Langsung ke konten utama

Video: Apa Itu Eksoplanet?

Kredit: NASA/JPL-Caltech
 
Eksoplanet adalah planet di luar tata surya kita, dan mereka ada di mana-mana. Tapi, mengapa kita mempelajarinya? Apa yang membuat mereka begitu menarik? Di NASA, para ilmuwan menyurvei dan mempelajari eksoplanet untuk mempelajari semua keanehan, keragaman dan semua hal menarik yang dapat mereka ceritakan, tentang bagaimana planet terbentuk dan berkembang.
 
Narasi:
 
Kamu mungkin pernah melihat dunia-dunia aneh yang luar biasa dalam kisah fiksi ilmiah. Kita belum mengetahui wujud kehidupan seperti apa yang barangkali ada di luar sana, tetapi beberapa planet dalam fiksi ilmiah kesukaanmu ternyata tidak jauh berbeda dari dunia nyata.
 
Kami sedang mempelajari mereka di NASA, dan kami menyebutnya eksoplanet. Istilah eksoplanet berarti planet di luar Tata Surya kita, yaitu planet yang tidak mengorbit Matahari kita. Mereka mengorbit bintang-bintang lain, meskipun ada pula beberapa yang hanya mengembara di ruang angkasa tanpa bintang induk untuk diorbit.
 
Fakta bahwa mereka mengorbit bintang lain berarti eksoplanet berada sangat jauh dari kita. Begitu jauhnya sehingga kita tak pernah berani bermimpi mengirim pesawat antariksa untuk menjelajahi sebagian besar dari mereka. Jadi kami mempelajarinya dengan cara lain, seperti dengan teleskop berbasis darat maupun antariksa yang dapat mengamati planet-planet jauh itu dari Tata Surya kita sendiri.
 
Berikut beberapa fakta menarik tentang eksoplanet!
 
Mereka ada di mana-mana.
 
Faktanya, dari pengamatan kami sejauh ini, ada lebih banyak planet daripada bintang. Jadi selain Tata Surya kita, ada miliaran sistem planet hanya di galaksi Bima Sakti kita sendiri. Lalu ada miliaran galaksi di luar sana. Pada dasarnya, ada begitu banyak eksoplanet.
 
Setiap bintang yang kamu lihat di langit malam merupakan Matahari bagi setiap planet yang mengorbit di sekelilingnya. Tetapi tidak semua bintang diciptakan setara. Bintang yang lebih besar membara jauh lebih terang dan lebih panas, namun tidak bertahan lama. Bintang redup yang lebih kecil seperti Matahari kita dan bintang katai merah, justru dapat bertahan lebih lama.
 
Tetapi bahkan bintang katai merah yang dingin, berpotensi menyemburkan suar yang meledakkan planet dengan radiasi berbahaya. Kami masih mencoba memahami tipe bintang yang menyediakan kondisi stabil dalam jangka panjang, sehingga memungkinkan kehidupan untuk memiliki kesempatan bertahan dan berevolusi, seperti yang berlangsung di Bumi.
 
Eksoplanet sangat sulit diamati, baik karena jaraknya yang sangat jauh maupun karena mereka jauh lebih redup daripada bintang induknya. Tapi kami telah menemukan beberapa metode cerdas untuk mendeteksi dan bahkan mengambil gambar beberapa dari mereka.
 
Lantas, apa saja yang bisa kita amati?
 
Ya, kita dapat menentukan ukuran, massa, bobot dan seberapa jauh mereka mengorbit dari bintang induk. Dari situ dan beberapa petunjuk lainnya, kita juga dapat menyimpulkan banyak kualitas lain, seperti seberapa panas atau dingin permukaannya atau bahkan apakah mereka memiliki permukaan. Kita dapat mengatakan bahwa beberapa eksoplanet adalah raksasa gas seperti Jupiter, sementara yang lain cenderung menyerupai Bumi namun dengan ukuran yang lebih besar. Untuk sebagian kecil eksoplanet, kita juga telah menentukan apakah mereka memiliki atmosfer, dan bahkan beberapa jenis gas di atmosfer tersebut.
 
Kebanyakan eksoplanet sangat berbeda dibandingkan planet rumah kita. Variasi mereka begitu janggal dan liar, dengan raksasa gas yang jauh lebih besar dari jupiter kita, atau planet lain dengan lautan lava atau hujan kaca atau bahkan hujan batu permata. Yang lucu adalah melihat bagaimana mereka tersusun sebagai keluarga planet. Sejauh ini kita tidak melihat banyak sistem eksoplanet yang terlihat mirip Tata Surya kita sendiri.
 
Banyak yang tersusun dengan cara sangat berbeda. Jadi, mungkin Tata Surya kita sendiri yang sebenarnya aneh. Beberapa planet mengorbit lebih dekat dari bintang induk, beberapa sangat jauh, beberapa bahkan mengorbit banyak bintang sekaligus. Bayangkan memiliki dua atau tiga Matahari di langit.
 
Jadi, mengapa kita bersusah payah mempelajari eksoplanet?
 
Faktor terbesar adalah minat kita untuk menemukan dunia-dunia dengan kehidupan di dalamnya. Kita ingin memahami tentang apa yang membuat sebuah planet bisa menjadi tempat dengan semua bahan dan kondisi yang tepat untuk kehidupan, yang oleh para ilmuwan disebut sebagai habitabilitas.
 
