Langsung ke konten utama

Wajah Menakutkan dari Tabrakan Sistem Galaksi Arp-Madore 2026-424

wajah-menakutkan-dari-tabrakan-sistem-galaksi-arp-madore-2026-424-informasi-astronomi
Citra sistem galaksi AM ​​2026-424 yang terletak 704 juta tahun cahaya dari Bumi, diambil menggunakan instrumen Advanced Camera for Survey Hubble pada tanggal 19 Juni 2019.
Kredit: NASA, ESA, and J. Dalcanton, B.F. Williams, and M. Durbin (Universitas Washington).

Menatap jauh ke ruang angkasa, para astronom tak pernah berharap ada yang menatap balik mereka. Namun dalam gambar terbaru Teleskop Antariksa Hubble NASA ini, kilau dari sepasang mata kosmik seolah menatap tajam ke arah kita. Itulah fitur paling menonjol dari galaksi yang menyerupai wajah makhluk dunia lain.

Tapi, bukan penampakan hantu, Hubble sebenarnya sedang mengamati fenomena tabrakan dahsyat antara dua galaksi.

Terletak di sepanjang garis pandang para pengamat di Bumi dengan orientasi head-on (tampak depan), setiap mata adalah inti terang galaksi yang menabrak galaksi lainnya. Garis yang melingkari wajah adalah cincin bintang-bintang biru berusia muda, sedangkan gumpalan bintang baru lainnya menyerupai hidung dan mulut.

Seluruh sistem dikatalogkan dengan kode Arp-Madore 2026-424 (AM 2026-424) menurut Catalogue of Southern Peculiar Galaxies and Associations yang disusun oleh astronom Halton Arp dan Barry Madore

Meskipun tabrakan antar galaksi adalah fenomena yang umum terjadi, terutama di alam semesta muda, sebagian besar bukanlah tabrakan langsung sebagaimana sistem Arp-Madore ini. Interaksi ganas menghasilkan struktur cincin menakjubkan hanya dalam waktu singkat, sekitar 100 juta tahun. Tabrakan meregangkan, menarik dan mengeluarkan cakram gas, debu, dan bintang dari galaksi yang membentuk struktur cincin menyerupai hidung dan wajah.

Galaksi cincin tergolong langka, hanya berjumlah ratusan di lingkungan kosmik kita. Agar menghasilkan struktur cincin, galaksi harus bertabrakan dengan orientasi yang tepat. AM 2026-424 akan sepenuhnya bergabung dalam waktu sekitar 1-2 miliar tahun dan akan menyembunyikan masa lalu mereka yang kacau balau.

Dua tonjolan pusat di kedua galaksi yang saling berdampingan juga dianggap tidak biasa, karena menghasilkan sepasang mata yang berukuran nyaris sama. Ukuran tonjolan juga menjadi bukti kuat proporsi seimbang kedua galaksi ketika tabrakan berlangsung. Tabrakan antar galaksi biasanya didominasi oleh galaksi raksasa yang mengkanibal galaksi kecil.

Observasi Hubble terhadap sistem yang unik ini merupakan bagian dari program “snapshot” yang memanfaatkan celah jadwal pengamatan teleskop untuk memperoleh tambahan gambar.

Para astronom juga akan terus memanfaatkan program snapshot Hubble untuk mengamati interaksi antar galaksi lainnya secara lebih mendetail. Tujuan program yang inofatif ini adalah untuk mengumpulkan sampel interaksi galaksi terdekat yang dapat memberikan wawasan tentang pertumbuhan galaksi dari waktu ke waktu melalui penggabungan antar galaksi. Dengan menganalisis data Hubble, para astronom  bisa memilih sistem galaksi sebagai target utama yang akan ditindaklanjuti oleh Teleskop Antariksa James Webb NASA yang akan diluncurkan pada tahun 2021.

Pada tahun 1966, astronom Halton Arp menerbitkan ringkasan interaksi unik 338 galaksi. Arp bekerja sama dengan astronom Barry Madore untuk memperluas skala pencarian di langit selatan. Ribuan galaksi terdaftar dalam survei yang diterbitkan pada tahun 1987.

