Langsung ke konten utama

Caldwell 42

katalog-caldwell-42-informasi-astronomi
Kredit: ESA/Hubble & NASA

Caldwell 42 adalah satu dari delapan belas gugus bintang globular dalam daftar katalog Caldwell. Dalam gambar yang diabadikan oleh Teleskop Antariksa Hubble NASA ini, seorang pengamat jeli dapat menemukan beberapa galaksi latar belakang yang tampak redup dan strukturnya lebih panjang daripada bintang-bintang penghuni gugus. Setiap galaksi jauh tersebut kemungkinan mengandung seratusan gugus bintang globularnya masing-masing. Bertolak belakang dengan gugus bintang terbuka yang ukurannya lebih kecil, tersebar dan tidak terlalu terikat secara gravitasi, gugus globular sangat rapat dengan ratusan ribu bintang yang terikat erat secara gravitasi hingga membentuk struktur mirip bola.

Diberi kode NGC 7006 di New General Catalogue, gugus bintang globular seperti Caldwel 42 layaknya relik (peninggalan) sejarah awal galaksi. Karena mereka dilahirkan saat galaksi baru saja terbentuk, gugus globular menceritakan kisah tentang seperti apa wujud galaksi Bima Sakti miliaran tahun yang lalu. Dengan mempelajari gugus bintang globular, para ilmuwan dapat memperoleh wawasan tentang bagaimana bintang-bintang pertama terbentuk di galaksi kita dan peran yang dimainkan gugus dalam evolusi galaksi. Namun, lintasan orbit yang memanjang saat mengitari pusat galaksi, mengindikasikan asal usul ekstragalaktik Caldwell 42. Diperkirakan beberapa gugus bintang globular pernah menyatu untuk membentuk galaksi katai tersendiri, yang selanjutnya dikanibal oleh Bima Sakti.

Gugus ini terletak di rasi bintang Delphinus dan paling ideal diamati saat akhir musim panas dari belahan bumi utara atau saat akhir musim dingin dari belahan bumi selatan. Caldwell 42 ditemukan pada tahun 1784 oleh astronom Inggris William Herschel, penemu puluhan benda langit dalam daftar katalog Caldwell. Terpisah sejauh 135.000 tahun cahaya dari Bumi, Caldwell 42 bukanlah pemandangan langit mengesankan bagi astronom amatir. Jika diamati menggunakan teleskop berukuran sedang, gugus dengan magnitudo semu 10,5 ini, hanya terlihat sebagai bercak bulat yang redup di langit malam. Relatif sulit untuk mengamati bintang individu di dalam gugus, meskipun teleskop amatir berukuran besar dapat menyelesaikan beberapa bintang yang bersinar paling terang.

Gambar di atas diambil oleh Advanced Camera for Surveys Hubble dalam spektrum cahaya kasat mata dan inframerah. Jika diamati dalam spektrum cahaya kasat mata saja, Caldwell 42 akan tampak lebih redup karena terhalang debu kosmik. Deteksi multi panjang gelombang oleh Hubble mengubah wujud bercak bulat redup menjadi pemandangan mempesona, sembari membantu para astronom untuk menganalisis bintang di dalam gugus dan mempelajari sejarah Caldwell 42.


katalog-caldwell-42-informasi-astronomi
Bagan bintang Caldwell 42 ini mewakili pemandangan dari garis lintang utara-tengah untuk bulan dan waktu tertentu.
Kredit: Image courtesy of Stellarium

Ditulis oleh: Staf www.nasa.gov, editor: Edward Henderson

Sumber: Caldwell 42

#terimakasihgoogle dan #terimakasihnasa

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Diameter Bumi

Kredit: NASA, Apollo 17, NSSDC   Para kru misi Apollo 17 mengambil citra Bumi pada bulan Desember 1972 saat menempuh perjalanan dari Bumi dan Bulan. Gurun pasir oranye-merah di Afrika dan Arab Saudi terlihat sangat kontras dengan samudera biru tua dan warna putih dari formasi awan dan salju antartika.   Diameter khatulistiwa Bumi adalah  12.756 kilometer . Lantas bagaimana cara para ilmuwan menghitungnya? Kredit: Clementine,  Naval Research Laboratory .   Pada tahun 200 SM, akurasi perhitungan ukuran Bumi hanya berselisih 1% dengan perhitungan modern. Matematikawan, ahli geografi dan astronom Eratosthenes menerapkan gagasan Aristoteles, jika Bumi berbentuk bulat, posisi bintang-bintang di langit malam hari akan terlihat berbeda bagi para pengamat di lintang yang berbeda.   Eratosthenes mengetahui pada hari pertama musim panas, Matahari melintas tepat di atas Syene, Mesir. Saat siang hari pada hari yang sama, Eratosthenes mengukur perpindahan sudut Matahari dari atas kota Al

Apa Itu Kosmologi? Definisi dan Sejarah

Potret dari sebuah simulasi komputer tentang pembentukan struktur berskala masif di alam semesta, memperlihatkan wilayah seluas 100 juta tahun cahaya beserta gerakan koheren yang dihasilkan dari galaksi yang mengarah ke konsentrasi massa tertinggi di bagian pusat. Kredit: ESO Kosmologi adalah salah satu cabang astronomi yang mempelajari asal mula dan evolusi alam semesta, dari sejak Big Bang hingga saat ini dan masa depan. Menurut NASA, definisi kosmologi adalah “studi ilmiah tentang sifat alam semesta secara keseluruhan dalam skala besar.” Para kosmolog menyatukan konsep-konsep eksotis seperti teori string, materi gelap, energi gelap dan apakah alam semesta itu tunggal ( universe ) atau multisemesta ( multiverse ). Sementara aspek astronomi lainnya berurusan secara individu dengan objek dan fenomena kosmik, kosmologi menjangkau seluruh alam semesta dari lahir sampai mati, dengan banyak misteri di setiap tahapannya. Sejarah Kosmologi dan Astronomi Pemahaman manusia

Berapa Lama Satu Tahun di Planet-Planet Lain?

Jawaban Singkat Berikut daftar berapa lama waktu yang dibutuhkan oleh setiap planet di tata surya kita untuk menyelesaikan satu kali orbit mengitari Matahari (dalam satuan hari di Bumi): Merkurius: 88 hari Venus: 225 hari Bumi: 365 hari Mars: 687 hari Jupiter: 4.333 hari Saturnus: 10.759 hari Uranus: 30.687 hari Neptunus: 60.190 hari   Satu tahun di Bumi berlalu sekitar 365 hari 6 jam, durasi waktu yang dibutuhkan oleh Bumi untuk menyelesaikan satu kali orbit mengitari Matahari. Pelajari lebih lanjut tentang hal itu di artikel: Apa Itu Tahun Kabisat? Satu tahun diukur dari seberapa lama waktu yang dibutuhkan oleh sebuah planet untuk mengorbit bintang induk. Kredit: NASA/Terry Virts Semua planet di tata surya kita juga mengorbit Matahari. Durasi waktu satu tahun sangat tergantung dengan tempat mereka mengorbit. Planet yang mengorbit Matahari dari jarak yang lebih dekat daripada Bumi, lama satu tahunnya lebih pendek daripada Bumi. Sebaliknya planet yang