Kredit: Pusat Penerbangan Antariksa
Goddard NASA
Transiting Exoplanet Survey Satellite (TESS) adalah misi pemburu eksoplanet terbaru yang digelar oleh NASA. Dikelola oleh Institut Teknologi Massachusetts (MIT), TESS akan menemukan ribuan planet baru yang mengorbit bintang-bintang terdekat. Selama dua tahun mensurvei langit, TESS akan mengamati berbagai macam bintang, untuk mengungkap keberadaan planet yang berukuran setara dengan Bumi hingga yang berukuran lebih besar dari Jupiter.
Setiap kamera TESS dipersenjatai dengan sensor 16,8 megapiksel yang mencakup bidang pandang selebar 24 derajat, cukup besar untuk menampung seluruh rasi bintang. Empat kamera TESS diatur sedemikian rupa untuk mengamati garis panjang langit yang disebut sektor observasi. TESS akan memantau setiap sektor observasi selama sekitar 27 hari, sebelum beralih ke sektor observasi berikutnya. Setelah mengcover langit selatan pada tahun pertama misi, TESS akan melanjutkan observasinya ke langit utara.
TESS akan mempelajari 85% area langit, 350 kali lebih luas daripada area yang diamati oleh misi Kepler NASA, sekaligus menobatkan TESS sebagai misi perburuan eksoplanet pertama yang mensurvei hampir seluruh langit. Karena sektor pengamatannya tumpang tindih, TESS akan memiliki area di dekat kutub di bawah pengamatan konstan. Wilayah ini akan dipantau oleh Teleskop Antariksa James Webb dengan mudah, memungkinkan kedua misi untuk bekerja sama demi menemukan eksoplanet, dan kemudian mempelajarinya secara lebih cermat, demi memperluas pemahaman kita tentang dunia-dunia di luar tata surya.
Sumber: How NASA’s Newest Planet Hunter Scans the Sky?
#terimakasihgoogle dan #terimakasihnasa
Komentar
Posting Komentar