Langsung ke konten utama

Caldwell 76, Gugus Bintang Terbuka di Rasi Scorpius

caldwell-76-gugus-bintang-terbuka-di-rasi-scorpius-informasi-astronomi
Kredit: NASA, ESA, dan J. Maiz Apellaniz (Centro de Astrobiologia [CSIC/INTA]); Processing: Gladys Kober (NASA/Universitas Katolik Amerika)
 
Citra yang menampilkan bintang-bintang di sebagian wilayah gugus bintang terbuka Caldwell 76 (NGC 6231) ini, merupakan kombinasi observasi pada panjang gelombang ultraviolet, kasat mata, dan inframerah oleh Wide Field and Planetary Camera 2 (WFPC2) Teleskop Antariksa Hubble NASA.
 
Sebelum mengakhiri tugasnya pada tahun 2009, WFPC2 adalah kamera beresolusi paling tajam yang pernah diinstal di pesawat antariksa dan mampu melakukan pengamatan dalam rentang spektrum elektromagnetik ultraviolet-jauh. Para astronom memanfaatkan keampuhan kamera tersebut untuk mensurvei Caldwell 76 dan lima gugus bintang terbuka lainnya demi menghasilkan citra langit yang begitu memukau.
 
Dengan mempelajari gugus bintang terbuka pada panjang gelombang ultraviolet-jauh, para astronom dapat lebih efisien menemukan bintang katai putih (inti bintang yang telah melepaskan selubung gas) yang akan sulit dideteksi di gugus bintang terbuka menggunakan metode lain. WFPC2 memungkinkan para astronom untuk menggelar survei ultraviolet-jauh pertama terhadap gugus-gugus bintang terbuka di Bima Sakti dalam resolusi tinggi.
 
Caldwell 76 terletak sekitar 5.600 tahun cahaya dari Bumi di rasi Scorpius dan pertama kali ditemukan oleh astronom Italia Giovanni Battista Hodierna. Dengan magnitudo semu 2,6, Caldwell 76 dapat diamati hanya dengan mata telanjang di bawah kondisi langit gelap gulita tanpa polusi cahaya sebagai petak cahaya redup. Dibutuhkan setidaknya teropong untuk menyelesaikan setiap bintang di dalam gugus. Caldwell 76 paling ideal diamati selama musim dingin dari belahan bumi selatan atau pada musim panas dari garis lintang rendah di belahan bumi utara.
 
Gugus bintang terbuka Caldwell 76 juga menjadi target populer bagi para pengamat langit selatan, karena merupakan bagian dari “False Comet”, sekelompok benda langit menyerupai komet yang melintas di Scorpius. Caldwell 76 membentuk kepala “komet”, sementara dua gugus lainnya bersama awan gas dan debu yang disebut nebula emisi, membentuk ekor “komet”.

caldwell-76-gugus-bintang-terbuka-di-rasi-scorpius-informasi-astronomi
Citra di kanan atas adalah Caldwell 76 (NGC 6231) yang ditangkap oleh Digitized Sky Survey (DSS), sedangkan citra di kiri bawah menunjukkan wilayah gugus yang diamati oleh WFPC2 Hubble.
Kredit: DDS; NASA, ESA, dan J. Maiz Apellaniz (Centro de Astrobiologia [CSIC/INTA]); Processing: Gladys Kober (NASA/Universitas Katolik Amerika)
 
caldwell-76-gugus-bintang-terbuka-di-rasi-scorpius-informasi-astronomi
Bagan bintang Caldwell 76 ini mewakili pemandangan dari garis lintang utara-tengah untuk bulan dan waktu tertentu.
Kredit: Image courtesy of Stellarium
 
Ditulis oleh: Staf www.nasa.gov, editor: Michelle Belleville
 
Sumber: Caldwell 76
 
#terimakasihgoogle dan #terimakasihnasa

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Diameter Bumi

Kredit: NASA, Apollo 17, NSSDC   Para kru misi Apollo 17 mengambil citra Bumi pada bulan Desember 1972 saat menempuh perjalanan dari Bumi dan Bulan. Gurun pasir oranye-merah di Afrika dan Arab Saudi terlihat sangat kontras dengan samudera biru tua dan warna putih dari formasi awan dan salju antartika.   Diameter khatulistiwa Bumi adalah  12.756 kilometer . Lantas bagaimana cara para ilmuwan menghitungnya? Kredit: Clementine,  Naval Research Laboratory .   Pada tahun 200 SM, akurasi perhitungan ukuran Bumi hanya berselisih 1% dengan perhitungan modern. Matematikawan, ahli geografi dan astronom Eratosthenes menerapkan gagasan Aristoteles, jika Bumi berbentuk bulat, posisi bintang-bintang di langit malam hari akan terlihat berbeda bagi para pengamat di lintang yang berbeda.   Eratosthenes mengetahui pada hari pertama musim panas, Matahari melintas tepat di atas Syene, Mesir. Saat siang hari pada hari yang sama, Eratosthenes mengukur perpindahan sudut Matahari dari atas kota Al

Apa Itu Kosmologi? Definisi dan Sejarah

Potret dari sebuah simulasi komputer tentang pembentukan struktur berskala masif di alam semesta, memperlihatkan wilayah seluas 100 juta tahun cahaya beserta gerakan koheren yang dihasilkan dari galaksi yang mengarah ke konsentrasi massa tertinggi di bagian pusat. Kredit: ESO Kosmologi adalah salah satu cabang astronomi yang mempelajari asal mula dan evolusi alam semesta, dari sejak Big Bang hingga saat ini dan masa depan. Menurut NASA, definisi kosmologi adalah “studi ilmiah tentang sifat alam semesta secara keseluruhan dalam skala besar.” Para kosmolog menyatukan konsep-konsep eksotis seperti teori string, materi gelap, energi gelap dan apakah alam semesta itu tunggal ( universe ) atau multisemesta ( multiverse ). Sementara aspek astronomi lainnya berurusan secara individu dengan objek dan fenomena kosmik, kosmologi menjangkau seluruh alam semesta dari lahir sampai mati, dengan banyak misteri di setiap tahapannya. Sejarah Kosmologi dan Astronomi Pemahaman manusia

Berapa Lama Satu Tahun di Planet-Planet Lain?

Jawaban Singkat Berikut daftar berapa lama waktu yang dibutuhkan oleh setiap planet di tata surya kita untuk menyelesaikan satu kali orbit mengitari Matahari (dalam satuan hari di Bumi): Merkurius: 88 hari Venus: 225 hari Bumi: 365 hari Mars: 687 hari Jupiter: 4.333 hari Saturnus: 10.759 hari Uranus: 30.687 hari Neptunus: 60.190 hari   Satu tahun di Bumi berlalu sekitar 365 hari 6 jam, durasi waktu yang dibutuhkan oleh Bumi untuk menyelesaikan satu kali orbit mengitari Matahari. Pelajari lebih lanjut tentang hal itu di artikel: Apa Itu Tahun Kabisat? Satu tahun diukur dari seberapa lama waktu yang dibutuhkan oleh sebuah planet untuk mengorbit bintang induk. Kredit: NASA/Terry Virts Semua planet di tata surya kita juga mengorbit Matahari. Durasi waktu satu tahun sangat tergantung dengan tempat mereka mengorbit. Planet yang mengorbit Matahari dari jarak yang lebih dekat daripada Bumi, lama satu tahunnya lebih pendek daripada Bumi. Sebaliknya planet yang