Langsung ke konten utama

Caldwell 79

katalog-caldwell-79-informasi-astronomi
Kredit: ESA/Hubble & NASA; Sarajedini dkk.

Gambar yang ditangkap Teleskop Antariksa Hubble NASA ini menampilkan bintang-bintang di pusat gugus bintang globular cemerlang Caldwell 79. Gugus bintang globular adalah ikatan rapat bintang yang terikat secara gravitasi dan mengorbit dari wilayah tepi galaksi. Sebagian besar gugus bintang globular galaksi Bima Sakti diperkirakan telah berusia lebih dari 10 miliar tahun, atau sekitar dua kali lebih tua daripada tata surya kita.

Mereka biasanya mengandung ratusan ribu bintang yang terbentuk hampir bersamaan. Mereka juga memiliki beberapa bintang paling purba di galaksi kita, meskipun peran yang mereka mainkan dalam evolusi galaksi masih terus menjadi bahan studi.

Gambar Caldwell 79 merupakan komposit panjang gelombang cahaya kasat mata dan ultraviolet yang diambil menggunakan dua kamera Hubble, Advanced Camera for Surveys dan Wide Field Camera 3. Caldwell 79 menjadi target studi Hubble karena memiliki beberapa kualitas tertentu yang dapat membantu para astronom untuk memahami bagaimana gugus bintang globular terbentuk dan berevolusi.

Caldwell 79 menyembunyikan rahasia gelap di pusat gugus, yaitu sebuah lubang hitam yang ditemukan secara tidak langsung melalui gaya gravitasi yang memengaruhi bintang-bintang terdekat. Orbit gugus mengitari Bima Sakti juga membingungkan, karena Caldwell 79 bergerak di sekitar pusat galaksi dengan arah yang berlawanan. Pergerakan ini mengindikasikan bahwa Caldwell 79 mungkin tidak berasal dari galaksi kita, terbentuk di tempat lain dan terjerat oleh gaya gravitasi Bima Sakti ketika melintas di dekatnya.

Namun, kemiripan unsur kimiawi dengan gugus bintang globular lainnya di Bima Sakti, menentang teori ekstragalaktik Caldwell 79. Observasi lebih lanjut diharapkan dapat mengungkap asal usul Caldwell 79, apakah memang asli Bima Sakti atau dibentuk di galaksi lain untuk kemudian bergabung dengan Bima Sakti.

Caldwell 79 ditemukan oleh astronom Skotlandia James Dunlop pada tahun 1826 dan diberi kode NGC 3201 di New General Catalogue. Gugus bintang globular ini relatif dekat, hanya terpisah sekitar 16.000 tahun cahaya dari Bumi di rasi Vela. Dengan magnitudo 6,7, Caldwell 79 hanya sedikit terlalu redup untuk dilihat dengan mata telanjang. Para pengamat langit membutuhkan teropong untuk mengamati gugus dengan jelas, meskipun akan jauh lebih mengesankan bila diamati menggunakan teleskop.

Sayangnya, Caldwell 79 tidak mudah dilokalisir dari sebagian besar garis lintang utara, kecuali di dekat garis khatulistiwa saat musim semi. Sementara para pengamat dari belahan bumi selatan paling ideal mengamatinya selama musim gugur.

katalog-caldwell-79-informasi-astronomi
Bagan bintang Caldwell 79 ini mewakili pemandangan dari garis lintang utara-tengah untuk bulan dan waktu tertentu.
Kredit: Image courtesy of Stellarium

Ditulis oleh: Staf www.nasa.gov, editor: Edward Henderson

Sumber: Caldwell 79

#terimakasihgoogle dan #terimakasihnasa

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Diameter Bumi

Kredit: NASA, Apollo 17, NSSDC   Para kru misi Apollo 17 mengambil citra Bumi pada bulan Desember 1972 saat menempuh perjalanan dari Bumi dan Bulan. Gurun pasir oranye-merah di Afrika dan Arab Saudi terlihat sangat kontras dengan samudera biru tua dan warna putih dari formasi awan dan salju antartika.   Diameter khatulistiwa Bumi adalah  12.756 kilometer . Lantas bagaimana cara para ilmuwan menghitungnya? Kredit: Clementine,  Naval Research Laboratory .   Pada tahun 200 SM, akurasi perhitungan ukuran Bumi hanya berselisih 1% dengan perhitungan modern. Matematikawan, ahli geografi dan astronom Eratosthenes menerapkan gagasan Aristoteles, jika Bumi berbentuk bulat, posisi bintang-bintang di langit malam hari akan terlihat berbeda bagi para pengamat di lintang yang berbeda.   Eratosthenes mengetahui pada hari pertama musim panas, Matahari melintas tepat di atas Syene, Mesir. Saat siang hari pada hari yang sama, Eratosthenes mengukur perpindahan sudut Matahari dari atas kota Al

Apa Itu Kosmologi? Definisi dan Sejarah

Potret dari sebuah simulasi komputer tentang pembentukan struktur berskala masif di alam semesta, memperlihatkan wilayah seluas 100 juta tahun cahaya beserta gerakan koheren yang dihasilkan dari galaksi yang mengarah ke konsentrasi massa tertinggi di bagian pusat. Kredit: ESO Kosmologi adalah salah satu cabang astronomi yang mempelajari asal mula dan evolusi alam semesta, dari sejak Big Bang hingga saat ini dan masa depan. Menurut NASA, definisi kosmologi adalah “studi ilmiah tentang sifat alam semesta secara keseluruhan dalam skala besar.” Para kosmolog menyatukan konsep-konsep eksotis seperti teori string, materi gelap, energi gelap dan apakah alam semesta itu tunggal ( universe ) atau multisemesta ( multiverse ). Sementara aspek astronomi lainnya berurusan secara individu dengan objek dan fenomena kosmik, kosmologi menjangkau seluruh alam semesta dari lahir sampai mati, dengan banyak misteri di setiap tahapannya. Sejarah Kosmologi dan Astronomi Pemahaman manusia

Berapa Lama Satu Tahun di Planet-Planet Lain?

Jawaban Singkat Berikut daftar berapa lama waktu yang dibutuhkan oleh setiap planet di tata surya kita untuk menyelesaikan satu kali orbit mengitari Matahari (dalam satuan hari di Bumi): Merkurius: 88 hari Venus: 225 hari Bumi: 365 hari Mars: 687 hari Jupiter: 4.333 hari Saturnus: 10.759 hari Uranus: 30.687 hari Neptunus: 60.190 hari   Satu tahun di Bumi berlalu sekitar 365 hari 6 jam, durasi waktu yang dibutuhkan oleh Bumi untuk menyelesaikan satu kali orbit mengitari Matahari. Pelajari lebih lanjut tentang hal itu di artikel: Apa Itu Tahun Kabisat? Satu tahun diukur dari seberapa lama waktu yang dibutuhkan oleh sebuah planet untuk mengorbit bintang induk. Kredit: NASA/Terry Virts Semua planet di tata surya kita juga mengorbit Matahari. Durasi waktu satu tahun sangat tergantung dengan tempat mereka mengorbit. Planet yang mengorbit Matahari dari jarak yang lebih dekat daripada Bumi, lama satu tahunnya lebih pendek daripada Bumi. Sebaliknya planet yang