Langsung ke konten utama

Cygnus X, Pabrik Kosmik Bintang-Bintang Masif

cygnus-x-pabrik-kosmik-bintang-bintang-masif-informasi-astronomi
Kredit gambar: NASA/JPL-Caltech/Harvard-Smithsonia CfA

Sebuah kuali gelembung kelahiran bintang, dibidik menjadi gambar oleh Teleskop Antariksa Spitzer NASA. Cahaya inframerah yang tidak dapat kita lihat dengan mata telanjang, telah diberi kode warna. Panjang gelombang terpendek ditunjukkan dengan warna biru, sedangkan panjang gelombang terpanjang dalam warna merah. Sementara kisaran panjang gelombang di antara keduanya berwarna hijau.

Bintang-bintang masif menyebabkan gelembung meledak dan melubangi debu dan gas, fenomenavganas yang memicu kematian dan kelahiran bintang. Daerah terang berwarna kuning-putih adalah pusat hangat dari pembentukan bintang. Hijau menunjukkan sulur debu, dan merah jenis debu lain yang lebih dingin, selain molekul gas yang terionisasi oleh bintang-bintang masif di dekatnya.

Cygnus X terletak sekitar 4.500 tahun cahaya di rasi Cygnus (Angsa).

Menjelajah ke Dalam Pabrik Bintang

Dalam pemandangan wilayah pabrik penghasil bintang Cygnus X yang diamati Spitzer, berbagai tahap pertumbuhan bintang dapat diamati.

cygnus-x-pabrik-kosmik-bintang-bintang-masif-informasi-astronomi
Kredit gambar: NASA/JPL-Caltech/Harvard-Smithsonia CfA

Kotak kiri atas menampilkan wilayah yang diberi kode AFGL 2636, yaitu cangkang material terang yang diukir oleh angin dan radiasi dari bintang-bintang masif, yang terletak di dekat ujung pilar di pusat cangkang. Wilayah terdalam menyala merah karena gas yang mengalami ionisasi oleh bintang-bintang masif. Spitzer berhasil mendeteksi sebuah gugus yang terdiri dari bintang-bintang muda dengan cakram protoplanet di wilayah tengah, sementara embrio bintang tertanam di tepi sekeliling rongga. Situasi di AFGL 2636, serupa dengan wilayah DR22 pada gambar kanan atas.

Gambar di kiri bawah dan kanan menampilkan awan kosmik yang begitu tebal hingga tampak gelap bahkan oleh visi tajam inframerah Spitzer yang mampu menembus debu. Bintang-bintang muda yang terlihat sebagai titik-titik merah, terkubur di dalam awan gelap ini. Mereka berwarna merah karena memanaskan debu di sekitarnya, menyebabkan debu bersinar pada panjang gelombang inframerah yang lebih panjang.

Bola merah di gambar kanan bawah mengelilingi objek yang dianggap bintang tipe variabel biru terang, terlihat sebagai titik biru. Setelah periode ketidakstabilan, bintang masif tersebut telah berevolusi dengan membuang cangkang material (merah) dari lapisan terluarnya. Objek terang di bawah awan gelap merupakan ujung pilar raksasa yang diberi kode DR 15, mengalami pengikisan oleh angin dan radiasi dari sejumlah besar bintang masif yang berada di atasnya.

Para ilmuwan menduga sebagian besar bintang terbentuk di wilayah besar seperti Cygnus X, dan berpindah tempat seiring waktu untuk menjauhi satu sama lain. Matahari kita kemungkinan juga tumbuh di dekat bintang-bintang baru lainnya sebelum akhirnya meninggalkan sarang.

Ditulis oleh: Staf www.jpl.nasa.gov


#terimakasihgoogle dan #terimakasihnasa

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Inti Galaksi Aktif

Ilustrasi wilayah pusat galaksi aktif. (Kredit: NASA/Pusat Penerbangan Antariksa Goddard) Galaksi aktif memiliki sebuah inti emisi berukuran kecil yang tertanam di pusat galaksi. Inti galaksi semacam ini biasanya lebih terang daripada kecerahan galaksi. Untuk galaksi normal, seperti galaksi Bima Sakti, kita menganggap total energi yang mereka pancarkan sebagai jumlah emisi dari setiap bintang yang ada di dalamnya, tetapi tidak dengan galaksi aktif. Galaksi aktif menghasilkan lebih banyak emisi energi daripada yang seharusnya. Emisi galaksi aktif dideteksi dalam spektrum inframerah, radio, ultraviolet, dan sinar-X. Emisi energi yang dipancarkan oleh inti galaksi aktif atau active galaxy nuclei (AGN) sama sekali tidak normal. Lantas bagaimana AGN menghasilkan output yang sangat energik? Sebagian besar galaksi normal memiliki sebuah lubang hitam supermasif di wilayah pusat. Lubang hitam di pusat galaksi aktif cenderung mengakresi material dari wilayah pusat galaksi yang b...

Apa Itu Kosmologi? Definisi dan Sejarah

Potret dari sebuah simulasi komputer tentang pembentukan struktur berskala masif di alam semesta, memperlihatkan wilayah seluas 100 juta tahun cahaya beserta gerakan koheren yang dihasilkan dari galaksi yang mengarah ke konsentrasi massa tertinggi di bagian pusat. Kredit: ESO Kosmologi adalah salah satu cabang astronomi yang mempelajari asal mula dan evolusi alam semesta, dari sejak Big Bang hingga saat ini dan masa depan. Menurut NASA, definisi kosmologi adalah “studi ilmiah tentang sifat alam semesta secara keseluruhan dalam skala besar.” Para kosmolog menyatukan konsep-konsep eksotis seperti teori string, materi gelap, energi gelap dan apakah alam semesta itu tunggal ( universe ) atau multisemesta ( multiverse ). Sementara aspek astronomi lainnya berurusan secara individu dengan objek dan fenomena kosmik, kosmologi menjangkau seluruh alam semesta dari lahir sampai mati, dengan banyak misteri di setiap tahapannya. Sejarah Kosmologi dan Astronomi Pemahaman manusia ...

Messier 78, Nebula Refleksi yang Mengelabui Para Pemburu Komet

Kredit: NASA, ESA, J. Muzerolle (Space Telescope Science Institute) dan S. Megeath (Universitas Toledo) Gambar penuh warna ini menampilkan sebagian kecil dari struktur objek Messier 78, sebuah nebula refleksi yang terletak di rasi Orion. Nebula refleksi diciptakan oleh awan debu kosmik yang menghamburkan atau memantulkan cahaya bintang yang berada di dekatnya. Messier 78 terletak sekitar 1.600 tahun cahaya dari Bumi dengan magnitudo semu 8. Ditemukan pada tahun 1780 oleh Pierre Méchain, salah satu kolega Charles Messier, Messier 78 dan paling ideal diamati pada bulan Januari menggunakan teropong dan teleskop kecil. Dibutuhkan setidaknya teleskop berdiameter 8 inci untuk mengungkap nebula refleksi secara mendetail. Messier 78 memiliki fitur khas mirip komet, yaitu salah satu sisi nebula yang memanjang layaknya ekor komet. Fitur ini telah mengelabui banyak pemburu komet saat itu, yang mendorong mereka untuk meyakini telah membuat penemuan baru. Observasi dalam spektrum inf...