Langsung ke konten utama

NGC 3583, Galaksi Spiral Berbatang dengan Dua Ledakan Supernova

ngc-3583-galaksi-spiral-berbatang-dengan-dua-ledakan-supernova-informasi-astronomi
Kredit: ESA/Hubble & NASA, A. Riess dkk.

Di kedalaman langit malam, bersemayam NGC 3583 yang dicitrakan oleh Teleskop Antariksa Hubble kolaborasi NASA dan ESA. Terletak 98 juta tahun cahaya dari Bumi, NGC 3583 adalah galaksi spiral berbatang dengan dua lengan raksasa yang menjulur ke luar angkasa.

Dua supernova dideteksi meledak di galaksi ini, yaitu pada tahun 1975 dan 2015. Ledakan supernova dapat dipicu oleh beberapa cara, namun kedua supernova NGC 3583 dipicu oleh interaksi antara dua bintang penyusun sistem biner yang terdiri dari bintang katai dan bintang normal. Katai putih yang adalah jenazah (inti) bintang mirip Matahari, menghisap material dari bintang pengiring. Setelah mengakumulasi material hingga mencapai titik maksimum, katai putih runtuh dan memicu ledakan supernova.

Meskipun kedua supernova tidak terlihat dalam gambar ini, kita masih dapat mengagumi simetri spektakuler galaksi NGC 3583.

Indikasi kedewasaan sebuah galaksi spiral adalah pembentukan pita-pita bintang dan gas yang membelah nukleus, seperti garis miring pada tanda “dilarang merokok”. Menurut para astronom yang menggelar Cosmic Evolution Survey (COSMOS), jumlah galaksi spiral berbatang jauh lebih sedikit sekitar 7 miliar tahun yang lalu di alam semesta lokal.

Hanya ada 20% galaksi spiral di masa lampau yang memiliki batang bintang, dibandingkan hampir 70% di alam semesta modern. Batang galaksi telah terbentuk selama 7 miliar tahun terakhir karena ketidakstabilan orbit bintang-bintang di galaksi spiral, yang menyimpang dari orbit jalur melingkar. Lintasan orbit bintang-bintang semakin memanjang, membuat mereka terkunci dan menyusun batang galaksi. Struktur batang semakin menguat karena semakin banyak bintang yang terkunci dalam orbit yang memanjang. Pada akhirnya sebagian besar bintang di wilayah terdalam galaksi bergabung dan menyusun batang.

Para astronom menduga batang adalah salah satu katalis terpenting dalam evolusi galaksi yang mendorong sejumlah besar molekul gas ke pusat galaksi dan memicu produksi bintang-bintang baru, menyusun tonjolan pusat bintang dan menyuplai “makanan” untuk lubang hitam supermasif di pusat galaksi.

Bima Sakti kita dan galaksi spiral berbatang masif lainnya dalam survei COSMOS, memiliki batang pusat yang mungkin terbentuk sejak awal. Memahami proses pembentukan batang galaksi di galaksi-galaksi jauh akan mengarahkan kita untuk memahami proses serupa di galaksi kita sendiri.

Ditulis oleh: Staf ESA (Badan Antariksa Eropa), www.nasa.gov, editor: Rob Garner


#terimakasihgoogle dan #terimakasihnasa

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Diameter Bumi

Kredit: NASA, Apollo 17, NSSDC   Para kru misi Apollo 17 mengambil citra Bumi pada bulan Desember 1972 saat menempuh perjalanan dari Bumi dan Bulan. Gurun pasir oranye-merah di Afrika dan Arab Saudi terlihat sangat kontras dengan samudera biru tua dan warna putih dari formasi awan dan salju antartika.   Diameter khatulistiwa Bumi adalah  12.756 kilometer . Lantas bagaimana cara para ilmuwan menghitungnya? Kredit: Clementine,  Naval Research Laboratory .   Pada tahun 200 SM, akurasi perhitungan ukuran Bumi hanya berselisih 1% dengan perhitungan modern. Matematikawan, ahli geografi dan astronom Eratosthenes menerapkan gagasan Aristoteles, jika Bumi berbentuk bulat, posisi bintang-bintang di langit malam hari akan terlihat berbeda bagi para pengamat di lintang yang berbeda.   Eratosthenes mengetahui pada hari pertama musim panas, Matahari melintas tepat di atas Syene, Mesir. Saat siang hari pada hari yang sama, Eratosthenes mengukur perpindahan sudut Matahari dari atas kota Al

Apa Itu Kosmologi? Definisi dan Sejarah

Potret dari sebuah simulasi komputer tentang pembentukan struktur berskala masif di alam semesta, memperlihatkan wilayah seluas 100 juta tahun cahaya beserta gerakan koheren yang dihasilkan dari galaksi yang mengarah ke konsentrasi massa tertinggi di bagian pusat. Kredit: ESO Kosmologi adalah salah satu cabang astronomi yang mempelajari asal mula dan evolusi alam semesta, dari sejak Big Bang hingga saat ini dan masa depan. Menurut NASA, definisi kosmologi adalah “studi ilmiah tentang sifat alam semesta secara keseluruhan dalam skala besar.” Para kosmolog menyatukan konsep-konsep eksotis seperti teori string, materi gelap, energi gelap dan apakah alam semesta itu tunggal ( universe ) atau multisemesta ( multiverse ). Sementara aspek astronomi lainnya berurusan secara individu dengan objek dan fenomena kosmik, kosmologi menjangkau seluruh alam semesta dari lahir sampai mati, dengan banyak misteri di setiap tahapannya. Sejarah Kosmologi dan Astronomi Pemahaman manusia

Berapa Lama Satu Tahun di Planet-Planet Lain?

Jawaban Singkat Berikut daftar berapa lama waktu yang dibutuhkan oleh setiap planet di tata surya kita untuk menyelesaikan satu kali orbit mengitari Matahari (dalam satuan hari di Bumi): Merkurius: 88 hari Venus: 225 hari Bumi: 365 hari Mars: 687 hari Jupiter: 4.333 hari Saturnus: 10.759 hari Uranus: 30.687 hari Neptunus: 60.190 hari   Satu tahun di Bumi berlalu sekitar 365 hari 6 jam, durasi waktu yang dibutuhkan oleh Bumi untuk menyelesaikan satu kali orbit mengitari Matahari. Pelajari lebih lanjut tentang hal itu di artikel: Apa Itu Tahun Kabisat? Satu tahun diukur dari seberapa lama waktu yang dibutuhkan oleh sebuah planet untuk mengorbit bintang induk. Kredit: NASA/Terry Virts Semua planet di tata surya kita juga mengorbit Matahari. Durasi waktu satu tahun sangat tergantung dengan tempat mereka mengorbit. Planet yang mengorbit Matahari dari jarak yang lebih dekat daripada Bumi, lama satu tahunnya lebih pendek daripada Bumi. Sebaliknya planet yang