Gambar natural Io yang diabadikan oleh pesawat antariksa Galileo pada tanggal 3 Juli 1995. Kredit gambar: NASA/JPL/University of Arizona |
Sebagai salah satu satelit alami planet
Jupiter, Io adalah anggota tata surya yang paling aktif secara vulkanik. Bulan
berbatu ini memiliki ratusan gunung berapi, beberapa di antaranya bahkan meletuskan
lava setinggi puluhan kilometer. Aktivitas vulkanik Io disebabkan oleh pasang
surut antara gaya gravitasi Jupiter dengan dua satelit alami terbesar
lainnya yang mengorbit Jupiter dari jarak yang lebih jauh, Europa dan Ganymede.
Dalam mitologi Romawi kuno, Io adalah seorang
wanita fana yang berubah menjadi sapi selama terjadi perselisihan antara
Jupiter (Zeus) dengan istrinya, Hera (Juno). Misi pesawat antariksa Juno
besutan NASA diambil dari nama istri Jupiter, yang bisa mengintip dari balik
awan untuk mengungkap kesalahan suaminya.
Ukuran dan Jarak
Ukurannya sedikit lebih besar daripada Bulan,
satelit alami Bumi. Io adalah bulan ketiga terbesar dan bulan terjauh kelima
Jupiter.
Orbit dan Rotasi
Io mengalami penguncian pasang surut, berarti
satu sisi yang sama selalu menghadap Jupiter secara permanen. Sedangkan Europa
dan Ganymede, dua bulan terbesar Jupiter, turut memengaruhi orbit Io saat mengitari planet raksasa tata surya dan menyebabkan orbit Io sangat lonjong dan tak
beraturan. Jadi, pada jarak yang sangat bervariasi dari Jupiter, Io mengalami
gaya pasang surut yang luar biasa.
Gaya ini juga menghasilkan pasang surut permukaan
Io hingga 100 meter, bandingkan dengan Bumi yang hanya mengalami pasang surut
air laut maksimal 18 meter. Pasang surut di Bumi hanya mempengaruhi air laut,
sementara di Io terjadi di permukaan tanah yang padat. Gila!
Io mempertahankan jarak rata-rata orbit
sekitar 422.000 kilometer dari Jupiter dan langsung memotong garis gaya magnet
kuat Jupiter yang membuat Io mirip generator listrik. Io bahkan bisa
menciptakan tegangan listrik hingga 400.000 volt yang secara otomatis memicu
aliran arus listrik sebesar 3 juta ampere. Arus listrik yang dihasilkan Io
menembus garis medan magnet Jupiter dan menciptakan petir di lapisan teratas
atmosfer Jupiter.
Letusan gunung berapi di Io. Kredit gambar: NASA/JPL/DLR |
Permukaan
Gaya pasang surut gravitasi juga bertanggung
jawab atas energi panas yang dimiliki Io dan mempertahankan wujud cair dari
sebagian besar kerak bawah tanah agar tidak lolos ke permukaan. Dengan
demikian, permukaan Io terus memperbarui diri, mengisi setiap kawah yang
tercipta karena tumbukan asteroid dengan danau lava cair sembari terus
menyebarkan batuan cair baru ke permukaan.
Komposisi material belum sepenuhnya dipahami,
diduga campuran belerang cair dan senyawa lain tergantung warna atau batu
silikat yang bisa menjelaskan suhu panas Io. Atmosfer tipis Io didominasi oleh
unsur sulfur dioksida. Io sama sekali tidak memiliki kandungan air, paling
berbeda di antara bulan Galiliean lain yang lebih dingin dan beku. Data dari
pesawat antariksa Galileo mengindikasikan inti Io mungkin terbuat dari besi, sekaligus
memberikan Io medan magnet.
Potensi bagi Kehidupan
Vulkanisme dan radiasi intens Io sangat tidak
cocok bagi kehidupan.
