Wilayah
terluar tata surya adalah tempat yang gelap, dingin dan sulit dijelajahi dari Bumi. Tapi pengamatan yang dilakukan dengan cermat semakin menambah
bukti eksistensi sebuah planet hipotesis berukuran besar yang bersembunyi di pinggiran tata surya.
Jauh
melampaui orbit delapan planet utama tata surya, para astronom telah menemukan sebuah
planet katai baru yang dijuluki ‘Goblin’. Dunia berukuran kecil dengan nama resmi 2015 TG387 ini menyusuri jalur orbit sunyi dari wilayah terluar tata surya. Kabar menggembirakan dari penemuan Goblin adalah pergerakannya yang sesuai dengan prediksi ‘Planet X’ hipotesis yang bersembunyi di pinggiran tata surya. Para astronom berharap Goblin dapat membantu mengungkap eksistensi Planet X.
Objek-Objek Jauh Tata Surya
Goblin ditemukan tiga tahun lalu oleh satu tim astronom menggunakan teleskop Subaru di Mauna Kea, Hawaii. Dipimpin oleh
Scott Sheppard dari Institut Sains Carnegie, tim memindai langit
untuk mencari cahaya redup yang menyediakan petunjuk tentang objek baru di tata surya. Empat tahun yang lalu, Sheppard menemukan
objek sejenis melalui cara ini, meskipun membutuhkan waktu tiga tahun lagi untuk mengkonfirmasi wujud aslinya. Setelah dikonfirmasi, Sheppard mempublikasikan penemuannya di Astronomical Journal.
Berdasarkan
pengukuran awal, diameter Goblin sekitar 305 km. Sebagai
perbandingan, diameter Pluto sekitar 2.400 km. Goblin adalah satu dari segelintir objek yang lintasan elips orbitnya tidak
pernah lebih dekat daripada jarak Neptunus-Matahari. Hanya ada dua objek, 2012 VP113 dan 90377 Sedna, yang perihelion (titik orbit paling dekat
dengan Matahari) lebih jauh daripada perihelion Goblin, namun
titik orbit terjauh Goblin melampaui mereka.
Jarak
maksimum planet katai Goblin diperkirakan mencapai sekitar 2.300 AU, dua kali lipat lebih jauh daripada Sedna. 1 AU adalah jarak Bumi-Matahari, jadi jarak maksimum Goblin 2.300 kali lebih jauh daripada jarak Bumi-Matahari.
Nama
alias 2015 TG378 adalah ‘The Goblin’,
kepanjangan dari huruf TG, dan juga karena ditemukan menjelang perayaan Halloween,
kata tim astronom.
Dari jarak yang begitu jauh, Goblin menyelesaikan satu
kali orbit mengitari Matahari setiap 40.000 tahun sekali. Kita beruntung
dapat menemukan Goblin, kata Sheppard, karena menggunakan teknologi saat ini, persentase penemuan Globin kurang dari 1%.
Penemuan Goblin sekaligus memperkuat gagasan ada lebih banyak objek serupa yang bersembunyi di pinggiran tata surya.
“Untuk
lebih dari 99% lintasan orbit TG387, terlalu redup bagi kita untuk
mendeteksinya,” Sheppard menjelaskan. “Berarti kita hanya melihat puncak
gunung es dari objek sejenis, semestinya ada ribuan dari mereka
yang berada terlalu jauh untuk dapat kita lihat.”
Lintasan Orbit Aneh
Sampai
sekarang kita hanya memiliki sedikit informasi tentang “Trans-Neptunian Object (TNO)”, benda langit yang berada di luar orbit Neptunus. Sejauh ini belum ada TNO yang
ditetapkan sebagai planet utama, meskipun Eris dan Pluto berukuran cukup besar dengan diameter melampaui 1.600 km, hanya ditetapkan sebagai planet katai. Sebagian besar TNO mengikuti
orbit melingkar dan relatif dekat dengan Matahari sebelum lintasan orbit membawa
mereka ke tepi Sabuk Kuiper, sekitar 50 AU dan lebih jauh lagi. Lintasan orbit ini membuat
mereka sulit ditemukan, tetapi jajaran teleskop modern mulai dapat mengungkap mereka satu per satu di tengah kegelapan ruang angkasa.
Hanya
sedikit yang kita ketahui tentang pergerakan aneh lintasan orbit TNO. Meskipun
sebagian besar TNO yang mengorbit dari jarak jauh juga dipengaruhi oleh
gravitasi planet-planet raksasa seperti Jupiter dan Neptunus, objek yang terletak lebih jauh lagi tampaknya bergerak sesuai gaya gravitasi kuat dari wilayah
terluar tata surya. Pergerakan aneh lintasan orbit ini mengarahkan Sheppard
dan Chad Trujillo untuk menemukan 2012 VP113 pada tahun 2012, dan penemuan-penemuan
selanjutnya semakin mendukung teori mereka.
Intinya,
lintasan orbit TNO terlihat diatur sedemikian rupa, mengindikasikan eksistensi planet besar lain yang menarik mereka untuk sejajar. Disebut “Planet X” atau “Planet
Kesembilan”, planet hipotesis ini belum berhasil ditemukan dengan cara sebagaimana
Goblin ditemukan. (Petunjuk Baru Muncul untuk Keberadaan Planet Kesembilan)
Menemukan Lebih Banyak
Goblin
Sheppard
mengatakan orbit Goblin sangat sesuai dengan model pergerakan lintasan objek-objek jauh jika memang Planet X eksis, sekaligus memperkuat gagasan sebuah planet besar yang bersembunyi di tata surya
kita.
“Ketika
kita memasukkan Planet X hipotesis ke dalam simulasi numerik tata surya kita, TG387 masih stabil,” katanya. “Penempatan
objek-objek kecil di wilayah terluar tata surya tidak terjadi secara acak, karena
tentunya sebagian besar objek akan tidak stabil apabila ada Planet X yang berukuan masif.”
Sheppard
berharap untuk menemukan lebih banyak objek seperti planet katai Goblin untuk memetakan
lokasi dan orbit potensial Planet Kesembilan. Tata Surya wilayah terluar adalah tempat yang misterius dan para astronom mungkin akan
menemukan objek-objek baru di sana beberapa tahun mendatang.
“Ada
banyak objek ekstrem yang belum ditemukan di wilayah terluar tata surya,” pungkasnya. “Kita baru mengungkap sedikit seperti apa wilayah terluar tata surya seharusnya dan apa yang mungkin ada di sana.”
Mungkin termasuk planet kesembilan nyata.
Ditulis
oleh: Nathaniel Scharping, www.astronomy.com
Artikel
terkait: Planet Katai Baru di Tepi Tata Surya
#terimakasihgoogle
Komentar
Posting Komentar