Kredit: NASA, ESA dan Hubble Heritage Team (STScI/AURA); J. Gallagher (Universitas Wisconsin), M. Mountain (STScI) dan P. Puxley (National Science Foundation) |
Messier
82 (NGC 3034) alias Galaksi Cerutu bersinar terang pada spektrum cahaya inframerah,
khususnya pada aktivitas produksi bintang di dalamnya. Galaksi Cerutu
berinteraksi secara gravitasi dengan galaksi tetangga Messier 81, penyebab
tingginya tingkat kelahiran bintang yang disebut starburst.
Di
sekitar pusat galaksi, laju produksi bintang 10 kali lebih
cepat daripada di galaksi Bima Sakti kita. Radiasi dan partikel energetik dari
bintang-bintang belia mengukir gas di sekitarnya, menghasilkan hembusan angin
galaksi yang memampatkan gas dan memproduksi jutaan bintang lagi. Laju produksi bintang yang begitu cepat di Messier 82 pada akhirnya akan menurun
dengan sendirinya. Ketika material penghasil bintang habis dikonsumsi, starburst akan mereda, kemungkinan dalam waktu beberapa puluh juta tahun.
Messier
82 ditemukan bersama tetangganya Messier 81 oleh astronom Jerman Johann Elert
Bode pada tahun 1774. Terletak 12 juta tahun cahaya dari Bumi di rasi Ursa Mayor, magnitudo semu Messier 82 adalah 8,4 dan paling ideal diamati
pada bulan April. Meskipun hanya terlihat sebagai bercak cahaya menggunakan teropong
di bidang pandang yang sama dengan Messier 81, dibutuhkan setidaknya teleskop yang lebih besar untuk mengamati inti galaksi.
Gambar
menakjubkan Messier 82 yang diabadikan oleh Hubble ini disusun dari berbagai observasi panjang gelombang. Warna merah pada gambar mewakili cahaya
hidrogen dan inframerah yang menunjukkan aktivitas starburst. Warna biru dan kuning kehijauan mewakili panjang
gelombang cahaya kasat mata.
Asap tanpa api: perbedaan
visi terhadap galaksi cerutu
Gambar ini menampilkan inti Messier 82 atau galaksi Cerutu. Melimpah dengan
debu kosmik, bintang-bintang belia terang dan pendar molekul gas, Messier 82
relatif cerah dan tidak terlalu jauh dari Bumi dalam skala astronomi. Tipe
galaksi starburst ini terletak sekitar 12 juta tahun cahaya di
rasi Ursa Mayor (Beruang Besar).
Galeri gambar Messier 82 yang diambil oleh Hubble sebelumnya telah
mengungkap galaksi yang terang benderang oleh kilau cahaya bintang, namun
gambar terbaru inti Galaksi Cerutu terlihat sangat berbeda, karena justru
didominasi oleh molekul gas dan debu yang bercahaya, sementara
bintang-bintangnya hampir tidak terlihat. Lantas, apa yang menyebabkan
perbedaannya?
Gambar terbaru ini lebih tajam dibandingkan hasil pengamatan Hubble
sebelumnya, bahkan gambar paling detail yang pernah dihasilkan dari galaksi ini.
Namun, alasan utama yang menyebabkan perbedaan adalah karena penerapan metode
observasi. Jajaran kamera Hubble sebenarnya tidak melihat dalam warna, namun,
sensitif terhadap berbagai panjang gelombang dalam warna grayscale (rentang
gradasi warna hitam dan putih).
Gambar berwarna dihasilkan setelah cahaya melewati filter warna berbeda
untuk mengkombinasikan gambar, pilihan filter menghasilkan perbedaan besar pada
gambar pamungkas.
Menggunakan filter pita warna relatif luas, mirip dengan yang dilihat oleh
mata kita, menghasilkan warna natural karena cahaya bintang bersinar terang di
seluruh spektrum.
Menggunakan filter transparan hanya untuk spektrum yang dipancarkan oleh
elemen kimia tertentu, seperti pada gambar ini, mengisolasi cahaya yang
bersumber dari awan gas, sambil menghalangi sebagian besar cahaya bintang.
Pilihan filter transparan menjelaskan mengapa bintang-bintang tampak redup
dalam gambar ini, termasuk siluet tajam jalur debu terhadap awan gas bercahaya
terang.
Gambar mengungkap cahaya yang dipancarkan oleh unsur sulfur (warna merah),
cahaya kasat mata dan ultraviolet dari unsur oksigen (hijau dan biru) dan
cahaya dari hidrogen (sian atau biru kehijauan).
Gema cahaya ledakan bintang
Cahaya supernova dipantulkan oleh awan debu raksasa. Kredit: NASA, ESA, dan Y. Yang (Texas A&M/Weizmann Institute of Science) |
Pantulan
suara dari pegunungan atau pantulan suara langkah kaki dari dinding adalah
contoh gema. Gema terjadi ketika gelombang suara memantul dan terdengar oleh telinga.
Dan
ruang angkasa memiliki versi gemanya tersendiri, bukan dengan suara tetapi oleh
cahaya yang memantul dari awan debu.
Teleskop Antariksa Hubble NASA baru saja menangkap salah satu gema kosmik yang disebut “gema
cahaya” di Messier 82, galaksi starburst
terdekat yang terletak 12 juta tahun cahaya dari Bumi. Sebuah animasi yang dirangkai dari
gambar yang dikumpulkan oleh Hubble selama dua tahun mengungkap perluasan gema cahaya
dari ledakan supernova yang menyapu ruang antarbintang tiga tahun setelah
ledakan bintang terdeteksi. Gema cahaya terlihat seperti riak-riak air yang
mengembang di sebuah kolam. Supernova SN 2014J ditemukan pada tanggal
21 Januari 2014.
Gema
cahaya muncul saat cahaya dari ledakan bintang merambat dari jarak yang
berbeda untuk sampai di Bumi. Sebagian cahaya dari ledakan supernova langsung
tiba di Bumi, sementara cahaya lain tertunda karena memantul dari awan debu
besar seluas 300 kali 1.600 tahun cahaya di sekitar supernova, untuk kemudian dipantulkan
ke Bumi.
Sejauh
ini, para astronom hanya mendeteksi 15 gema cahaya dari supernova di luar galaksi
Bima Sakti. Deteksi gema cahaya dari supernova jarang terlihat karena mereka
harus berada di dekat teleskop untuk mendeteksinya.
Bagan bintang Messier 82 ini mewakili pemandangan dari garis lintang utara-tengah untuk bulan dan waktu tertentu. Kredit: Image courtesy of Stellarium |
Ditulis
oleh: Staf www.nasa.gov, editor: Rob Garner
Sumber:
Messier 82 (The Cigar Galaxy)
- Objek Messier berikutnya: Messier 83, Galaksi Kincir Angin Selatan
- Kembali ke Katalog Messier
Komentar
Posting Komentar