![]() |
Citra komet Tempel 1 ini diambil 67 detik setelah sengaja ditabrak oleh impactor yang dikerahkan pesawat antariksa Deep Impact NASA. Kredit Gambar: NASA/JPL-Caltech/UMD |
Penemuan
Komet
Tempel 1 ditemukan oleh Wilhelm Tempel pada tanggal 3 April 1867.
Tinjauan
Komet
9P/Tempel 1 mengorbit Matahari dari sabuk asteroid yang terletak di antara Mars
dan Jupiter. Tempel 1 mencapai perihelion (titik terdekat dari Matahari)
terakhir pada tahun 2016.
Tempel
1 adalah komet keluarga Jupiter, sekumpulan komet dengan periode orbit kurang
dari 20 tahun yang terpengaruh gaya gravitasi planet raksasa gas terbesar di
tata surya. Tempel 1 menyelesaikan satu kali orbit mengitari Matahari
selama 5,56 tahun. Namun, orbitnya berubah perlahan seiring waktu karena
gravitasi Jupiter. Saat pertama kali ditemukan, durasi orbit Tempel 1 adalah
5,68 tahun.
Tempel
1 tergolong komet berukuran kecil. Diameter nukleus hanya sekitar (6
kilometer), sekitar setengah ukuran objek yang diprediksi menyebabkan kepunahan
dinosarus.
Dua
misi antariksa telah menjelajahi komet ini dari jarak dekat, Deep Impact pada
tahun 2005 dan Stardust NExT pada tahun 2011.
Deep
Impact mengerahkan impactor (penabrak) ke Tempel 1 dan menjadi pesawat
antariksa pertama yang pernah mengeluarkan material dari permukaan komet.
Perubahan permukaan Tempel 1 dikaburkan oleh semua material yang terlepas
selama dan setelah tabrakan. Situs dampak kemudian dicitrakan kembali pada
tahun 2011 oleh misi kedua, Stardust NExT. Perubahan yang terjadi sulit
dibedakan bila dibandingkan dengan gambar sebelum tabrakan.
Penyematan Nama
Komet
biasanya diberi nama menurut nama penemunya atau nama observatorium/teleskop
yang digunakan untuk menemukannya. Karena ditemukan oleh Wilhelm Tempel, maka
komet ini diberi nama Tempel. Sementara huruf “P” menunjukkan identitasnya
sebagai komet periodik, yang memiliki durasi orbit kurang dari 200 tahun.
Pelajari
lebih lanjut tentang Komet 9P/Tempel 1 di artikel: Deep Impact, Misi NASA untuk Menabrak Komet Tempel 1
Ditulis
oleh: Staf solarsystem.nasa.gov
Sumber:
9P/Tempel 1
Komentar
Posting Komentar