Langsung ke konten utama

Korona Matahari

Matahari diselimuti oleh selubung gas yang disebut atmosfer, dan korona adalah bagian terluar dari atmosfer matahari.

Korona biasanya disembunyikan oleh kilau cahaya dari permukaan matahari, sehingga sulit diamati tanpa instrumen khusus. Namun korona dapat dilihat selama gerhana matahari total.

korona-matahari-informasi-astronomi
Gambar korona matahari selama gerhana matahari total pada hari Senin, 21 Agustus 2017 di atas Madras, Oregon.
Kredit: NASA/Aubrey Gemignani

Selama gerhana matahari total, posisi bulan terletak di antara bumi dan matahari yang menghalangi cahaya matahari. Ketika cahaya matahari terhalang oleh bulan, korona berpendar putih dapat diamati mengelilingi matahari.

Peringatan! Jangan pernah melihat langsung ke matahari, meskipun saat fenomena gerhana.

Mengapa korona sangat redup?

Walaupun suhunya sangat tinggi, korona redup dan sulit diamati. Mengapa? Karena masa jenis korona sekitar 10 juta kali lebih rendah daripada permukaan matahari. Masa jenis yang rendah ini membuat korona jauh lebih redup dibandingkan permukaan matahari.

Mengapa korona begitu panas?

korona-matahari-informasi-astronomi
Gambar korona dari Solar Dynamics Observatory NASA menunjukkan fitur yang dihasilkan oleh medan magnet.
Kredit gambar: NASA

Suhu tinggi di korona adalah misteri yang ingin dipecahkan oleh para ilmuwan. Bayangkan ketika kamu duduk di sebelah api unggun, terasa nyaman dan hangat bukan? Tetapi ketika menjauhi api unggun, kamu justru akan merasa dingin. Korona matahari adalah kebalikan dari analogi api unggun.

Korona berada di lapisan terluar atmosfer matahari, berarti jauh dari permukaan matahari. Namun korona ratusan kali lebih panas daripada permukaan matahari.

Misi IRIS NASA mungkin telah memberikan satu jawaban terkait misteri korona matahari. IRIS menemukan rangkaian material sangat panas yang disebut “heat bombs” yang bergerak dari matahari ke korona. Di korona, heat boms meledak sambil melepaskan energi panas. Tetapi para astronom berpikir penemuan IRIS hanyalah satu dari sekian banyak cara yang memanaskan korona.

Lingkaran dan pita koroner

korona-matahari-informasi-astronomi
Lingkaran koroner.
Kredit gambar: NASA/TRACE

Permukaan matahari ditutupi medan magnet, mirip gaya yang membuat magnet menempel pada logam, seperti di pintu lemari es.

Medan magnet matahari memengaruhi partikel-partikel bermuatan di korona untuk membentuk fitur memukau, termasuk pita, lingkaran dan kepulan. Kita dapat melihat fitur-fitur ini secara rinci menggunakan teleskop khusus.

Bagaimana korona menghasilkan angin surya?

Korona meluas jauh ke luar angkasa dan menghasilkan angin surya yang berhembus ke tata surya. Suhu korona menyebabkan partikel-partikel bermuatan bergerak dengan kecepatan sangat tinggi sehingga dapat terlepas dari gravitasi matahari.

korona-matahari-informasi-astronomi
Animasi konseptual yang menunjukkan korona dan angin surya.
Kredit gambar: Pusat Penerbangan Antariksa Goddard NASA/Lisa Poje

Ditulis oleh: Staf spaceplace.nasa.gov


#terimakasihgoogle dan #terimakasihnasa

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Inti Galaksi Aktif

Ilustrasi wilayah pusat galaksi aktif. (Kredit: NASA/Pusat Penerbangan Antariksa Goddard) Galaksi aktif memiliki sebuah inti emisi berukuran kecil yang tertanam di pusat galaksi. Inti galaksi semacam ini biasanya lebih terang daripada kecerahan galaksi. Untuk galaksi normal, seperti galaksi Bima Sakti, kita menganggap total energi yang mereka pancarkan sebagai jumlah emisi dari setiap bintang yang ada di dalamnya, tetapi tidak dengan galaksi aktif. Galaksi aktif menghasilkan lebih banyak emisi energi daripada yang seharusnya. Emisi galaksi aktif dideteksi dalam spektrum inframerah, radio, ultraviolet, dan sinar-X. Emisi energi yang dipancarkan oleh inti galaksi aktif atau active galaxy nuclei (AGN) sama sekali tidak normal. Lantas bagaimana AGN menghasilkan output yang sangat energik? Sebagian besar galaksi normal memiliki sebuah lubang hitam supermasif di wilayah pusat. Lubang hitam di pusat galaksi aktif cenderung mengakresi material dari wilayah pusat galaksi yang b...

Apa Itu Kosmologi? Definisi dan Sejarah

Potret dari sebuah simulasi komputer tentang pembentukan struktur berskala masif di alam semesta, memperlihatkan wilayah seluas 100 juta tahun cahaya beserta gerakan koheren yang dihasilkan dari galaksi yang mengarah ke konsentrasi massa tertinggi di bagian pusat. Kredit: ESO Kosmologi adalah salah satu cabang astronomi yang mempelajari asal mula dan evolusi alam semesta, dari sejak Big Bang hingga saat ini dan masa depan. Menurut NASA, definisi kosmologi adalah “studi ilmiah tentang sifat alam semesta secara keseluruhan dalam skala besar.” Para kosmolog menyatukan konsep-konsep eksotis seperti teori string, materi gelap, energi gelap dan apakah alam semesta itu tunggal ( universe ) atau multisemesta ( multiverse ). Sementara aspek astronomi lainnya berurusan secara individu dengan objek dan fenomena kosmik, kosmologi menjangkau seluruh alam semesta dari lahir sampai mati, dengan banyak misteri di setiap tahapannya. Sejarah Kosmologi dan Astronomi Pemahaman manusia ...

Mengapa Bentuk Bulan Selalu Berubah?

Ketika memandang langit malam, kamu mungkin pernah memperhatikan bentuk bulan yang terlihat sedikit berbeda pada setiap malamnya. Perbedaan tampilan bentuk ini disebabkan oleh fase dan tipe bulan menurut sudut pandang kita di bumi. Bulan purnama berlangsung saat seluruh sisi bulan yang menghadap bumi diterangi oleh cahaya matahari. Tapi tahukah kamu, bulan purnama tidak selalu terlihat sama? Terkadang, bulan tampak bersinar merah. Sementara pada waktu yang lain, ukuran bulan tampak lebih besar daripada biasanya. Sebenarnya warna dan ukuran bulan tidak pernah berubah. Perubahan penampilan ini bisa terjadi karena pergeseran posisi bulan di antara matahari dan bumi. Ada beberapa jenis bulan purnama yang dianggap istimewa karena lebih jarang terjadi, Mereka adalah bloodmoon (bulan darah), supermoon (bulan super), blue moon (bulan biru) dan harvest moon . Bloodmoon (bulan darah) Bloodmoon di langit malam pada tahun 2014. Kredit: Pusat Penelitian Ames NASA/Brian Da...