Langsung ke konten utama

Caldwell 1, Gugus Bintang Terbuka Purba Bima Sakti

katalog-caldwell-1-informasi-astonomi
Kredit: NASA, ESA dan L. Dressel (STScI); Processing: Gladys Kober (NASA/Universitas Katolik Amerika)

Koleksi bintang ini merupakan bagian dari Caldwell 1, objek pertama dalam Katalog Caldwell. Juga diberi kode NGC 188, Caldwell 1 adalah sebuah gugus bintang terbuka, atau sekelompok bintang yang terbentuk dari satu awan gas, oleh karena itu usia mereka hampir sama. Para ilmuwan tertarik pada gugus bintang seperti itu untuk mempelajari perbedaan unsur kimiawi yang dikandung oleh setiap bintang.

Banyak gugus bintang terbuka, seperti Caldwell 1, yang terdiri dari bintang-bintang yang saling terpisah jauh, sehingga ikatan gaya gravitasi di antara mereka cenderung longgar. Karena alasan ini, bintang-bintang di gugus terbuka akan semakin terpisah dalam waktu jutaan tahun, yang pada akhirnya membubarkan ikatan gugus. Tetapi Caldwell 1 agak berbeda. Sebagai salah satu gugus bintang terbuka tertua, Caldwell 1 terletak cukup jauh dari inti galaksi Bima Sakti, sehingga belum tercerai-berai oleh pengaruh gaya gravitasi Bima Sakti. Caldwell 1 diperkirakan berusia setidaknya 6,8 miliar tahun.

Pemandangan utuh gugus bintang terbuka Caldwell 1 (NGC 188) oleh teleskop 0,9 meter di Kitt Peak National Observatory Arizona. Kotak kecil (inset) menampilkan gambar close-up Wide Field Camera 3 (WFC3) Hubble di dekat pusat gugus.
Kredit: Gambar berbasis darat: NOAO/AURA/NSF; Gambar Hubble: NASA, ESA dan L. Dressel (STScI); Gladys Kober (NASA/Universitas Katolik Amerika)

Caldwell 1 ditemukan pada tahun 1831 oleh John Herschel, seorang polimatik asal Inggris yang menemukan cetak biru dan menyematkan nama bagi tujuh bulan Saturnus dan empat bulan Uranus, planet yang ditemukan oleh William Herschel, ayah kandungnya sendiri. Dengan magnitudo semu 8,1, gugus bintang purba ini mengandung sejumlah besar bintang deret utama yang telah memasuki usia separuh baya. Bintang deret utama selalu membangkitkan minat sains, karena cenderung menjadi kandidat terbaik induk eksoplanet yang berpotensi menampung kehidupan. Sayangnya, Caldwell 1 terletak sekitar 5.400 tahun cahaya dari Bumi, sehingga lebih sulit untuk dipelajari daripada bintang-bintang terdekat ketika berburu planet.

Caldwell 1 terletak di rasi sirkumpolar Cepheus, yang berarti sangat dekat dengan kutub utara dan selalu berada di atas cakrawala setiap saat bagi para pengamat di belahan bumi utara. Caldwell 1 mudah ditemukan kapan saja bagi para pengamat di langit utara, tidak jauh dari Bintang Utara Polaris yang terletak di ujung “gagang” Biduk Kecil. Teleskop adalah alat bantu ideal untuk menemukan cahaya redup dari gugus bintang Caldwell 1 pada malam hari gelap gulita tanpa polusi cahaya.

Wide Field and Planetary Camera 2 (WFPC2) Hubble menangkap gambar bintang di bagian lain Caldwell 1 (NGC 188). Dua tampilan close-up WFPC2 muncul di bagian bawah, sementara gambar berbasis darat ada di kanan atas yang menampilkan okasi mereka di dalam gugus.
Kredit: Gambar berbasis darat: NOAO/AURA/NSF; Gambar Hubble: NASA, ESA, STScI, M. Bolte (Universitas California, Santa Cruz) dan K. Williams (Universitas A&M Texas); Processing: Gladys Kober (NASA/Universitas Katolik Amerika)

Gambar paling atas sendiri, yang hanya menunjukkan sebagian struktur Caldwell 1, dibidik oleh instrumen Wide Field Camera 3 Teleskop Antariksa Hubble NASA. Para astronom telah mempelajari Caldwell 1 menggunakan upgrade kamera Hubble, termasuk instrumen sebelumnya, Wide Field and Planetary Camera 2, untuk memahami usia bintang dan gugus itu sendiri. Sementara, para astronom lain memanfaatkan instrumen Advanced Camera for Surveys Hubble, untuk mempelajari bintang “blue straggler” atau “peremajaan bintang” di Caldwell 1. Para astronom menemukan bintang aneh tersebut adalah sepasang bintang yang telah berbagi material di antara mereka, menyebabkan salah satu bintang terlihat lebih panas dan biru.

