Langsung ke konten utama

Video: 5 Fakta Terkait Teleskop Antariksa Hubble!

Kredit: Pusat Penerbangan Antariksa Goddard NASA
 
Alam semesta adalah tempat yang liar dan menakjubkan. Hubble telah menunjukkan kepada kita bahwa alam semesta lebih berwarna dan seringkali lebih aneh dari yang pernah kita bayangkan.
 
1. Keajaiban Bintang-Bintang
 
Ketika mengamati langit malam, kita hanya dapat melihat sebagian kecil bintang-bintang di sekitar kita. Hal itu disebabkan karena penglihatan kita yang terbatas.
 
Teleskop di permukaan telah membantu kita untuk mengamati bintang-bintang secara lebih baik, dengan mengumpulkan lebih banyak cahaya daripada yang bisa dilihat mata kita, memungkinkan kita untuk melihat lebih jauh.
 
Tetapi pandangan teleskop terdistorsi oleh atmosfer Bumi. Itulah sebabnya mengapa kita melihat bintang berkelap-kelip.
 
2. Teleskop Antariksa
 
Untuk menghilangkan distorsi atmosfer, para astronom membayangkan dapat membangun teleskop seukuran bus sekolah yang ditempatkan di luar angkasa. Hasilnya adalah Teleskop Antariksa Hubble yang diluncurkan pada tahun 1990. Hari ini Hubble mengorbit Bumi, 547 kilometer di atas permukaan.
 
3. Melihat Kembali ke Masa Lalu
 
Banyak gambar galaksi yang ditangkap oleh Hubble terletak jutaan tahun cahaya dari Bumi. Tahun cahaya adalah ukuran jarak di ruang angkasa, terkait dengan waktu yang dibutuhkan cahaya untuk merambat dari satu tempat ke tempat lain. Satu tahun cahaya adalah jarak yang ditempuh cahaya dalam satu tahun.
 
Hubble memotret Galaksi Pusaran Air yang berjarak 25 juta tahun cahaya dari Bumi. Cahaya dari galaksi itu membutuhkan waktu 25 juta tahun untuk menempuh perjalanan ke Bumi.
 
Berarti cahaya dari Galaksi Pusaran Air yang dilihat oleh Hubble telah berusia 25 juta tahun. Kita sebenarnya tidak melihat eksistensi galaksi pada hari ini, tetapi kita melihatnya sebagaimana ia terlihat 25 juta tahun yang lalu.
 
4. Petak Hampa Langit
 
Seorang astronom misi Hubble mempunyai gagasan yang sangat menarik, yaitu untuk mengarahkan Hubble ke wilayah langit yang hampa, untuk melihat apa yang bisa kita lihat.
 
Petak langit yang hampa itu ternyata dipenuhi banyak galaksi, yang terletak lebih jauh dari yang pernah kita amati sebelumnya.
 
Beberapa di antaranya adalah galaksi ‘bayi’, yang dilahirkan tepat setelah penciptaan alam semesta dan Big Bang.
 
5. Imajinasi Ulang tentang Alam Semesta
 
Alam semesta adalah sumber keajaiban yang tidak pernah berakhir, sebagian besar karena fenomena yang telah diungkap oleh Teleskop Antariksa Hubble selama misi bertahun-tahun di luar angkasa.
 
Hubble telah mempelajari tata surya kita sendiri, seperti badai di Mars, cincin Saturnus dan aurora di Jupiter. Hubble juga memotret kelahiran dan kematian bintang, dan telah menemukan ribuan galaksi baru di alam semesta.
 
Sumber: 5 Things: Hubble Space Telescope
 
#terimakasihgoogle dan #terimakasihnasa

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Diameter Bumi

Kredit: NASA, Apollo 17, NSSDC   Para kru misi Apollo 17 mengambil citra Bumi pada bulan Desember 1972 saat menempuh perjalanan dari Bumi dan Bulan. Gurun pasir oranye-merah di Afrika dan Arab Saudi terlihat sangat kontras dengan samudera biru tua dan warna putih dari formasi awan dan salju antartika.   Diameter khatulistiwa Bumi adalah  12.756 kilometer . Lantas bagaimana cara para ilmuwan menghitungnya? Kredit: Clementine,  Naval Research Laboratory .   Pada tahun 200 SM, akurasi perhitungan ukuran Bumi hanya berselisih 1% dengan perhitungan modern. Matematikawan, ahli geografi dan astronom Eratosthenes menerapkan gagasan Aristoteles, jika Bumi berbentuk bulat, posisi bintang-bintang di langit malam hari akan terlihat berbeda bagi para pengamat di lintang yang berbeda.   Eratosthenes mengetahui pada hari pertama musim panas, Matahari melintas tepat di atas Syene, Mesir. Saat siang hari pada hari yang sama, Eratosthenes mengukur perpindahan sudut Matahari dari atas kota Al

Apa Itu Kosmologi? Definisi dan Sejarah

Potret dari sebuah simulasi komputer tentang pembentukan struktur berskala masif di alam semesta, memperlihatkan wilayah seluas 100 juta tahun cahaya beserta gerakan koheren yang dihasilkan dari galaksi yang mengarah ke konsentrasi massa tertinggi di bagian pusat. Kredit: ESO Kosmologi adalah salah satu cabang astronomi yang mempelajari asal mula dan evolusi alam semesta, dari sejak Big Bang hingga saat ini dan masa depan. Menurut NASA, definisi kosmologi adalah “studi ilmiah tentang sifat alam semesta secara keseluruhan dalam skala besar.” Para kosmolog menyatukan konsep-konsep eksotis seperti teori string, materi gelap, energi gelap dan apakah alam semesta itu tunggal ( universe ) atau multisemesta ( multiverse ). Sementara aspek astronomi lainnya berurusan secara individu dengan objek dan fenomena kosmik, kosmologi menjangkau seluruh alam semesta dari lahir sampai mati, dengan banyak misteri di setiap tahapannya. Sejarah Kosmologi dan Astronomi Pemahaman manusia

Berapa Lama Satu Tahun di Planet-Planet Lain?

Jawaban Singkat Berikut daftar berapa lama waktu yang dibutuhkan oleh setiap planet di tata surya kita untuk menyelesaikan satu kali orbit mengitari Matahari (dalam satuan hari di Bumi): Merkurius: 88 hari Venus: 225 hari Bumi: 365 hari Mars: 687 hari Jupiter: 4.333 hari Saturnus: 10.759 hari Uranus: 30.687 hari Neptunus: 60.190 hari   Satu tahun di Bumi berlalu sekitar 365 hari 6 jam, durasi waktu yang dibutuhkan oleh Bumi untuk menyelesaikan satu kali orbit mengitari Matahari. Pelajari lebih lanjut tentang hal itu di artikel: Apa Itu Tahun Kabisat? Satu tahun diukur dari seberapa lama waktu yang dibutuhkan oleh sebuah planet untuk mengorbit bintang induk. Kredit: NASA/Terry Virts Semua planet di tata surya kita juga mengorbit Matahari. Durasi waktu satu tahun sangat tergantung dengan tempat mereka mengorbit. Planet yang mengorbit Matahari dari jarak yang lebih dekat daripada Bumi, lama satu tahunnya lebih pendek daripada Bumi. Sebaliknya planet yang