Langsung ke konten utama

UY Scuti, Bintang Terbesar di Alam Semesta

uy-scuti-bintang-terbesar-di-alam-semesta-informasi-astronomi
Radius UY Scuti sekitar 1.700 kali lipat lebih besar dari radius Matahari.
Kredit: Philip Park

Sebagai bintang terdekat, Matahari adalah bintang terbesar di langit Bumi. Namun pada skala bintang, Matahari hanyalah bintang berukuran standar. Sekitar 50% bintang di alam semesta berukuran lebih besar dari Matahari, sementara sekitar 50% lainnya berukuran lebih kecil. UY Scuti adalah bintang terbesar di alam semesta yang pernah diketahui, sebuah bintang hypergiant dengan radius 1.700 kali lipat lebih besar dari Matahari.

Terbesar dari yang Terbesar

Pada tahun 1860, para astronom Jerman di Observatorium Bonn untuk pertama kalinya mengkatalogkan UY Scuti dan memberinya kode BD -12 5055. Selama deteksi kedua, para astronom yang menyadari perubahan skala kecerahan UY Scuti, mengklasifikasikannya sebagai bintang variabel. Terpisah sekitar 9.500 tahun cahaya dari Bumi, UY Scuti terletak terletak di rasi Scutum, dekat pusat galaksi Bima Sakti.

UY Scuti adalah hypergiant, klasifikasi bintang setelah supergiant dan giant. Hypergiant adalah bintang langka yang bersinar sangat terang, mereka kehilangan banyak massa melalui angin bintang yang berhembus sangat kencang.

Sebagaimana bintang-bintang lainnya, ukuran UY Scuti yang begitu besar adalah perkiraan, berdasarkan pengukuran yang dilakukan dari jauh.

“Salah satu kesulitan dalam pengukuran adalah bagian tepi bintang yang sulit ditentukan,” tulis astronom Jillian Scudder dari Universitas Sussex. “Permukaan sebagian besar bintang tidak padat, yang dapat digunakan untuk menentukan batas antara ujung molekul gas dan luar angkasa.”

Oleh karena itu, para astronom cenderung mengandalkan fotosfer, lapisan terluar atmosfer bintang tempat cahaya dan partikel cahaya (foton) mulai melepaskan diri dari bintang.

“Bagi para astrofisikawan, fotosfer dianggap sebagai permukaan bintang, karena inilah titik di mana foton mulai meninggalkan bintang,” Scudder menjelaskan.

Jika UY Scuti menggantikan Matahari di pusat tata surya, fotosfernya akan meluas tepat di luar orbit Jupiter. Sementara nebula gas yang dilepaskan bintang akan memanjang lebih jauh, melampaui orbit Pluto hingga 400 kali jarak Bumi-Matahari.

Tapi UY Scuti bukanlah bintang yang stagnan. Scudder menjelaskan skala kecerahan cahaya menyebabkan hasil pengukuran radius yang bervariasi, dengan margin error sekitar 192 radius Matahari. Margin error ini memungkinkan bintang lain untuk menandingi UY Scuti sebagai bintang terbesar. Faktanya, ada 30 bintang yang radiusnya setara dengan perkiraan terendah radius UY Scuti. Jadi UY Scuti belum sepenuhnya aman bertahta di singgasananya, setelah dinobatkan sebagai bintang terbesar di alam semesta.

Meskipun memegang rekor sebagai bintang terbesar, UY Scuti bukanlah bintang yang paling masif. Gelar juara sebagai bintang paling masif dipegang oleh R136a1, yang massanya sekitar 300 kali lipat massa Matahari, meskipun ukurannya hanya 30 kali radius Matahari. Sebagai perbandingan, massa UY Scuti hanya sekitar 30 kali lipat massa Matahari.

uy-scuti-bintang-terbesar-di-alam-semesta-informasi-astronomi
Teleskop Antariksa Hubble NASA menjelajah gugus Westerlund 1, rumah salah satu bintang terbesar yang pernah diketahui. Westerlund 1-26 adalah supergiant merah dengan radius 1.500 kali lipat lebih besar daripada Matahari.
Kredit: ESA/Hubble & NASA