Kredit: Pusat Penerbangan Antariksa Goddard NASA; Produser/Editor: Bradley A Hague (USRA)

Ditulis oleh: Donna Weaver, Space Telescope Science Institute, www.nasa.gov, editor: Lynn Jenner


#terimakasihgoogle dan #terimakasihnasa

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Diameter Bumi

Kredit: NASA, Apollo 17, NSSDC   Para kru misi Apollo 17 mengambil citra Bumi pada bulan Desember 1972 saat menempuh perjalanan dari Bumi dan Bulan. Gurun pasir oranye-merah di Afrika dan Arab Saudi terlihat sangat kontras dengan samudera biru tua dan warna putih dari formasi awan dan salju antartika.   Diameter khatulistiwa Bumi adalah  12.756 kilometer . Lantas bagaimana cara para ilmuwan menghitungnya? Kredit: Clementine,  Naval Research Laboratory .   Pada tahun 200 SM, akurasi perhitungan ukuran Bumi hanya berselisih 1% dengan perhitungan modern. Matematikawan, ahli geografi dan astronom Eratosthenes menerapkan gagasan Aristoteles, jika Bumi berbentuk bulat, posisi bintang-bintang di langit malam hari akan terlihat berbeda bagi para pengamat di lintang yang berbeda.   Eratosthenes mengetahui pada hari pertama musim panas, Matahari melintas tepat di atas Syene, Mesir. Saat siang hari pada hari yang sama, Eratosthenes mengukur perpindahan sudut Matahari dari atas kota Al

Apa Itu Kosmologi? Definisi dan Sejarah

Potret dari sebuah simulasi komputer tentang pembentukan struktur berskala masif di alam semesta, memperlihatkan wilayah seluas 100 juta tahun cahaya beserta gerakan koheren yang dihasilkan dari galaksi yang mengarah ke konsentrasi massa tertinggi di bagian pusat. Kredit: ESO Kosmologi adalah salah satu cabang astronomi yang mempelajari asal mula dan evolusi alam semesta, dari sejak Big Bang hingga saat ini dan masa depan. Menurut NASA, definisi kosmologi adalah “studi ilmiah tentang sifat alam semesta secara keseluruhan dalam skala besar.” Para kosmolog menyatukan konsep-konsep eksotis seperti teori string, materi gelap, energi gelap dan apakah alam semesta itu tunggal ( universe ) atau multisemesta ( multiverse ). Sementara aspek astronomi lainnya berurusan secara individu dengan objek dan fenomena kosmik, kosmologi menjangkau seluruh alam semesta dari lahir sampai mati, dengan banyak misteri di setiap tahapannya. Sejarah Kosmologi dan Astronomi Pemahaman manusia

Berapa Lama Satu Tahun di Planet-Planet Lain?

Jawaban Singkat Berikut daftar berapa lama waktu yang dibutuhkan oleh setiap planet di tata surya kita untuk menyelesaikan satu kali orbit mengitari Matahari (dalam satuan hari di Bumi): Merkurius: 88 hari Venus: 225 hari Bumi: 365 hari Mars: 687 hari Jupiter: 4.333 hari Saturnus: 10.759 hari Uranus: 30.687 hari Neptunus: 60.190 hari   Satu tahun di Bumi berlalu sekitar 365 hari 6 jam, durasi waktu yang dibutuhkan oleh Bumi untuk menyelesaikan satu kali orbit mengitari Matahari. Pelajari lebih lanjut tentang hal itu di artikel: Apa Itu Tahun Kabisat? Satu tahun diukur dari seberapa lama waktu yang dibutuhkan oleh sebuah planet untuk mengorbit bintang induk. Kredit: NASA/Terry Virts Semua planet di tata surya kita juga mengorbit Matahari. Durasi waktu satu tahun sangat tergantung dengan tempat mereka mengorbit. Planet yang mengorbit Matahari dari jarak yang lebih dekat daripada Bumi, lama satu tahunnya lebih pendek daripada Bumi. Sebaliknya planet yang