahari dari jarak yang lebih dekat daripada Bumi, lama satu tahunnya lebih pendek daripada Bumi. Sebaliknya planet yang