Langsung ke konten utama

Video: Apa Perbedaan Antara Asteroid, Komet dan Meteor

Apa perbedaan antara asteroid, komet dan meteor? Ketiga jenis batuan antariksa itu memiliki atribut uniknya sendiri. Namun, selain perbedaan yang unik itu, mereka semua layak untuk dipelajari. Tanyakan saja kepada ilmuwan Ryan Park dari Laboratorium Propulsi Jet NASA, yang akan menjawabnya di video berikut!

Produser: Scott Bednar & Jessica Wilde
Editor: Thomas Shortridge
 
Narasi:
 
Mereka semua adalah objek planetisimal yang mengorbit Matahari. Asteroid adalah bebatuan antariksa berukuran kecil yang hanya tampak sebagai sebuah titik cahaya jika diamati menggunakan teleskop. Sebagian besar asteroid ditemukan di sabuk asteroid di antara orbit Mars dan Jupiter.
 
Ada asteroid yang berbentuk bulat, ada yang memanjang, bahkan ada yang memiliki satelit. Meskipun juga mengorbit Matahari, komet tidak seperti asteroid karena terdiri dari es dan debu. Jadi, ketika mendekati Matahari, kandungan es dan debu komet mulai menguap. Jika diamati dengan teleskop, komet tampak redup dan/atau memiliki ekor.
 
Lalu, apa itu meteor? Baiklah, mari kita mulai dengan meteoroid terlebih dahulu. Meteoroid merupakan fragmen kecil dari asteroid atau komet yang kerap dihasilkan dari tabrakan antara kedua batuan antariksa itu. Meteoroid biasanya hanya berukuran sebesar kerikil dan ada yang berukuran sedikit lebih kecil atau besar.
 
Ketika meteoroid mendekati dan memasuki atmosfer Bumi, maka disebut meteor. Karena memasuki atmosfer Bumi dengan kecepatan yang sangat tinggi, meteor terbakar dan menghasilkan seberkas cahaya yang disebut bintang jatuh. Jadi, jika kamu pernah melihat bintang jatuh, kemungkinan besar yang kamu lihat adalah meteor. Dan jika sebuah meteor mendarat di tanah, maka itu disebut meteorit.
 
Jadi, apa perbedaan antara asteroid, komet, dan meteor? Yah, asteroid cenderung berbatu, komet adalah bebatuan yang terdiri dari es dan debu, sedangkan meteor jauh lebih kecil dan merupakan bintang jatuh yang kamu lihat di langit.
 
Sumber:  What's the Difference Between Asteroids, Comets, and Meteors? We Asked a NASA Expert
 
#terimakasihgoogle dan #terimakasihnasa

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Inti Galaksi Aktif

Ilustrasi wilayah pusat galaksi aktif. (Kredit: NASA/Pusat Penerbangan Antariksa Goddard) Galaksi aktif memiliki sebuah inti emisi berukuran kecil yang tertanam di pusat galaksi. Inti galaksi semacam ini biasanya lebih terang daripada kecerahan galaksi. Untuk galaksi normal, seperti galaksi Bima Sakti, kita menganggap total energi yang mereka pancarkan sebagai jumlah emisi dari setiap bintang yang ada di dalamnya, tetapi tidak dengan galaksi aktif. Galaksi aktif menghasilkan lebih banyak emisi energi daripada yang seharusnya. Emisi galaksi aktif dideteksi dalam spektrum inframerah, radio, ultraviolet, dan sinar-X. Emisi energi yang dipancarkan oleh inti galaksi aktif atau active galaxy nuclei (AGN) sama sekali tidak normal. Lantas bagaimana AGN menghasilkan output yang sangat energik? Sebagian besar galaksi normal memiliki sebuah lubang hitam supermasif di wilayah pusat. Lubang hitam di pusat galaksi aktif cenderung mengakresi material dari wilayah pusat galaksi yang b...

Apa Itu Kosmologi? Definisi dan Sejarah

Potret dari sebuah simulasi komputer tentang pembentukan struktur berskala masif di alam semesta, memperlihatkan wilayah seluas 100 juta tahun cahaya beserta gerakan koheren yang dihasilkan dari galaksi yang mengarah ke konsentrasi massa tertinggi di bagian pusat. Kredit: ESO Kosmologi adalah salah satu cabang astronomi yang mempelajari asal mula dan evolusi alam semesta, dari sejak Big Bang hingga saat ini dan masa depan. Menurut NASA, definisi kosmologi adalah “studi ilmiah tentang sifat alam semesta secara keseluruhan dalam skala besar.” Para kosmolog menyatukan konsep-konsep eksotis seperti teori string, materi gelap, energi gelap dan apakah alam semesta itu tunggal ( universe ) atau multisemesta ( multiverse ). Sementara aspek astronomi lainnya berurusan secara individu dengan objek dan fenomena kosmik, kosmologi menjangkau seluruh alam semesta dari lahir sampai mati, dengan banyak misteri di setiap tahapannya. Sejarah Kosmologi dan Astronomi Pemahaman manusia ...

Mengapa Bentuk Bulan Selalu Berubah?

Ketika memandang langit malam, kamu mungkin pernah memperhatikan bentuk bulan yang terlihat sedikit berbeda pada setiap malamnya. Perbedaan tampilan bentuk ini disebabkan oleh fase dan tipe bulan menurut sudut pandang kita di bumi. Bulan purnama berlangsung saat seluruh sisi bulan yang menghadap bumi diterangi oleh cahaya matahari. Tapi tahukah kamu, bulan purnama tidak selalu terlihat sama? Terkadang, bulan tampak bersinar merah. Sementara pada waktu yang lain, ukuran bulan tampak lebih besar daripada biasanya. Sebenarnya warna dan ukuran bulan tidak pernah berubah. Perubahan penampilan ini bisa terjadi karena pergeseran posisi bulan di antara matahari dan bumi. Ada beberapa jenis bulan purnama yang dianggap istimewa karena lebih jarang terjadi, Mereka adalah bloodmoon (bulan darah), supermoon (bulan super), blue moon (bulan biru) dan harvest moon . Bloodmoon (bulan darah) Bloodmoon di langit malam pada tahun 2014. Kredit: Pusat Penelitian Ames NASA/Brian Da...