Para Penantang Gelar UY Scuti

Lantas, bintang apa yang akan merebut gelar sebagai bintang terbesar di alam semesta jika radius tulen UY Scuti bukanlah 1.708 radius Matahari? 
  • Bintang hypergiant merah WOH G64 di Awan Magellan Besar dengan 1.504-1.730 radius Matahari. Seperti UY Scuti, skala kecerahan WOH G64 juga bervariasi. Beberapa prediksi bahkan berani menempatkannya hingga 3.000 radius Matahari. Salah satu penyebab variasi hasil perhitungan radius dan skala kecerahan adalah debu.
  • Bintang variabel hypergiant oranye RW Cephei di rasi Cepheus, dengan 1.535 radius Matahari.
  • Westerlund 1-26 dengan 1.530-2.550 radius Matahari. Jika perkiraan tertinggi ini benar, Westerlund 1-26 akan menelan orbit Saturnus jika ditempatkan di pusat tata surya. Skala kecerahan Westerlund 1-26 relatif stabil, meskipun suhunya bervariasi.
  • Bintang supergiant merah KY Cygni di rasi Cygnus dengan 1.420-2.850 radius Matahari. Perkiraan tertinggi dianggap meragukan oleh para astronom, mungkin karena kesalahan dalam observasi. Sedangkan perkiraan terendah dianggap konsisten dengan bintang-bintang lain dalam survei yang sama dan model teoritis evolusi bintang.
  • VY Canis Majoris dengan 1.300-1.540 radius Matahari. Radius bintang hypergiant merah ini bahkan sebelumnya diperkirakan mencapai 1.800-2.200 radius Matahari, tetapi ukuran sebesar itu justru menempatkannya di luar batas teori evolusi bintang. Pengukuran terbaru menempatkan perhitungan radius VY Canis Majoris yang lebih rendah, meskipun beberapa sumber masih menyebutnya sebagai bintang terbesar di alam semesta.
Ditulis oleh: Nola Taylor Redd, www.space.com


#terimakasihgoogle dan #terimakasihnasa

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Diameter Bumi

Kredit: NASA, Apollo 17, NSSDC   Para kru misi Apollo 17 mengambil citra Bumi pada bulan Desember 1972 saat menempuh perjalanan dari Bumi dan Bulan. Gurun pasir oranye-merah di Afrika dan Arab Saudi terlihat sangat kontras dengan samudera biru tua dan warna putih dari formasi awan dan salju antartika.   Diameter khatulistiwa Bumi adalah  12.756 kilometer . Lantas bagaimana cara para ilmuwan menghitungnya? Kredit: Clementine,  Naval Research Laboratory .   Pada tahun 200 SM, akurasi perhitungan ukuran Bumi hanya berselisih 1% dengan perhitungan modern. Matematikawan, ahli geografi dan astronom Eratosthenes menerapkan gagasan Aristoteles, jika Bumi berbentuk bulat, posisi bintang-bintang di langit malam hari akan terlihat berbeda bagi para pengamat di lintang yang berbeda.   Eratosthenes mengetahui pada hari pertama musim panas, Matahari melintas tepat di atas Syene, Mesir. Saat siang hari pada hari yang sama, Eratosthenes mengukur perpindahan sudut Matahari dari atas kota Al

Apa Itu Kosmologi? Definisi dan Sejarah

Potret dari sebuah simulasi komputer tentang pembentukan struktur berskala masif di alam semesta, memperlihatkan wilayah seluas 100 juta tahun cahaya beserta gerakan koheren yang dihasilkan dari galaksi yang mengarah ke konsentrasi massa tertinggi di bagian pusat. Kredit: ESO Kosmologi adalah salah satu cabang astronomi yang mempelajari asal mula dan evolusi alam semesta, dari sejak Big Bang hingga saat ini dan masa depan. Menurut NASA, definisi kosmologi adalah “studi ilmiah tentang sifat alam semesta secara keseluruhan dalam skala besar.” Para kosmolog menyatukan konsep-konsep eksotis seperti teori string, materi gelap, energi gelap dan apakah alam semesta itu tunggal ( universe ) atau multisemesta ( multiverse ). Sementara aspek astronomi lainnya berurusan secara individu dengan objek dan fenomena kosmik, kosmologi menjangkau seluruh alam semesta dari lahir sampai mati, dengan banyak misteri di setiap tahapannya. Sejarah Kosmologi dan Astronomi Pemahaman manusia

Berapa Lama Satu Tahun di Planet-Planet Lain?

Jawaban Singkat Berikut daftar berapa lama waktu yang dibutuhkan oleh setiap planet di tata surya kita untuk menyelesaikan satu kali orbit mengitari Matahari (dalam satuan hari di Bumi): Merkurius: 88 hari Venus: 225 hari Bumi: 365 hari Mars: 687 hari Jupiter: 4.333 hari Saturnus: 10.759 hari Uranus: 30.687 hari Neptunus: 60.190 hari   Satu tahun di Bumi berlalu sekitar 365 hari 6 jam, durasi waktu yang dibutuhkan oleh Bumi untuk menyelesaikan satu kali orbit mengitari Matahari. Pelajari lebih lanjut tentang hal itu di artikel: Apa Itu Tahun Kabisat? Satu tahun diukur dari seberapa lama waktu yang dibutuhkan oleh sebuah planet untuk mengorbit bintang induk. Kredit: NASA/Terry Virts Semua planet di tata surya kita juga mengorbit Matahari. Durasi waktu satu tahun sangat tergantung dengan tempat mereka mengorbit. Planet yang mengorbit Matahari dari jarak yang lebih dekat daripada Bumi, lama satu tahunnya lebih pendek daripada Bumi. Sebaliknya planet yang