Langsung ke konten utama

Panorama Nebula Orion oleh Hubble Mengungkap Eksistensi Ribuan Bintang

nebula-orion-informasi-astronomi
Kredit: NASA, ESA, M. Robberto (Space Telescope Science Institute/ESA) dan Hubble Space Telescope Orion Treasury Project Team

Dalam salah satu gambar astronomi paling detail yang pernah dihasilkan, Teleskop Antariksa Hubble NASA menawarkan pemandangan terbaik Nebula Orion. Wilayah ‘pabrik’ bintang yang bergejolak ini adalah salah satu benda langit paling dramatis dan fotogenik bagi disiplin ilmu astronomi.

Gambar menakjubkan Hubble mengungkap permadani penciptaan bintang dari pilar padat gas debu yang menjadi rumah bintang-bintang muda, panas dan masif. Mereka seolah menyeruak dari ‘kepompong’ gas dan debu, lalu menyinari nebula dengan cahaya ultraviolet ganas.

Inilah gambar yang mampu mengungkap struktur berskala masif yang belum belum pernah dicapai sejauh ini, ungkap astronom C. Robert O'Dell dari Universitas Vanderbilt. “Hanya teleskop antariksa Hubble yang memungkinkan kami untuk memahaminya,” tambah O'Dell.

Dalam sebuah mosaik gambar dengan resolusi satu miliar piksel, instrumen Advanced Camera for Surveys (ACS) menemukan 3.000 bintang dari berbagai ukuran. Beberapa dari mereka tidak pernah diamati dalam spektrum cahaya kasat mata. Sementara yang lain kecerahannya hanya 1/100 dibandingkan bintang-bintang di Nebula Orion yang pernah diamati.

Di antara bintang yang diamati Hubble, ditemukan pula tipe katai coklat belia, yang untuk pertama kalinya dalam sejarah diamati di Nebula Orion dalam cahaya kasat mata. Sering disebut “bintang gagal”, katai coklat terlalu kecil untuk menjadi bintang sejati sehingga tidak mampu mempertahankan reaksi berantai fusi nuklir seperti yang dilakukan Matahari.

Bahkan, untuk pertama kalinya Hubble berhasil menemukan populasi kecil yang diduga adalah katai coklat biner yang saling mengorbit. Membandingkan karakteristik antara bintang-bintang “bayi” dan katai coklat di lingkungan kosmik tempat mereka dilahirkan dapat memberikan informasi unik tentang bagaimana mereka terbentuk.

“Kekayaan informasi yang terkandung dalam survei Hubble, termasuk observasi bintang dari segala ukuran di satu lokasi yang padat, memberikan peluang maksimal untuk mempelajari proses yang membentuk bintang,” jelas penanggung jawab tim Massimo Robberto dari Space Telescope Science Institute di Baltimore, Maryland. “Tujuan studi adalah untuk menghitung massa dan usia bintang-bintang belia, sehingga kami dapat memetakan riwayat mereka dan memperoleh sensus umum pembentukan bintang di wilayah itu. Kami kemudian dapat mengurutkan bintang berdasarkan massa dan usia.”

Nebula Orion dianggap sebagai laboratorium ideal untuk mempelajari bagaimana bintang-bintang dilahirkan, mengingat hanya terletak 1.500 tahun cahaya dari Bumi yang relatif dekat dalam skala astronomi. Para astronom memiliki visi jelas ke ‘kamar bersalin’ bintang yang penuh sesak, karena bintang-bintang masif di pusat nebula telah menghancurkan sebagian besar debu dan gas tempat mereka dilahirkan dan mengukir rongga di awan gelap.

“Dalam mangkuk bintang ini, kita bisa melihat semua sejarah produksi
bintang Orion yang dicetak pada fitur nebula, meliputi busur, gumpalan, pilar dan cincin debu yang menyerupai asap rokok,” tambah Robberto. “Mereka menceritakan kisah angin bintang dari bintang-bintang belia yang memengaruhi lingkungan kosmik dan material yang dilepas dari bintang-bintang lain. Seperti inilah tipikal lingkungan pabrik bintang. Matahari kita mungkin dilahirkan 4,5 miliar tahun yang lalu di awan serupa.”

