Para astronom di Universitas Cornell sedang
memburu eksoplanet layak huni yang mengorbit bintang tua dan telah memasuki
tahap evolusi raksasa merah. Mereka mencari planet di luar tata surya yang
menjanjikan ini di “zona layak huni”, wilayah di sekitar bintang yang
memungkinkan kehadiran air cair di permukaan planet, serta mencari tanda-tanda
kehidupan yang dapat dideteksi dari jauh menggunakan teleskop.
“Ketika sebuah bintang menua dan bersinar
lebih terang, zona layak huni bergeser menjauh. Pergeseran ini memberikan angin
segar kedua bagi sistem planet,” ungkap penulis utama makalah ilmiah Ramses M. Ramirez dari Universitas Cornell. “Saat ini, dunia-dunia beku ada di wilayah
terluar tata surya, seperti Europa dan Enceladus, bulan yang mengorbit Jupiter
dan Saturnus.”
Dalam makalah mereka, Ramirez dan Lisa
Kaltenegger (direktur Sagan Institute
dan rekan penulis makalah ilmiah), telah memodelkan lokasi zona layak huni untuk
bintang lanjut usia dan berapa lama planet mampu bertahan menghadapinya.
Makalah studi yang diberi judul “Habitable Zones of Post-Main Sequence Stars,” telah
diterbitkan di The Astrophysical Journal
edisi 16 Mei.
Alam semesta mengandung bintang dari berbagai usia dan tahap evolusi. Planet-planet pertama yang ditemukan oleh Teleskop Antariksa Kepler NASA, berusia sekitar 11 miliar tahun. Dan keanekaragaman eksoplanet
menunjukkan bahwa di sekitar bintang-bintang lain, planet seukuran Bumi yang
sebelumnya membeku, dapat menyediakan kondisi layak huni seiring penuaan
bintang. Para astronom biasanya mengamati bintang paruh baya yang usianya
kurang lebih sama dengan Matahari kita, tetapi untuk menemukan dunia yang layak
huni, maka kita perlu mempelajari bintang dari segala usia, kata Kaltenegger.
Bergantung pada massa original bintang,
planet dan bulan berkeliaran di zona layak huni raksasa merah hingga 9
miliar tahun. Bumi, misalnya, telah berada di zona layak huni Matahari selama
sekitar 4,5 miliar tahun. Namun dalam beberapa miliar tahun lagi, Matahari
akan menjadi raksasa merah, menelan Merkurius dan Venus, mengubah Bumi dan Mars
menjadi planet berbatu yang mendidih, dan menghangatkan dunia-dunia jauh
seperti Jupiter, Saturnus dan Neptunus (beserta bulan-bulan mereka) dalam zona
layak huni baru yang dibentuk raksasa merah.
“Untuk bintang yang mirip Matahari kita,
tetapi yang usianya lebih tua, planet beku yang dicairkan oleh raksasa merah
bisa tetap hangat hingga setengah miliar tahun. Bukan waktu yang singkat,” kata
Ramirez.
“Jauh di masa depan, dunia-dunia beku
seperti itu malah memasuki zona layak huni bintang raksasa merah, bahkan
mungkin bisa memulai kehidupan, seperti halnya Bumi,” tambah Kaltnegger. “Kemungkinan
itu membangkitkan optimisme terbukanya kesempatan bagi kehidupan dalam jangka
panjang.”
Ditulis oleh: Blaine Friedlander,
exoplanets.nasa.gov
Komentar
Posting Komentar