Bagaimana hal itu bisa terjadi? Apakah umum atau langka?
 
Kami pikir planet yang paling siap untuk menampung kehidupan adalah yang paling mirip dengan Bumi, dengan berbagai kualitas yang mencakup ukuran dan komposisi yang mirip dengan planet kita, dan berada pada jarak yang tepat dari bintang induk untuk menampung air cair di permukaan. Kualitas-kualitas seperti ini sangat menantang untuk diamati dari jarak yang begitu jauh, tetapi kami sedang mengusahakannya.
 
Eksoplanet juga mengajari kita tentang banyak hal lainnya. Mempelajari sistem planet lain membantu kita untuk lebih memahami kisah keluarga planet kita sendiri, termasuk Bumi. Para ilmuwan mendeteksi eksoplanet pertama pada tahun 1990-an, tapi sekarang kita telah menemukan ribuan kali lipat lebih banyak sejauh ini.
 
Kami sedang mempelajari atmosfer mereka dan bahkan membuat peta cuaca untuk beberapa eksoplanet. Kami menyurvei eksoplanet untuk memahami semua keragamannya. Dan semakin banyak yang kita pelajari, semakin kuat rasa keingintahuan kita, dan semakin kita bergairah untuk menjelajahi eksoplanet, planet di luar Tata Surya kita.
 
Sumber: What Is an Exoplanet?
 
#terimakasihgoogle dan #terimakasihnasa

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Diameter Bumi

Kredit: NASA, Apollo 17, NSSDC   Para kru misi Apollo 17 mengambil citra Bumi pada bulan Desember 1972 saat menempuh perjalanan dari Bumi dan Bulan. Gurun pasir oranye-merah di Afrika dan Arab Saudi terlihat sangat kontras dengan samudera biru tua dan warna putih dari formasi awan dan salju antartika.   Diameter khatulistiwa Bumi adalah  12.756 kilometer . Lantas bagaimana cara para ilmuwan menghitungnya? Kredit: Clementine,  Naval Research Laboratory .   Pada tahun 200 SM, akurasi perhitungan ukuran Bumi hanya berselisih 1% dengan perhitungan modern. Matematikawan, ahli geografi dan astronom Eratosthenes menerapkan gagasan Aristoteles, jika Bumi berbentuk bulat, posisi bintang-bintang di langit malam hari akan terlihat berbeda bagi para pengamat di lintang yang berbeda.   Eratosthenes mengetahui pada hari pertama musim panas, Matahari melintas tepat di atas Syene, Mesir. Saat siang hari pada hari yang sama, Eratosthenes mengukur perpindahan sudut Matahari dari atas kota Al

Apa Itu Kosmologi? Definisi dan Sejarah

Potret dari sebuah simulasi komputer tentang pembentukan struktur berskala masif di alam semesta, memperlihatkan wilayah seluas 100 juta tahun cahaya beserta gerakan koheren yang dihasilkan dari galaksi yang mengarah ke konsentrasi massa tertinggi di bagian pusat. Kredit: ESO Kosmologi adalah salah satu cabang astronomi yang mempelajari asal mula dan evolusi alam semesta, dari sejak Big Bang hingga saat ini dan masa depan. Menurut NASA, definisi kosmologi adalah “studi ilmiah tentang sifat alam semesta secara keseluruhan dalam skala besar.” Para kosmolog menyatukan konsep-konsep eksotis seperti teori string, materi gelap, energi gelap dan apakah alam semesta itu tunggal ( universe ) atau multisemesta ( multiverse ). Sementara aspek astronomi lainnya berurusan secara individu dengan objek dan fenomena kosmik, kosmologi menjangkau seluruh alam semesta dari lahir sampai mati, dengan banyak misteri di setiap tahapannya. Sejarah Kosmologi dan Astronomi Pemahaman manusia

Berapa Lama Satu Tahun di Planet-Planet Lain?

Jawaban Singkat Berikut daftar berapa lama waktu yang dibutuhkan oleh setiap planet di tata surya kita untuk menyelesaikan satu kali orbit mengitari Matahari (dalam satuan hari di Bumi): Merkurius: 88 hari Venus: 225 hari Bumi: 365 hari Mars: 687 hari Jupiter: 4.333 hari Saturnus: 10.759 hari Uranus: 30.687 hari Neptunus: 60.190 hari   Satu tahun di Bumi berlalu sekitar 365 hari 6 jam, durasi waktu yang dibutuhkan oleh Bumi untuk menyelesaikan satu kali orbit mengitari Matahari. Pelajari lebih lanjut tentang hal itu di artikel: Apa Itu Tahun Kabisat? Satu tahun diukur dari seberapa lama waktu yang dibutuhkan oleh sebuah planet untuk mengorbit bintang induk. Kredit: NASA/Terry Virts Semua planet di tata surya kita juga mengorbit Matahari. Durasi waktu satu tahun sangat tergantung dengan tempat mereka mengorbit. Planet yang mengorbit Matahari dari jarak yang lebih dekat daripada Bumi, lama satu tahunnya lebih pendek daripada Bumi. Sebaliknya planet yang