Dibutuhkan 105 kali orbit Hubble untuk menyelesaikan skala penelitian sedetail ini. Semua instrumen pencitraan yang terpasang di Hubble, ACS, Wide Field dan Planetary Camera 2 dan Near Infrared Camera and Multi-Object Spectrometer, digunakan secara bersamaan untuk mempelajari nebula.

Ditulis oleh: Staf hubblesite.org


#terimakasihgoogle

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Diameter Bumi

Kredit: NASA, Apollo 17, NSSDC   Para kru misi Apollo 17 mengambil citra Bumi pada bulan Desember 1972 saat menempuh perjalanan dari Bumi dan Bulan. Gurun pasir oranye-merah di Afrika dan Arab Saudi terlihat sangat kontras dengan samudera biru tua dan warna putih dari formasi awan dan salju antartika.   Diameter khatulistiwa Bumi adalah  12.756 kilometer . Lantas bagaimana cara para ilmuwan menghitungnya? Kredit: Clementine,  Naval Research Laboratory .   Pada tahun 200 SM, akurasi perhitungan ukuran Bumi hanya berselisih 1% dengan perhitungan modern. Matematikawan, ahli geografi dan astronom Eratosthenes menerapkan gagasan Aristoteles, jika Bumi berbentuk bulat, posisi bintang-bintang di langit malam hari akan terlihat berbeda bagi para pengamat di lintang yang berbeda.   Eratosthenes mengetahui pada hari pertama musim panas, Matahari melintas tepat di atas Syene, Mesir. Saat siang hari pada hari yang sama, Eratosthenes mengukur perpindahan sudut Matahari dari atas kota Al

Apa Itu Kosmologi? Definisi dan Sejarah

Potret dari sebuah simulasi komputer tentang pembentukan struktur berskala masif di alam semesta, memperlihatkan wilayah seluas 100 juta tahun cahaya beserta gerakan koheren yang dihasilkan dari galaksi yang mengarah ke konsentrasi massa tertinggi di bagian pusat. Kredit: ESO Kosmologi adalah salah satu cabang astronomi yang mempelajari asal mula dan evolusi alam semesta, dari sejak Big Bang hingga saat ini dan masa depan. Menurut NASA, definisi kosmologi adalah “studi ilmiah tentang sifat alam semesta secara keseluruhan dalam skala besar.” Para kosmolog menyatukan konsep-konsep eksotis seperti teori string, materi gelap, energi gelap dan apakah alam semesta itu tunggal ( universe ) atau multisemesta ( multiverse ). Sementara aspek astronomi lainnya berurusan secara individu dengan objek dan fenomena kosmik, kosmologi menjangkau seluruh alam semesta dari lahir sampai mati, dengan banyak misteri di setiap tahapannya. Sejarah Kosmologi dan Astronomi Pemahaman manusia

Berapa Lama Satu Tahun di Planet-Planet Lain?

Jawaban Singkat Berikut daftar berapa lama waktu yang dibutuhkan oleh setiap planet di tata surya kita untuk menyelesaikan satu kali orbit mengitari Matahari (dalam satuan hari di Bumi): Merkurius: 88 hari Venus: 225 hari Bumi: 365 hari Mars: 687 hari Jupiter: 4.333 hari Saturnus: 10.759 hari Uranus: 30.687 hari Neptunus: 60.190 hari   Satu tahun di Bumi berlalu sekitar 365 hari 6 jam, durasi waktu yang dibutuhkan oleh Bumi untuk menyelesaikan satu kali orbit mengitari Matahari. Pelajari lebih lanjut tentang hal itu di artikel: Apa Itu Tahun Kabisat? Satu tahun diukur dari seberapa lama waktu yang dibutuhkan oleh sebuah planet untuk mengorbit bintang induk. Kredit: NASA/Terry Virts Semua planet di tata surya kita juga mengorbit Matahari. Durasi waktu satu tahun sangat tergantung dengan tempat mereka mengorbit. Planet yang mengorbit Matahari dari jarak yang lebih dekat daripada Bumi, lama satu tahunnya lebih pendek daripada Bumi. Sebaliknya planet yang