Kredit: NASA/JPL-Caltech
Ada sebuah konsep ideal yang digunakan oleh para astronom untuk memahami jarak dari sebuah bintang, demi menemukan planet yang menampung air cair di permukaan, mengingat air adalah substansi utama yang dibutuhkan oleh kehidupan.
Konsep itu disebut zona layak huni. Setiap bintang mempunyai zona layak huni, meskipun lokasi zona layak huni berbeda untuk setiap bintang, tergantung ukuran dan skala kecerahan bintang itu sendiri.
Narasi:
Kita menghuni sebuah planet biru kecil yang disebut Bumi. Bumi adalah planet yang layak huni karena memiliki kondisi dan bahan-bahan tepat, yang memungkinkan kehidupan untuk berkembang dan berevolusi.
Dan salah satu faktor terpenting yang membuat planet biru kita layak huni adalah air. Air adalah substansi utama yang dibutuhkan oleh kehidupan. Ketika para astronom mencari eksoplanet yang layak huni, atau planet di luar Tata Surya kita, mereka membidik potensi eksoplanet dalam menampung air cair di permukaan, yang dianggap sama pentingnya dengan dunia itu sendiri.
Ada sebuah konsep ideal yang digunakan oleh para astronom, untuk membantu ke arah mana mereka harus mencari di sekitar bintang tertentu, demi mencari eksoplanet yang berpotensi menampung air cair di permukaan. Konsep itu disebut zona layak huni.
Zona layak huni adalah jarak ideal antara bintang induk dengan planet berbatu yang diselimuti atmosfer, yang memungkinkan keberadaan air cair di permukaannya. Di Tata Surya kita, zona layak huni membentang dari sekitar orbit Venus ke sekitar orbit Mars. Bumi kebetulan berada dengan nyaman di tengah zona layak huni.
Tapi dibutuhkan lebih dari sekadar lokasi yang ideal. Mengorbit di zona layak huni tidak menjamin habitabilitas sebuah planet. Lagi pula, Bulan yang berada di dekat kita justru tidak layak huni.
Maaf, Bulan.
Lokasi zona layak huni tergantung pada ukuran dan kecerahan sebuah bintang. Bintang terdekat dengan Matahari kita, Proxima Centauri, juga memiliki setidaknya satu planet di zona layak huni. Tapi karena ukuran Proxima jauh lebih kecil dan redup dari Matahari kita, zona layak huninya jauh lebih sempit dan lebih dekat ke bintang.
Jadi, setiap bintang pasti memiliki zona layak huni, tetapi bukan berarti akan ada planet di zona layak huni. Misalnya, bintang Kepler-90 yang mirip dengan Matahari kita dan juga diorbit oleh delapan planet, tapi mereka semua berkerumun sangat dekat dengan bintang induk, jauh di dalam zona layak huni.
Semakin lama kita mengamati, semakin besar kemungkinan kita untuk menemukan planet biru kecil lain, yang dengan nyaman berada di zona layak huni dan tertutup air.
Dan planet seperti itu tentunya sangat berharga untuk kita pelajari.
Sumber: What Is The Habitable Zone?
#terimakasihgoogle dan #terimakasihnasa
Komentar
Posting Komentar