Jika
bukan karena efek rumah kaca, Bumi akan menjadi planet es.
Karbon
ada di dalam karbon dioksida, yaitu gas rumah kaca yang memerangkap panas di
atmosfer. Karbon dioksida mempertahankan energi yang diterima Bumi dari
Matahari agar tidak semuanya meloloskan diri ke luar angkasa. Tanpa karbon dioksida,
lautan di Bumi akan membeku.
Bahan bakar fosil
Disebut
bahan bakar fosil karena memang bahan bakar di tangki bensin kendaraan bermotor
kita berasal dari sisa-sisa kimiawi tumbuhan dan hewan prasejarah!
Semua
makhluk hidup di Bumi mengandung karbon, termasuk manusia. Persentasenya cukup
banyak. Jika bobotmu 45 kg, maka 8 kg dari tubuhmu adalah karbon murni. Bahkan,
persentase karbon murni tanaman mencapai 45%.
Manusia
terdiri dari 18% karbon murni, sementara tanaman terdiri dari 45% karbon murni.
Dengan
begitu banyak jumlah karbon, mengapa tidak semua makhluk hidup berwarna hitam?
Bagaimana anjing bisa memiliki bulu putih dan pepohonan berwarna hijau? Karena
karbon adalah suatu unsur yang mudah bergabung dengan unsur lainnya untuk
menyusun material baru atau senyawa. Karbon murni sangat berbeda dibandingkan senyawa.
Atom
adalah partikel kecil yang menyusun setiap unsur, seperti karbon atau oksigen. Satu
atom karbon mudah untuk bergabung dengan dua atom oksigen untuk menyusun
senyawa karbondioksida.
“C”
adalah singkatan dari carbon atau karbon,
“O” adalah singkatan dari oksigen, jadi karbon dioksida sering disebut “C-O-2”
dan ditulis CO2. Karena berwujud gas, CO2 tidak terlihat.
Bagaimana cara karbon masuk
ke makhluk hidup?
Karbon
dioksida masuk, air dan oksigen keluar.
Tumbuhan
menyerap CO2, menyimpan karbon dan mengeluarkan oksigen. Sebaliknya hewan
menghirup oksigen dan mengeluarkan karbon dioksida.
Hewan
membutuhkan tumbuhan untuk bernafas dan tumbuhan membutuhkan hewan untuk
menyerap karbon dioksida. Hubungan ini telah berlangsung selama ratusan juta
tahun. Selama waktu itu, banyak tumbuhan dan hewan yang telah mati. Mereka
terkubur jauh di bawah permukaan bumi. Jadi selama ratusan juta tahun, material
ini ditempa dengan banyak tekanan dan panas.
Selama
ratusan juta tahun, tumbuhan dan hewan yang telah mati terkubur di tanah dan
air. Panas dan tekanan menempa mereka menjadi minyak, batu bara dan gas alam
yang disebut bahan bakar fosil.
Bahan
bakar fosil inilah yang kita gunakan sebagai sumber energi untuk menggerakkan
mobil, truk, pesawat, kereta api, pembangkit listrik, pemanas, speed boat,
barbekyu dan lain-lain.
Bagaimana karbon keluar dari
makhluk hidup?
Tiga
produk samping penggunaan bahan bakar fosil umumnya adalah panas, air dan CO2.
Selain itu ada karbon padat, seperti minyak dan jelaga.
Produk-produk
samping itulah semua karbon yang berasal dari tumbuhan dan hewan yang telah
mati selama ratusan juta tahun. Mereka dipompa ke atmosfer hanya dalam waktu 100
atau 200 tahun.
Apakah karbon di udara itu baik
atau buruk?
Rumah
kaca adalah sebuah tempat yang didesain khusus untuk menumbuhkan tanaman,
terbuat dari kaca atau plastik bening agar tanaman dapat menerima banyak cahaya
Matahari.
Dan
CO2 adalah gas rumah kaca. Berarti CO2 berperan penting untuk memerangkap panas
di atmosfer Bumi. CO2 mempertahankan energi yang diterima Bumi dari Matahari
agar tidak semuanya meloloskan diri ke luar angkasa. Tanpa karbon dioksida, lautan
di Bumi akan membeku. Bumi tidak akan menjadi planet biru dan hijau yang indah
dan penuh dengan kehidupan.
Jadi,
CO2 dan gas rumah kaca lainnya dianggap baik sampai titik tertentu, namun CO2
dianggap paling bagus untuk mempertahankan panas dari Matahari. Oleh karena
itu, peningkatan kecil jumlah CO2 di atmosfer dapat menyebabkan Bumi menjadi
lebih hangat.
Rumah kaca ideal untuk menumbuhkan tanaman yang membutuhkan suhu hangat.
Tetapi bagaimana jika atmosfer mulai berperilaku layaknya rumah kaca? Bumi
adalah rumah kaca tertutup tanpa pintu atau jendela yang bisa dibuka untuk
mendinginkan suhu.
Jika atmosfer mengandung terlalu banyak gas rumah kaca, seluruh Bumi akan
menjadi rumah kaca yang semakin panas. Bukannya melepas panas saat malam hari,
atmosfer justru memerangkap panas. Keesokan harinya, Matahari semakin
memanaskan permukaan Bumi.
Saat
ini, jajaran satelit peneliti NASA terus memantau jumlah dan pergerakan karbon
di atmosfer.
Ditulis
oleh: Staf climatekids.nasa.gov
Sumber:
Why Is Carbon Important?
Komentar
Posting Komentar