Magnetosfer
Saat berotasi, medan magnet Jupiter melucuti
material Io sekitar 1 ton setiap detik. Material ini kemudian terionisasi oleh
medan magnet dan membentuk awan radiasi intens mirip donat atau plasma torus.
Sejumlah ion ditarik ke atmosfer Jupiter di sepanjang garis gaya medan magnet
dan menghasilkan aurora di lapisan teratas atmosfer planet.
Konsep surat kepada Leonardo Donato, Doge of Venice, Agustus 1609, dan Catatan tentang Bulan-Bulan Jupiter, Januari 1610. Kredit gambar: University of Michigan Special Collections Library |
Penemuan
Io ditemukan pada tanggal 8 Januari 1610 oleh
Galileo Galilei bersama tiga bulan Jupiter lainnya yang menandai pertama
kalinya satelit alami ditemukan mengorbit planet selain Bumi. Penemuan empat
satelit alami Galilean ini akhirnya mengarah pada pemahaman bahwa planet-planet
di tata surya mengorbit Matahari.
Awalnya Galileo menyebut bulan-bulan Jupiter
sebagai planet-planet Medicean, diambil dari nama Medici, keluarga berpengaruh
di Italia, dan menambahkan kode I, II, III, dan IV untuk setiap bulan. Sistem
penamaan Galileo ini digunakan selama beberapa abad.
Pertengahan tahun 1800-an, nama keempat bulan
Galilean, yaitu Io, Europa, Ganymede, dan Callisto secara resmi diadopsi,
karena penamaan bulan dengan nomor akan sangat membingungkan seiring
bertambahnya jumlah bulan yang ditemukan mengorbit planet tata surya.
Sebagian besar informasi tentang Io yang
diperoleh para ilmuwan saat ini berasal dari misi pesawat antariksa Galileo
yang telah melakukan studi rinci terhadap sistem Jupiter sejak mengorbit pada
bulan Desember 1995 hingga September 2006.
Tetapi, Voyager 1 adalah pesawat antariksa
yang menemukan tanda aktivitas vulkanik dahsyat Io pada tahun 1979. Sejak
tahun 2003, empat pesawat antariksa meliputi Ulysses, Cassini, New Horizons dan
Juno telah menjalankan misi observasi terhadap Io dari jarak dekat.
Pesawat antariksa Juno memang saat ini sedang
mengorbit Jupiter, tetapi misi utamanya difokuskan kepada planet terbesar tata
surya ini, bukan bulan-bulannya.
Tanggal penting
8 Desember 1610: Galileo Galilei menemukan Io
dan tiga bulan lain yang mengorbit Jupiter.
1973-1974: Pioneer 10, pesawat antariksa
pertama yang menjelajahi Jupiter dari jarak dekat, disusul Pioneer 11 yang melakukan
pengukuran close-up pertama terhadap Io.
Maret 1979: Voyager 1 menemukan aktivitas letusan
gunung berapi di Io saat terbang melintasi Jupiter.
Juli 1979: Voyager 2 mengambil gambar dan mengumpulkan lebih banyak data sains
tentang Io selama saat terbang melintasi Jupiter.
1992: Para ilmuwan terkejut ketika pesawat
antariksa Ulysses, yang memanfaatkan gaya gravitasi Jupiter untuk melaju dengan
cepat, melewati aliran partikel yang bergerak cepat dari Io, lebih cepat
daripada kebanyakan partikel lain yang ditemukan di tata surya. Tujuan misi
Ulysses adalah untuk mempelajari kutub Matahari.
1995-2002: Pesawat antariksa Galileo
melakukan pengamatan terperinci terhadap Io selama beberapa kali terbang
lintas.
2000: Pesawat antariksa Cassini mempelajari
Io ketika melewati Jupiter dalam perjalanan ke Saturnus.
2007: New Horizons mendokumentasikan
permukaan dinamis Io yang terus berubah, dalam gambar yang dibandingkan dengan
gambar Galileo.
Ditulis oleh: Staf solarsystem.nasa.gov
Sumber: Io
Artikel terkait:
Komentar
Posting Komentar