Caldwell 1 juga menjadi target pertama salah satu instrumen sains original Hubble, Faint Object Camera, yang telah mencitrakan sepasang bintang di gugus ini selama uji coba teknik segera setelah Hubble diluncurkan pada tahun 1990.

katalog-caldwell-1-informasi-astonomi
Bagan bintang Caldwell 1 ini mewakili pemandangan dari garis lintang utara-tengah untuk bulan dan waktu tertentu.
Kredit: Image courtesy of Stellarium

Ditulis oleh: Staf www.nasa.gov, editor: Edward Henderson

Sumber: Caldwell 1

#terimakasihgoogle dan #terimakasihnasa

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Diameter Bumi

Kredit: NASA, Apollo 17, NSSDC   Para kru misi Apollo 17 mengambil citra Bumi pada bulan Desember 1972 saat menempuh perjalanan dari Bumi dan Bulan. Gurun pasir oranye-merah di Afrika dan Arab Saudi terlihat sangat kontras dengan samudera biru tua dan warna putih dari formasi awan dan salju antartika.   Diameter khatulistiwa Bumi adalah  12.756 kilometer . Lantas bagaimana cara para ilmuwan menghitungnya? Kredit: Clementine,  Naval Research Laboratory .   Pada tahun 200 SM, akurasi perhitungan ukuran Bumi hanya berselisih 1% dengan perhitungan modern. Matematikawan, ahli geografi dan astronom Eratosthenes menerapkan gagasan Aristoteles, jika Bumi berbentuk bulat, posisi bintang-bintang di langit malam hari akan terlihat berbeda bagi para pengamat di lintang yang berbeda.   Eratosthenes mengetahui pada hari pertama musim panas, Matahari melintas tepat di atas Syene, Mesir. Saat siang hari pada hari yang sama, Eratosthenes mengukur perpindahan sudut Matahari dari atas kota Al

Apa Itu Kosmologi? Definisi dan Sejarah

Potret dari sebuah simulasi komputer tentang pembentukan struktur berskala masif di alam semesta, memperlihatkan wilayah seluas 100 juta tahun cahaya beserta gerakan koheren yang dihasilkan dari galaksi yang mengarah ke konsentrasi massa tertinggi di bagian pusat. Kredit: ESO Kosmologi adalah salah satu cabang astronomi yang mempelajari asal mula dan evolusi alam semesta, dari sejak Big Bang hingga saat ini dan masa depan. Menurut NASA, definisi kosmologi adalah “studi ilmiah tentang sifat alam semesta secara keseluruhan dalam skala besar.” Para kosmolog menyatukan konsep-konsep eksotis seperti teori string, materi gelap, energi gelap dan apakah alam semesta itu tunggal ( universe ) atau multisemesta ( multiverse ). Sementara aspek astronomi lainnya berurusan secara individu dengan objek dan fenomena kosmik, kosmologi menjangkau seluruh alam semesta dari lahir sampai mati, dengan banyak misteri di setiap tahapannya. Sejarah Kosmologi dan Astronomi Pemahaman manusia

Berapa Lama Satu Tahun di Planet-Planet Lain?

Jawaban Singkat Berikut daftar berapa lama waktu yang dibutuhkan oleh setiap planet di tata surya kita untuk menyelesaikan satu kali orbit mengitari Matahari (dalam satuan hari di Bumi): Merkurius: 88 hari Venus: 225 hari Bumi: 365 hari Mars: 687 hari Jupiter: 4.333 hari Saturnus: 10.759 hari Uranus: 30.687 hari Neptunus: 60.190 hari   Satu tahun di Bumi berlalu sekitar 365 hari 6 jam, durasi waktu yang dibutuhkan oleh Bumi untuk menyelesaikan satu kali orbit mengitari Matahari. Pelajari lebih lanjut tentang hal itu di artikel: Apa Itu Tahun Kabisat? Satu tahun diukur dari seberapa lama waktu yang dibutuhkan oleh sebuah planet untuk mengorbit bintang induk. Kredit: NASA/Terry Virts Semua planet di tata surya kita juga mengorbit Matahari. Durasi waktu satu tahun sangat tergantung dengan tempat mereka mengorbit. Planet yang mengorbit Matahari dari jarak yang lebih dekat daripada Bumi, lama satu tahunnya lebih pendek daripada Bumi. Sebaliknya planet yang