Kamu
barangkali pernah melihat foto-foto Bumi dan planet-planet lain di tata surya
kita yang menakjubkan. Tahukah kamu, foto-foto itu diambil oleh pesawat
antariksa atau penjelajah robotik yang berada jauh dari Bumi.
Lalu, bagaimana cara kita mengirim sebuah pesawat antariksa atau penjelajah robotik ke tempat yang begitu jauh? Yah, semuanya berawal dari sebuah roket yang sangat besar.
Mengapa harus roket?
Pesawat antariksa dan segala sesuatu yang berada di Bumi, pada dasarnya ditahan oleh gravitasi Bumi. Namun, menggunakan bahan bakar yang disebut propelan, sebuah roket dapat didorong untuk menjauh dan melepaskan diri dari gaya gravitasi. Propelan menyediakan gaya dorong bagi roket untuk mengatasi gravitasi Bumi.
Sebuah roket membutuhkan bahan bakar propelan yang memberikan gaya dorong untuk melaju setidaknya hingga 26.000 kilometer per jam. Itulah kecepatan minimal yang dibutuhkan untuk terbang melampaui sebagian besar lapisan atmosfer dan tetap berada di orbit Bumi. Setelah itu, barulah roket melepaskan pesawat antariksa.
Dan apa yang terjadi selanjutnya tergantung pada lokasi yang akan dituju.
Sebuah pesawat antariksa yang mengorbit Bumi kerap disebut satelit. Jika ingin meluncurkan satelit, pada jarak tertentu dari Bumi, roket akan melepaskan satelit. Satelit bisa menempati orbit yang stabil karena masih memiliki momentum. Energi yang diperoleh dari roket mendorongnya ke satu arah, sedangkan gravitasi Bumi menariknya ke arah sebaliknya. Keseimbangan antara momentum dan gravitasi membuat satelit terus mengorbit di atas Bumi dengan stabil selama bertahun-tahun.
Lalu, bagaimana jika kita ingin mencapai jarak yang lebih jauh dari Bumi? Jika ingin sampai ke planet lain, kita membutuhkan roket yang lebih cepat untuk mengatasi gravitasi Bumi dan melepaskan sebuah pesawat antariksa untuk melanjutkan perjalanannya.
Selain itu, kita harus memilih waktu yang paling ideal untuk meluncurkannya. Misalnya jika kita ingin ke Mars. Jarak terdekat antara Bumi dan Mars terjadi setiap dua tahun atau lebih. Dan itulah waktu yang paling ideal untuk meluncurkan sebuah pesawat antariksa, karena tentu saja akan lebih menghemat waktu dan bahan bakar untuk mencapai Mars.
Dan jika ingin menjelajahi planet yang lebih jauh, seperti Saturnus, maka kita harus merencanakannya dengan lebih cermat. Karena kita tidak ingin pesawat antariksa kita justru berpapasan dengan Mars atau Jupiter selama perjalanan ke Saturnus.
Memang dibutuhkan lebih banyak perencanaan, tetapi jangan khawatir, karena semuanya itu akan sepadan ketika kita memperoleh pemandangan yang menakjubkan seperti ini.
Sumber: How Do We Launch Things into Space?
#terimakasihgoogle dan #terimakasihnasa
Lalu, bagaimana cara kita mengirim sebuah pesawat antariksa atau penjelajah robotik ke tempat yang begitu jauh? Yah, semuanya berawal dari sebuah roket yang sangat besar.
Mengapa harus roket?
Pesawat antariksa dan segala sesuatu yang berada di Bumi, pada dasarnya ditahan oleh gravitasi Bumi. Namun, menggunakan bahan bakar yang disebut propelan, sebuah roket dapat didorong untuk menjauh dan melepaskan diri dari gaya gravitasi. Propelan menyediakan gaya dorong bagi roket untuk mengatasi gravitasi Bumi.
Sebuah roket membutuhkan bahan bakar propelan yang memberikan gaya dorong untuk melaju setidaknya hingga 26.000 kilometer per jam. Itulah kecepatan minimal yang dibutuhkan untuk terbang melampaui sebagian besar lapisan atmosfer dan tetap berada di orbit Bumi. Setelah itu, barulah roket melepaskan pesawat antariksa.
Dan apa yang terjadi selanjutnya tergantung pada lokasi yang akan dituju.
Sebuah pesawat antariksa yang mengorbit Bumi kerap disebut satelit. Jika ingin meluncurkan satelit, pada jarak tertentu dari Bumi, roket akan melepaskan satelit. Satelit bisa menempati orbit yang stabil karena masih memiliki momentum. Energi yang diperoleh dari roket mendorongnya ke satu arah, sedangkan gravitasi Bumi menariknya ke arah sebaliknya. Keseimbangan antara momentum dan gravitasi membuat satelit terus mengorbit di atas Bumi dengan stabil selama bertahun-tahun.
Lalu, bagaimana jika kita ingin mencapai jarak yang lebih jauh dari Bumi? Jika ingin sampai ke planet lain, kita membutuhkan roket yang lebih cepat untuk mengatasi gravitasi Bumi dan melepaskan sebuah pesawat antariksa untuk melanjutkan perjalanannya.
Selain itu, kita harus memilih waktu yang paling ideal untuk meluncurkannya. Misalnya jika kita ingin ke Mars. Jarak terdekat antara Bumi dan Mars terjadi setiap dua tahun atau lebih. Dan itulah waktu yang paling ideal untuk meluncurkan sebuah pesawat antariksa, karena tentu saja akan lebih menghemat waktu dan bahan bakar untuk mencapai Mars.
Dan jika ingin menjelajahi planet yang lebih jauh, seperti Saturnus, maka kita harus merencanakannya dengan lebih cermat. Karena kita tidak ingin pesawat antariksa kita justru berpapasan dengan Mars atau Jupiter selama perjalanan ke Saturnus.
Memang dibutuhkan lebih banyak perencanaan, tetapi jangan khawatir, karena semuanya itu akan sepadan ketika kita memperoleh pemandangan yang menakjubkan seperti ini.
Sumber: How Do We Launch Things into Space?
#terimakasihgoogle dan #terimakasihnasa
Komentar
Posting Komentar