Langsung ke konten utama

Messier 83, Galaksi Kincir Angin Selatan

messier-83-galaksi-kincir-angin-selatan-informasi-astronomi
Kredit: NASA, ESA dan Hubble Heritage Team (STScI/AURA); Acknowledgment: W. Blair (STScI/Universitas Johns Hopkins) dan R. O’Connell (Universitas Virginia)


Citra indah yang dihasilkan oleh Teleskop Antariksa Hubble NASA ini menangkap ratusan ribu bintang, ribuan gugus bintang dan ratusan sisa-sisa fenomena supernova di galaksi spiral Messier 83 (NGC 5236). Juga kerap disebut Kincir Angin Selatan, galaksi ini terletak 15 juta tahun cahaya dari Bumi di rasi bintang Hydra. Messier 83 ditemukan pada tahun 1752 oleh astronom Prancis Nicolas Louis de Lacaille. Dengan magnitudo semu 7,5, Messier 83 adalah salah satu galaksi spiral paling terang di langit malam dan dapat diamati dengan mudah hanya menggunakan teropong pada bulan Mei.

Citra Hubble mengungkap “gelembung-gelembung” antarbintang yang dihasilkan oleh sekitar 300 ledakan supernova. Dengan mempelajari sisa-sisa supernova ini, para astronom dapat lebih memahami sifat bintang yang memicu ledakan dan menyebarkan unsur-unsur berat yang ditempa oleh fusi nuklir ke seluruh galaksi, memberikan kontribusi bagi pembentukan bintang generasi berikutnya.

Sebagian besar bintang generasi baru di Messier 83 terbentuk di dalam gugus yang terletak di pinggir jalur putaran debu gelap. Gugus-gugus bintang terang belia ini baru berusia beberapa juta tahun dan menghasilkan emisi sinar ultraviolet dalam jumlah besar. Sinar ultraviolet diserap oleh awan molekuler hidrogen yang menyebar di sekitarnya, menyebabkan mereka berwarna merah muda.


messier-83-galaksi-kincir-angin-selatan-informasi-astronomi
Pemandangan close-up yang menampilkan bintang-bintang di dekat inti Messier 83, wilayah cerah berwarna putih paling kanan. Warna merah adalah cahaya inframerah dan kilau molekul hidrogen yang dihasilkan oleh bintang-bintang yang baru saja dilahirkan. Sementara warna biru adalah oksigen dan sinar ultraviolet dari bintang-bintang yang usianya lebih tua.
Kredit: NASA, ESA dan Hubble Heritage Team (STScI/AURA)

peta-langit-galaksi-messier-83-kincir-angin-selatan-informasi-astronomi
Bagan bintang Messier 83 ini mewakili pemandangan dari garis lintang tengah-utara untuk bulan dan waktu tertentu.
Kredit: Image courtesy of Stellarium

Ditulis oleh: Staf www.nasa.gov, editor: Rob Garner

#terimakasihgoogle dan #terimakasihnasa

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Diameter Bumi

Kredit: NASA, Apollo 17, NSSDC   Para kru misi Apollo 17 mengambil citra Bumi pada bulan Desember 1972 saat menempuh perjalanan dari Bumi dan Bulan. Gurun pasir oranye-merah di Afrika dan Arab Saudi terlihat sangat kontras dengan samudera biru tua dan warna putih dari formasi awan dan salju antartika.   Diameter khatulistiwa Bumi adalah  12.756 kilometer . Lantas bagaimana cara para ilmuwan menghitungnya? Kredit: Clementine,  Naval Research Laboratory .   Pada tahun 200 SM, akurasi perhitungan ukuran Bumi hanya berselisih 1% dengan perhitungan modern. Matematikawan, ahli geografi dan astronom Eratosthenes menerapkan gagasan Aristoteles, jika Bumi berbentuk bulat, posisi bintang-bintang di langit malam hari akan terlihat berbeda bagi para pengamat di lintang yang berbeda.   Eratosthenes mengetahui pada hari pertama musim panas, Matahari melintas tepat di atas Syene, Mesir. Saat siang hari pada hari yang sama, Eratosthenes mengukur perpindahan sudut Matahari dari atas kota Al

Apa Itu Kosmologi? Definisi dan Sejarah

Potret dari sebuah simulasi komputer tentang pembentukan struktur berskala masif di alam semesta, memperlihatkan wilayah seluas 100 juta tahun cahaya beserta gerakan koheren yang dihasilkan dari galaksi yang mengarah ke konsentrasi massa tertinggi di bagian pusat. Kredit: ESO Kosmologi adalah salah satu cabang astronomi yang mempelajari asal mula dan evolusi alam semesta, dari sejak Big Bang hingga saat ini dan masa depan. Menurut NASA, definisi kosmologi adalah “studi ilmiah tentang sifat alam semesta secara keseluruhan dalam skala besar.” Para kosmolog menyatukan konsep-konsep eksotis seperti teori string, materi gelap, energi gelap dan apakah alam semesta itu tunggal ( universe ) atau multisemesta ( multiverse ). Sementara aspek astronomi lainnya berurusan secara individu dengan objek dan fenomena kosmik, kosmologi menjangkau seluruh alam semesta dari lahir sampai mati, dengan banyak misteri di setiap tahapannya. Sejarah Kosmologi dan Astronomi Pemahaman manusia

Berapa Lama Satu Tahun di Planet-Planet Lain?

Jawaban Singkat Berikut daftar berapa lama waktu yang dibutuhkan oleh setiap planet di tata surya kita untuk menyelesaikan satu kali orbit mengitari Matahari (dalam satuan hari di Bumi): Merkurius: 88 hari Venus: 225 hari Bumi: 365 hari Mars: 687 hari Jupiter: 4.333 hari Saturnus: 10.759 hari Uranus: 30.687 hari Neptunus: 60.190 hari   Satu tahun di Bumi berlalu sekitar 365 hari 6 jam, durasi waktu yang dibutuhkan oleh Bumi untuk menyelesaikan satu kali orbit mengitari Matahari. Pelajari lebih lanjut tentang hal itu di artikel: Apa Itu Tahun Kabisat? Satu tahun diukur dari seberapa lama waktu yang dibutuhkan oleh sebuah planet untuk mengorbit bintang induk. Kredit: NASA/Terry Virts Semua planet di tata surya kita juga mengorbit Matahari. Durasi waktu satu tahun sangat tergantung dengan tempat mereka mengorbit. Planet yang mengorbit Matahari dari jarak yang lebih dekat daripada Bumi, lama satu tahunnya lebih pendek daripada Bumi. Sebaliknya planet yang